22.8 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Gulo, Pembunuh Darah Dingin Gagal Lompat ke Laut

Foto: Sormin/PM Jupiter Gulo, dengan tangan digari menunjukkan kepada polisi lokasi pembungan pisau yang digunakannya menghabisi Rusli, di aliran Sungai Jalan Flamboyan, Desa Sambirejo, Percut Sei Tuan, Jumat (7/10/2016).
Foto: Sormin/PM
Jupiter Gulo, dengan tangan digari menunjukkan kepada polisi lokasi pembungan pisau yang digunakannya menghabisi Rusli, di aliran Sungai Jalan Flamboyan, Desa Sambirejo, Percut Sei Tuan, Jumat (7/10/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelarian Jupiter Gulo (32) usai membunuh Rusli (43), kandas pada Jumat (7/10) dinihari. Ketika diciduk dari Pantai Labu TPI Desa Pantai Labu, Deli Serdang, dia coba kabur dengan melompat ke laut.

Beberapa jam sebelum penangkapan, Kamis (6/10) malam, seorang wanita yang belakangan diketahui bernama M Daeli mendatangi Mapolsek Percut Seituan. Dia bersikeras ingin bertemu kapolsek, Kompol Lesman.

Ditanya perihal tujuannya ingin bertemu kapolsek, Daeli mengaku hendak memberitahu keberadaan suaminya yang disangkakan membunuh Rusli warga Jalan Sempurna Gang Melur 17 Desa Sambirejo Timur, pada Selasa (4/10) malam lalu.

Mendengar penjelasan tersebut, petugas langsung melaporkan kedatangan Daeli berikut tujuannya kepada kapolsek. Mendapat laporan itu Kompol Lesman bergegas menemui Daeli.

Berikutnya, Lesman bersama beberapa personel dan Daeli bergegas naik mobil ke persembunyian Jupiter. Sejam lebih menyusuru gelapnya malam, mereka akhirnya tiba di kawasan Pantai Labu sekira pukul 01.00 wib. Disana, Jupiter terlihat sedang berdiri di bibir pantai.

Tak mau buruan kabur, polisi bergegas mendekatinya. Sadar akan ditangkap, Jupiter bereaksi. Dia berusaha kabur dengan mencebur ke laut. Namun sial baginya, petugas ternyata lebih gesit dan berhasil menangkap pecinta klub Barcelona ini. Selanjutnya dia pun diboyong ke Mapolsek Percut Seituan.

Dalam pemeriksaan, Jupiter mengaku dirinya hanya berusaha membela diri. Menurutnya, korban menyerang terlebih dahulu. Dan belati yang dipakainya untuk membunuh adalah milik korban sendiri, yang terlepas ketika mereka bergumul.

Pengakuan Jupiter bersebrangan dengan keterangan warga di lokasi kejadian. Dimana, kepada wartawan, tersangka lah yang membawa pisau. Bahkan, pria ini sempat menodongkan belati kepada warga agar tidak mengejarnya. Penodongan dilakukan sesaat setelah membantai Rusli.

Terlepas dari perbedaan tersebut, warga berharap penegak hukum professional dalam menuntaskan kasus ini. Sebagai gambaran dari warga, Jupiter disebut diketahui kerap mengancam korban. Bahkan, ancaman dilontarkan dihadapan warga lain.

Menyikapi hal ini, Kompol Lesman menegaskan bakal mendalami kasus ini dengan sebaik-baiknya. Sebagai langkah awal, pihaknya telah meminta keterangan saksi-saksi. Diantaranya, istri korban dan warga serta istri Jupiter.

“Sebagai barang bukti, kita telah mengamankan sepeda angin milik dan sendal kulit milik tersangka. Sendal kulit, topi warna merah, dan baju jaket milik korban,” ujar Lesman. (sor/ras)

Foto: Sormin/PM Jupiter Gulo, dengan tangan digari menunjukkan kepada polisi lokasi pembungan pisau yang digunakannya menghabisi Rusli, di aliran Sungai Jalan Flamboyan, Desa Sambirejo, Percut Sei Tuan, Jumat (7/10/2016).
Foto: Sormin/PM
Jupiter Gulo, dengan tangan digari menunjukkan kepada polisi lokasi pembungan pisau yang digunakannya menghabisi Rusli, di aliran Sungai Jalan Flamboyan, Desa Sambirejo, Percut Sei Tuan, Jumat (7/10/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelarian Jupiter Gulo (32) usai membunuh Rusli (43), kandas pada Jumat (7/10) dinihari. Ketika diciduk dari Pantai Labu TPI Desa Pantai Labu, Deli Serdang, dia coba kabur dengan melompat ke laut.

Beberapa jam sebelum penangkapan, Kamis (6/10) malam, seorang wanita yang belakangan diketahui bernama M Daeli mendatangi Mapolsek Percut Seituan. Dia bersikeras ingin bertemu kapolsek, Kompol Lesman.

Ditanya perihal tujuannya ingin bertemu kapolsek, Daeli mengaku hendak memberitahu keberadaan suaminya yang disangkakan membunuh Rusli warga Jalan Sempurna Gang Melur 17 Desa Sambirejo Timur, pada Selasa (4/10) malam lalu.

Mendengar penjelasan tersebut, petugas langsung melaporkan kedatangan Daeli berikut tujuannya kepada kapolsek. Mendapat laporan itu Kompol Lesman bergegas menemui Daeli.

Berikutnya, Lesman bersama beberapa personel dan Daeli bergegas naik mobil ke persembunyian Jupiter. Sejam lebih menyusuru gelapnya malam, mereka akhirnya tiba di kawasan Pantai Labu sekira pukul 01.00 wib. Disana, Jupiter terlihat sedang berdiri di bibir pantai.

Tak mau buruan kabur, polisi bergegas mendekatinya. Sadar akan ditangkap, Jupiter bereaksi. Dia berusaha kabur dengan mencebur ke laut. Namun sial baginya, petugas ternyata lebih gesit dan berhasil menangkap pecinta klub Barcelona ini. Selanjutnya dia pun diboyong ke Mapolsek Percut Seituan.

Dalam pemeriksaan, Jupiter mengaku dirinya hanya berusaha membela diri. Menurutnya, korban menyerang terlebih dahulu. Dan belati yang dipakainya untuk membunuh adalah milik korban sendiri, yang terlepas ketika mereka bergumul.

Pengakuan Jupiter bersebrangan dengan keterangan warga di lokasi kejadian. Dimana, kepada wartawan, tersangka lah yang membawa pisau. Bahkan, pria ini sempat menodongkan belati kepada warga agar tidak mengejarnya. Penodongan dilakukan sesaat setelah membantai Rusli.

Terlepas dari perbedaan tersebut, warga berharap penegak hukum professional dalam menuntaskan kasus ini. Sebagai gambaran dari warga, Jupiter disebut diketahui kerap mengancam korban. Bahkan, ancaman dilontarkan dihadapan warga lain.

Menyikapi hal ini, Kompol Lesman menegaskan bakal mendalami kasus ini dengan sebaik-baiknya. Sebagai langkah awal, pihaknya telah meminta keterangan saksi-saksi. Diantaranya, istri korban dan warga serta istri Jupiter.

“Sebagai barang bukti, kita telah mengamankan sepeda angin milik dan sendal kulit milik tersangka. Sendal kulit, topi warna merah, dan baju jaket milik korban,” ujar Lesman. (sor/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/