25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Bayi Hidup Tertukar Mayat

Keluarga Menuntut, RS Mitra Sejati Ngaku Salah

MEDAN- Kasus bayi tertukar kembali terjadi. Kali ini terjadi di RS Mitra Sejati Jalan AH Nasution, Jumat (8/7). Bayi Hotmaida br Manalu, warga Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang yang masih dirawat di ruangan bayi lantai II ditukar dengan bayi Hotmida br Nababan (26), warga Onan Borbor, Tobasa yang dinyatakan sudah meninggal dunia alias mayat oleh pihak rumah sakit Selasa 5 Juli pada pukul 08.35 WIB.

Pengakuan Hotmida br Nababan di kamar 307 Lantai III RS Mitra Sejati, Jumat siang kepada wartawan Sumut Pos, bahwa anaknya tertukar dengan anak Hotmaida br Manalu Diterangkan Hotmida br Nababan dengan kondisi yang belum fit benar, anaknya lahir hari Minggu (3/7) pagi dan meninggal dunia hari Selasa.

“Kalau anak saya lahirnya hari Minggu dan meninggalnya hari Selasa dan saya tidak tahu kenapa bisa tertukar dengan anaknya Hotmaida br Manalu. Saya tidak tahu mau bilang apa lagi, tanya sama rumah sakit kenapa bisa tertukar dan kenapa bisa terjadi kesalahan ini,” kata Hotmida br Nababan dengan suara pelan.

Ditambahkan Hotmida br Nababan yang didampingi ibunya, Tiasma br Panggabean (69) di kamar 307, kesalahan ini tidak diketahuinya. “Saya tidak tahu kenapa kesalahan ini bisa terjadi karena saya sendiri masih di dalam ruangan untuk perawatan. Anak saya hanya 2 hari sehat dan anak saya meninggal hari Selasa. Kalau memang sudah takdir meninggal, mau dibilang apa lagi,” cetusnya.

Sementara itu, Hotmida br Nababan sendiri masih menjalani pemeriksaan intensif karena kondisinya yang belum fit. Pihak RS Mitra Sejati baru akan mengizinkannya pulang setelah kondisinya benar-benar sehat.


Suasana di RS Mitra Sejati sempat menjadi ramai akibat tertukarnya bayi sesama pasien. Keramainan sempat menjadi perhatian keluarga pasien lain.
Supervisor RS Mitra Sejati Porman br Napitupulu menjelaskan, kejadian berawal saat perawat RS Mitra Sejati memanggil nama keluarga Hotmida warga Tobasa di ruang tunggu ICU Lantai II untuk memberi tahu kondisi kesehatan bayi dari Hotmida sedang kritis. Namun yang datang dan menjawab pertanyaan dari perawat justru dari keluarga Hotmaida yang juga pasien bersalin di RS Mitra Sejati.
“Yang datang bukan keluarga Hotmida saat dipanggil suster tetapi keluarga Hotmaida, bahkan perawat menanyakan lagi pertanyaan seperti ini, “Apakah ibu keluarga Hotmida?”

Keluarga dari Hotmaida inipun bilang,”Iya.” Dan mayat bayinya sudah dibawa pulang ke Pancurbatu. “Tapi kami tidak tahu apakah mayat langsung dibawa ke rumah atau ke kamar ibunya,” jelasnya.
Kekeliruan baru disadari saat perawat meminta popok bayi kepada keluarga Hotmaida. “Disitulah pihak keluarga Hotmaida tahu bahwa bayi Hotmaida yang dirawat di ruangan bayi masih hidup. Mengetahui itu, bayi yang sempat dibawa pulang itu dibawa kembali ke rumah sakit,” katanya.

Terkait dengan kesalahan itu, Legal Consultan RS Mitra Sejati Medan Erwinsyah D Lubis menegaskan akan memberikan sanksi kepada perawat yang berjaga saat kejadian itu.  “Akan kita berikan sanksi sesuai dengan UU Ketenagakerjaan. Ke depannya kita akan memperbaikinya dan akan meningkatkan pelayanan semaksimal mungkin,” ungkapnya.

Meski pihak rumah sakit sudah mengakui kekeliruan mereka dan menjelaskan kronologis kejadian, keluarga kedua belah pihak tetap menuntut pertanggungjawaban.

“Kami mau mempertanyakan pertanggungjawaban tertukarnya bayi. Kami meminta pihak rumah sakit menunaikan janjinya untuk membebaskan biaya rumah sakit atas persalinan keponakan kami yang sebelumnya sempat tertukar. Jangan pula mangkir kayak begini, padahal mereka sudah janji sebelumnya,” jelas Binton Panjaitan, kakak ipar Hotmida boru Nababan.

Menurut Binton, keponakannya dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit pada Selasa 5 Juli pada pukul 08.35 WIB. Namun catatan medis mengungkapkan, bayi laki-laki yang diberi nama Anugrah itu meninggal pada Selasa sekira pukul 01.30 WIB dini hari.

Keluarga Hotmaida boru Manalu yang membawa bayi dari keluarga Hotmida boru Nababan juga meminta pertanggungjawaban. Mereka sudah mengeluarkan biaya persiapan pemakaman untuk bayi yang ternyata bukan anak mereka.

“Satu kampung sudah tahu kalau bayi kami meninggal. Keluarga semua sudah kumpul, pendeta sudah dipanggil dan makam sudah digali. Tapi ternyata bukan cucu kami itu, melainkan bayi orang lain,” kata Hotmaida boru Sinaga, mertua Hotmaida.

Hingga kemarin, Bayi yang sehat anak Hotmaida berada di RS Mitra Sejati di ruangan bayi lantai II. Sedangkan bayi yang meninggal, anak dari Hotmida br Nababan sudah dikebumikan. (jon)

Keluarga Menuntut, RS Mitra Sejati Ngaku Salah

MEDAN- Kasus bayi tertukar kembali terjadi. Kali ini terjadi di RS Mitra Sejati Jalan AH Nasution, Jumat (8/7). Bayi Hotmaida br Manalu, warga Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang yang masih dirawat di ruangan bayi lantai II ditukar dengan bayi Hotmida br Nababan (26), warga Onan Borbor, Tobasa yang dinyatakan sudah meninggal dunia alias mayat oleh pihak rumah sakit Selasa 5 Juli pada pukul 08.35 WIB.

Pengakuan Hotmida br Nababan di kamar 307 Lantai III RS Mitra Sejati, Jumat siang kepada wartawan Sumut Pos, bahwa anaknya tertukar dengan anak Hotmaida br Manalu Diterangkan Hotmida br Nababan dengan kondisi yang belum fit benar, anaknya lahir hari Minggu (3/7) pagi dan meninggal dunia hari Selasa.

“Kalau anak saya lahirnya hari Minggu dan meninggalnya hari Selasa dan saya tidak tahu kenapa bisa tertukar dengan anaknya Hotmaida br Manalu. Saya tidak tahu mau bilang apa lagi, tanya sama rumah sakit kenapa bisa tertukar dan kenapa bisa terjadi kesalahan ini,” kata Hotmida br Nababan dengan suara pelan.

Ditambahkan Hotmida br Nababan yang didampingi ibunya, Tiasma br Panggabean (69) di kamar 307, kesalahan ini tidak diketahuinya. “Saya tidak tahu kenapa kesalahan ini bisa terjadi karena saya sendiri masih di dalam ruangan untuk perawatan. Anak saya hanya 2 hari sehat dan anak saya meninggal hari Selasa. Kalau memang sudah takdir meninggal, mau dibilang apa lagi,” cetusnya.

Sementara itu, Hotmida br Nababan sendiri masih menjalani pemeriksaan intensif karena kondisinya yang belum fit. Pihak RS Mitra Sejati baru akan mengizinkannya pulang setelah kondisinya benar-benar sehat.


Suasana di RS Mitra Sejati sempat menjadi ramai akibat tertukarnya bayi sesama pasien. Keramainan sempat menjadi perhatian keluarga pasien lain.
Supervisor RS Mitra Sejati Porman br Napitupulu menjelaskan, kejadian berawal saat perawat RS Mitra Sejati memanggil nama keluarga Hotmida warga Tobasa di ruang tunggu ICU Lantai II untuk memberi tahu kondisi kesehatan bayi dari Hotmida sedang kritis. Namun yang datang dan menjawab pertanyaan dari perawat justru dari keluarga Hotmaida yang juga pasien bersalin di RS Mitra Sejati.
“Yang datang bukan keluarga Hotmida saat dipanggil suster tetapi keluarga Hotmaida, bahkan perawat menanyakan lagi pertanyaan seperti ini, “Apakah ibu keluarga Hotmida?”

Keluarga dari Hotmaida inipun bilang,”Iya.” Dan mayat bayinya sudah dibawa pulang ke Pancurbatu. “Tapi kami tidak tahu apakah mayat langsung dibawa ke rumah atau ke kamar ibunya,” jelasnya.
Kekeliruan baru disadari saat perawat meminta popok bayi kepada keluarga Hotmaida. “Disitulah pihak keluarga Hotmaida tahu bahwa bayi Hotmaida yang dirawat di ruangan bayi masih hidup. Mengetahui itu, bayi yang sempat dibawa pulang itu dibawa kembali ke rumah sakit,” katanya.

Terkait dengan kesalahan itu, Legal Consultan RS Mitra Sejati Medan Erwinsyah D Lubis menegaskan akan memberikan sanksi kepada perawat yang berjaga saat kejadian itu.  “Akan kita berikan sanksi sesuai dengan UU Ketenagakerjaan. Ke depannya kita akan memperbaikinya dan akan meningkatkan pelayanan semaksimal mungkin,” ungkapnya.

Meski pihak rumah sakit sudah mengakui kekeliruan mereka dan menjelaskan kronologis kejadian, keluarga kedua belah pihak tetap menuntut pertanggungjawaban.

“Kami mau mempertanyakan pertanggungjawaban tertukarnya bayi. Kami meminta pihak rumah sakit menunaikan janjinya untuk membebaskan biaya rumah sakit atas persalinan keponakan kami yang sebelumnya sempat tertukar. Jangan pula mangkir kayak begini, padahal mereka sudah janji sebelumnya,” jelas Binton Panjaitan, kakak ipar Hotmida boru Nababan.

Menurut Binton, keponakannya dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit pada Selasa 5 Juli pada pukul 08.35 WIB. Namun catatan medis mengungkapkan, bayi laki-laki yang diberi nama Anugrah itu meninggal pada Selasa sekira pukul 01.30 WIB dini hari.

Keluarga Hotmaida boru Manalu yang membawa bayi dari keluarga Hotmida boru Nababan juga meminta pertanggungjawaban. Mereka sudah mengeluarkan biaya persiapan pemakaman untuk bayi yang ternyata bukan anak mereka.

“Satu kampung sudah tahu kalau bayi kami meninggal. Keluarga semua sudah kumpul, pendeta sudah dipanggil dan makam sudah digali. Tapi ternyata bukan cucu kami itu, melainkan bayi orang lain,” kata Hotmaida boru Sinaga, mertua Hotmaida.

Hingga kemarin, Bayi yang sehat anak Hotmaida berada di RS Mitra Sejati di ruangan bayi lantai II. Sedangkan bayi yang meninggal, anak dari Hotmida br Nababan sudah dikebumikan. (jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/