30 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Kota Matsum Butuh Trotoar

MEDAN-Sepanjang daerah yang terletak di kawasan kota Matsum, seperti Jalan Amaliun, Jalan Japaris atau Jalan Rahmadsyah tidak memiliki trotoar. Padahal, bila diperhatikan, daerah ini termasuk padat lalulintas Terutama untuk Jalan Ismailiyah di jalan ini terdapat fasilitas umum, seperti sekolah dasar, masjid, dan berbagai tempat penjualanan makanan.
Apalagi saat jam pergi dan pulang kerja, semua melewati jalan ini, sehingga mengakibatkan lalulintas menjadi macet.

“Karena anak sekolah dan orang yang menggunakan jalan yang sama. Jadi, macetlah. Kalau ada trotoar kan anak-anak lewat dari jalur tersebut,” ujar Miko, salah satu petugas keamanan (satpam) di salah satu SD di daerah tersebut.

Dijelaskannya, dia harus bekerja lebih keras lagi, karena harus memperhatikan anak-anak sekolahan ini saat menyeberang. “Karena banyak kendaraan, mulai dari angkutan kota, pribadi, becak, dan lainnya. Jadi, selain menyeberangi anak-anak, saya juga harus perhatikan mereka agar tidak ceroboh,” lanjutnya.

Perhatian khusus yang diberikannya ini, mengingat jalan di daerah komat ini termasuk sempit. Hanya mampu dilewati oleh dua kendaraan secara berdampingan. Dan bila digabungkan dengan pejalan kaki, jelas ini akan menimbulkan masalah sendiri. “Jalannya sempit. Makanya, kendaraan kalau lewat sini jadinya pelan-pelan. Jadi, macet lah jalannya,” ungkapnya.

Nah, selain jalan Ismailiyah, jalan lain yang tidak memiliki trotoar ini disekitar jalan ini seperti Jalan Amaliun, dan lainnya.(ram)

MEDAN-Sepanjang daerah yang terletak di kawasan kota Matsum, seperti Jalan Amaliun, Jalan Japaris atau Jalan Rahmadsyah tidak memiliki trotoar. Padahal, bila diperhatikan, daerah ini termasuk padat lalulintas Terutama untuk Jalan Ismailiyah di jalan ini terdapat fasilitas umum, seperti sekolah dasar, masjid, dan berbagai tempat penjualanan makanan.
Apalagi saat jam pergi dan pulang kerja, semua melewati jalan ini, sehingga mengakibatkan lalulintas menjadi macet.

“Karena anak sekolah dan orang yang menggunakan jalan yang sama. Jadi, macetlah. Kalau ada trotoar kan anak-anak lewat dari jalur tersebut,” ujar Miko, salah satu petugas keamanan (satpam) di salah satu SD di daerah tersebut.

Dijelaskannya, dia harus bekerja lebih keras lagi, karena harus memperhatikan anak-anak sekolahan ini saat menyeberang. “Karena banyak kendaraan, mulai dari angkutan kota, pribadi, becak, dan lainnya. Jadi, selain menyeberangi anak-anak, saya juga harus perhatikan mereka agar tidak ceroboh,” lanjutnya.

Perhatian khusus yang diberikannya ini, mengingat jalan di daerah komat ini termasuk sempit. Hanya mampu dilewati oleh dua kendaraan secara berdampingan. Dan bila digabungkan dengan pejalan kaki, jelas ini akan menimbulkan masalah sendiri. “Jalannya sempit. Makanya, kendaraan kalau lewat sini jadinya pelan-pelan. Jadi, macet lah jalannya,” ungkapnya.

Nah, selain jalan Ismailiyah, jalan lain yang tidak memiliki trotoar ini disekitar jalan ini seperti Jalan Amaliun, dan lainnya.(ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/