Nining bertemu terakhir kali dengan anaknya saat Hari Raya Idul Adha 2013 lalu. Saat itu, Mayang datang bersama Markus, yang diperkenalkan sebagai suaminya. Selama satu minggu, Mayang dan Markus ada di rumahnya. Nining menilai Markus orang yang baik, ramah, dan sangat penyayang dengan keluarga.
Nining yang telah menjanda sejak 9 tahun lalu ini mengaku anaknya tersebut merupakan sosok yang ramah dan baik hati. “Ebi itu heboh, berisik, tidak bisa diam, usil, tidak pelit, pintar masak. Suka berbagi dengan keluarga dan teman-temannya. Ya seperti sinterklas itu. dia mandiri sejak SMP, sudah cari uang sendiri dengan berdagang, ikut-ikut arisan dengan ibu-ibu,” terangnya.
Menurutnya sejak lulus SMA 2005 lalu, Mayang memutuskan untuk merantau ke Bali. Saat itu, Nining tak lagi bekerja dan tidak ada yang menafkahi keluarganya. Berbekal uang tabungan Rp 2 juta, Mayang pun berangkat ke Bali naik bus Kramat Jati.
Di Bali, Mayang tinggal di daerah Seminyak. Pada 2008 Nining menyusul anak sulungnya itu. Ia tinggal bersama Mayang hingga 2010. Saat itulah Nining benar-benar merawat Mayang. Sebab sejak Mayang usia 1 tahun hingga lulus SMA, ia dirawat oleh Rumani, neneknya. “Iya, saya pergi ke Palembang, ikut suami saya yang kedua. Dia saya tinggal di Lampung bersama ibu saya,” katanya.
Nining menceritakan anak laki-lakinya itu memang bersikap dan bertingkah laku seperti wanita. Bahkan ia lebih banyak memiliki teman wanita dibandingkan laki-laki. Menurutnya anaknya merasa anak laki-laki itu nakal dan tidak menyenangkan untuk diajak berteman. “Saya juga memang kurang suka dengan anak laki-laki. Dia suka diejek, dikata-katakan bencong, tapi dia tidak marah,” ujarnya.
Menurut Nining anaknya itu melakukan operasi wajah dan payudara di Thailand pada Maret 2009. Beberapa jam sebelum operasi, Mayang menelponnya memberi tahu hal tersebut. “Sudah saya tanyakan apakah ia yakin dengan keputusannya. Ia jawab yakin dan tidak peduli apapun yang terjadi ke depan,” terangnya.
Lalu nama Mayang menurut Nining dipakai anaknya saat berita tentang Mayang Sari dan Bambang Triatmojo heboh di televisi. “Dia ingin terkenal seperti Mayang Sari, makanya dia pakai nama itu. dia juga memang bercita-cita jadi artis,” katanya.