Menurutnya, jumlah para pengguna di kalangan remaja memang menanjak drastis pada tahun 2015. Namun sayangnya, Andi tak menjelaskan berapa total pengguna narkoba di kalangan pelajar. “Penggunanya sangat banyak sekali terlacak oleh kita. Rata-rata itu, di usia SMP sudah terkena. Bahkan, ada yang sudah tertangkap saat razia,” katanya.
Dengan demikian, lanjut Andi, kondisi seperti itu sudah sangat mengkhawatirkan. Diharapkan, masyarakat ikut berperan aktif dalam menangani masalah darurat narkoba ini. Minimal, memberikan informasi terkait adanya peredaran narkoba di wilayahnya masing-masing.”Pemberantasan narkoba ini butuh
kepedulian masyarakat. Karena, aparat hukum tidak bisa sendirian mencegahnya. Jadi, kita harapkan peran masyarakat minimal menjaga keluarganya,” cetus Andi.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal FPI Kota Medan, Amin Tanjung menyambut baik langkah-langkah dari aparat hukum dan instansi terkait dalam memberantas penyakit masyarakat seperti narkoba dan perjudian. Dikatakan Amin, pihaknya pun tidak mentolelir dengan penyakit masyarakat tersebut.”Kami sangat mendukung program aparat hukum dan pemerintah. Sebab, narkoba itu kejahatannya melebihi dari teroris. Kalau teroris musuh bersama, tentunya narkoba juga musuh bersama yang harus diberantas secara bersama-sama,” cetus Amin.
Ia menambahkan, langkah yang dilakukan pihaknya dalam mendukung program pemerintah ini dengan memberikan pengetahuan atau pemahaman agama, tentang narkoba dan perjudian. “Kita akan mengutus ustad-ustad untuk ceramah dan dakwah, bahwa narkoba serta perjudian sudah jelas-jelas dilarang oleh agama apapun itu. Karena, akan merusak kehidupan dan keluarganya bahkan orang lain,” imbuh Amin. (ris/smg/han)