MEDAN-Walaupun harga barang kebutuhan kesehariannya naik pasca kenaikan harga BBM, namun pada masa punggahan menyambut bulan suci ramdhan ini, sejumlah warga pembeli tampak memadati sejumlah pasar tradisional di kawasan aksara, Bandar Selamat,pajak gambir maupun pasar lainnya.
Sejumlah pedagang tampak menjajakan sejumlah barang dagangannya berupa ayam potong, daging sapi/kerbau, bunga daun pandan wangi, sampai kue khas di waktu punggahan pada Selasa pagi ini (9/07).
Warga pembeli mengaku, kehadiran mereka ke lokasi pasar guna mempersiapkan segala bahan kebutuhan dalam menyambut hadirnya bulan suci Ramadhan dimulai tradisi makan makanan yang enak hingga mandi dengan bahan alami daun-daun wewangian pada malam harinya yang dianggap sudah menjadi tradisi.
“Tradisi ini memang turun temurun dilaksanakan nak, tak enak rasanya bila kita tak laksanakan tradisi tersebut,” tutur Bu yeti (51) ibu rumah tangga saat ditanyai seputar penyambutan bulan puasa tersebut.
Sedangkan sesuai pantauan wartawan, kondisi sejumlah pasar tradisional sejak pagi hingga siang ini tampak masih dipadati kalangan ibu rumah tangga yang sibuk mempersiapkan berbagai jenis kebutuhan keluarga apalagi menjelang hadirnya bulan suci Ramadhan 1433 H yang di mulai esok harinya. kemacetan diruas jalan pasar tradisional mengalami kemacetan.(kl)
MEDAN-Walaupun harga barang kebutuhan kesehariannya naik pasca kenaikan harga BBM, namun pada masa punggahan menyambut bulan suci ramdhan ini, sejumlah warga pembeli tampak memadati sejumlah pasar tradisional di kawasan aksara, Bandar Selamat,pajak gambir maupun pasar lainnya.
Sejumlah pedagang tampak menjajakan sejumlah barang dagangannya berupa ayam potong, daging sapi/kerbau, bunga daun pandan wangi, sampai kue khas di waktu punggahan pada Selasa pagi ini (9/07).
Warga pembeli mengaku, kehadiran mereka ke lokasi pasar guna mempersiapkan segala bahan kebutuhan dalam menyambut hadirnya bulan suci Ramadhan dimulai tradisi makan makanan yang enak hingga mandi dengan bahan alami daun-daun wewangian pada malam harinya yang dianggap sudah menjadi tradisi.
“Tradisi ini memang turun temurun dilaksanakan nak, tak enak rasanya bila kita tak laksanakan tradisi tersebut,” tutur Bu yeti (51) ibu rumah tangga saat ditanyai seputar penyambutan bulan puasa tersebut.
Sedangkan sesuai pantauan wartawan, kondisi sejumlah pasar tradisional sejak pagi hingga siang ini tampak masih dipadati kalangan ibu rumah tangga yang sibuk mempersiapkan berbagai jenis kebutuhan keluarga apalagi menjelang hadirnya bulan suci Ramadhan 1433 H yang di mulai esok harinya. kemacetan diruas jalan pasar tradisional mengalami kemacetan.(kl)