28.9 C
Medan
Wednesday, May 15, 2024

Camat Medan Polonia Ditangkap Pesta Narkoba

MEDAN- Lagi-lagi kasus narkoba menyasar pejabat pemerintah. Kali ini, operasi penangkapan barang haram tersebut menghantam jajaran Pemko Medan.

Para tersangka Oknum Camat beserta temannya menutup wajah saat  kantor saat  kantor BNN Sumut jalan Halat Medan, selasa 8/10).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Para tersangka Oknum Camat beserta temannya menutup wajah saat di kantor saat di kantor BNN Sumut jalan Halat Medan, selasa 8/10).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Camat Medan Polonia berinisial ODP, dan dua stafnya yakni HS (Kabag Perencana dan Program) dan ADMH (staf sekretariat) diringkus oleh Badan Narkotika Provinsi (BNP) Sumut dalam operasi tertutup di KTV Station di Jalan KL Sugiono/Jalan Wajir, Medan, Selasa (8/10), dini hari.

Turut diamankan 10 orang lainnya yang meliputi lima pria berinisial DS, UP, AWL, IF, DIMN, serta lima perempuan berinisial IPS, TLMS, CKN, LCH dan NHM, yang masing-masing berprofesi wiraswasta dan berstatus mahasiswi.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos, setelah tertangkap ODP dkk langsung diboyong ke markas BNP Sumut di Jalan Halat, Medan. Dalam pemeriksaan yang dilakukan petugas BNP Sumut ditemukan hanya CKN yang negatif alias bersih dari narkoba. Petugas BNP Sumut sendiri tak menemukan barang bukti narkoba yang digunakan para pelaku.

“Dalam operasi Selasa dini hari kami menangkap delapan laki-laki dan lima perempuan. Satu diantaranya oknum camat berinisial ODP,” ungkap Kepala BNP Sumut, Kombes Rudi Tranggono kepada wartawan, kemarin.

Dari 13 orang yang diamankan, Rudi menjelaskan, 12 orang dinyatakan positif menggunakan narkoba jenis sabu-sabu, pil ekstasi, Benzo, dan daun ganja. Satu orang perempuan yang tertangkap tidak terbukti mengonsumsi narkoba.

“Ada 10 orang yang dinyatakan positif mengonsumsi sabu-sabu dan pil esktasi, satu orang mengonsumsi sabu-sabu, pil ekstasi, dan zat adiktif yang dikenal sebagai Benzo, serta seorang lagi yang terbukti mengisap ganja,” jelasnya. Rudi mengatakan pihaknya akan mengambil sampel darah para pelaku untuk pengecekan lebih dalam.

Dalam penelusuran wartawan, para pelaku masuk KTV Station di Jalan Palang Merah, Medan, Senin (7/10), sekitar pukul 23.00 WIB. Setelah dua jam berada di salah satu ruangan KTV, tiba-tiba belasan petugas BNP Sumut yang datang menumpang dua mobil meminta pelayan menunjukkan ruangan yang dibooking ODP dkk. Petugas BNP Sumut langsung bergerak, dan menemukan 13 orang tersebut tengah ‘berpesta’ di ruangan tersebut.

Dari keterangan seorang pengunjung karaoke, begitu datang petugas langsung menuju sebuah ruangan, dan langsung keluar dengan membawa para penghuni di dalamnya. “Saya melihat mereka dibawa petugas. Saya pikir ada razia malam itu, tapi rupanya petugas hanya masuk satu ruangan. Tak ada ke ruangan lain. Setelah itu mereka pergi,” kata pengunjung tersebut.

Dalam bagian penjelasan lain, Kombes Rudi Tranggono menguatkan tak menemukan barang bukti narkoba di lokasi kejadian. ‘’Tapi dari hasil tes urine didapati 12 diantaranya positif menggunakan narkoba. Kami sedang dalami dari mana mereka memperoleh barang haram tersebut,” dia menambahkan.

Dikatakan Rudi, penangkapan ODP dkk sudah menjadi target operasi (TO) BNP Sumut dalam tiga bulan terakhir. Target penangkapan itu menyasar aparatur negara, termasuk pejabat di kalangan Pemko Medan.

“Kami sudah monitor jauh-jauh hari. Siapa-siapa saja pegawai pemerintah yang sering masuk tempat hiburan malam. Operasi yang kami lakukan tadi malam (kemarin, Red) sebetulnya menyasar target lama,” sebut perwira melati tiga tersebut.

Terkait penangkapan tersebut, pihak BNP mengatakan segera berkoordinasi dengan Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin untuk proses penanganan lebih lanjut. “Kami sudah surati Plt Wali Kota Medan. Artinya akan diserahkan kepada Plt Wali Kota Medan karena kami tak akan mengkriminalisasi kasus ini. Kami kembalikan kepada pemimpinnya. Apakah dikembalikan lagi kepada kami untuk diproses atau ada model penanganan yang lain,” ujar Rudi.

ODP yang sempat ditemui wartawan mengaku baru pertama kali mengonsumsi narkoba. Hanya saja keterangan tersebut tak langsung dipercaya petugas. Pihak BNP Sumut sudah mengirimkan hasil tes urine dan darah 12 pelaku ke laboratorium salah satu rumah sakit milik pemerintah untuk mengetahui secara pasti frekuensi pengunaan narkoba yang diakui pelaku.

“Pengakuan mereka baru sekali. Tapi kami kirim hasil urine dan darah mereka ke laboratorium. Dari situ nanti ketahuan berapa lama mereka sudah mengonsumsi narkoba,” jelas Rudi.

Seorang perempuan yang tertangkap, LCH kepada petugas BNP Sumut mengaku baru kenal dengan para pelaku. “Baru kenal di situ,” ujar LCH sembari menutupi wajahnya dengan koran.

Dari pantauan Sumut Pos di markas BNP Sumut, sejumlah PNS terlihat keluar-masuk ke dalam gedung tersebut. Para petugas tidak memperbolehkan wartawan memasuki kantor badan anti-narkoba tersebut. “Jangan dulu ya. Nanti saja kalau diizinkan bapak (Kepala BNP Sumut Kombes Rudi Tranggono, Red),” tukas seorang petugas di bagian depan.

Begitu melihat Lurah Pasar Merah Timur, Kecamatan Medan Area, Taswin, masuk ke Kantor BNP, sejumlah wartawan yang memantau sejak kemarin (8/10) pagi, sempat memberondong dengan pertanyaan. Hanya saja Taswin tak bersedia melayani wartawan. “Ini wilayah kerja saya. Jadi wajar saya harus tahu apa yang terjadi,” katanya sembari buru-buru pergi. (gus)

MEDAN- Lagi-lagi kasus narkoba menyasar pejabat pemerintah. Kali ini, operasi penangkapan barang haram tersebut menghantam jajaran Pemko Medan.

Para tersangka Oknum Camat beserta temannya menutup wajah saat  kantor saat  kantor BNN Sumut jalan Halat Medan, selasa 8/10).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Para tersangka Oknum Camat beserta temannya menutup wajah saat di kantor saat di kantor BNN Sumut jalan Halat Medan, selasa 8/10).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Camat Medan Polonia berinisial ODP, dan dua stafnya yakni HS (Kabag Perencana dan Program) dan ADMH (staf sekretariat) diringkus oleh Badan Narkotika Provinsi (BNP) Sumut dalam operasi tertutup di KTV Station di Jalan KL Sugiono/Jalan Wajir, Medan, Selasa (8/10), dini hari.

Turut diamankan 10 orang lainnya yang meliputi lima pria berinisial DS, UP, AWL, IF, DIMN, serta lima perempuan berinisial IPS, TLMS, CKN, LCH dan NHM, yang masing-masing berprofesi wiraswasta dan berstatus mahasiswi.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos, setelah tertangkap ODP dkk langsung diboyong ke markas BNP Sumut di Jalan Halat, Medan. Dalam pemeriksaan yang dilakukan petugas BNP Sumut ditemukan hanya CKN yang negatif alias bersih dari narkoba. Petugas BNP Sumut sendiri tak menemukan barang bukti narkoba yang digunakan para pelaku.

“Dalam operasi Selasa dini hari kami menangkap delapan laki-laki dan lima perempuan. Satu diantaranya oknum camat berinisial ODP,” ungkap Kepala BNP Sumut, Kombes Rudi Tranggono kepada wartawan, kemarin.

Dari 13 orang yang diamankan, Rudi menjelaskan, 12 orang dinyatakan positif menggunakan narkoba jenis sabu-sabu, pil ekstasi, Benzo, dan daun ganja. Satu orang perempuan yang tertangkap tidak terbukti mengonsumsi narkoba.

“Ada 10 orang yang dinyatakan positif mengonsumsi sabu-sabu dan pil esktasi, satu orang mengonsumsi sabu-sabu, pil ekstasi, dan zat adiktif yang dikenal sebagai Benzo, serta seorang lagi yang terbukti mengisap ganja,” jelasnya. Rudi mengatakan pihaknya akan mengambil sampel darah para pelaku untuk pengecekan lebih dalam.

Dalam penelusuran wartawan, para pelaku masuk KTV Station di Jalan Palang Merah, Medan, Senin (7/10), sekitar pukul 23.00 WIB. Setelah dua jam berada di salah satu ruangan KTV, tiba-tiba belasan petugas BNP Sumut yang datang menumpang dua mobil meminta pelayan menunjukkan ruangan yang dibooking ODP dkk. Petugas BNP Sumut langsung bergerak, dan menemukan 13 orang tersebut tengah ‘berpesta’ di ruangan tersebut.

Dari keterangan seorang pengunjung karaoke, begitu datang petugas langsung menuju sebuah ruangan, dan langsung keluar dengan membawa para penghuni di dalamnya. “Saya melihat mereka dibawa petugas. Saya pikir ada razia malam itu, tapi rupanya petugas hanya masuk satu ruangan. Tak ada ke ruangan lain. Setelah itu mereka pergi,” kata pengunjung tersebut.

Dalam bagian penjelasan lain, Kombes Rudi Tranggono menguatkan tak menemukan barang bukti narkoba di lokasi kejadian. ‘’Tapi dari hasil tes urine didapati 12 diantaranya positif menggunakan narkoba. Kami sedang dalami dari mana mereka memperoleh barang haram tersebut,” dia menambahkan.

Dikatakan Rudi, penangkapan ODP dkk sudah menjadi target operasi (TO) BNP Sumut dalam tiga bulan terakhir. Target penangkapan itu menyasar aparatur negara, termasuk pejabat di kalangan Pemko Medan.

“Kami sudah monitor jauh-jauh hari. Siapa-siapa saja pegawai pemerintah yang sering masuk tempat hiburan malam. Operasi yang kami lakukan tadi malam (kemarin, Red) sebetulnya menyasar target lama,” sebut perwira melati tiga tersebut.

Terkait penangkapan tersebut, pihak BNP mengatakan segera berkoordinasi dengan Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin untuk proses penanganan lebih lanjut. “Kami sudah surati Plt Wali Kota Medan. Artinya akan diserahkan kepada Plt Wali Kota Medan karena kami tak akan mengkriminalisasi kasus ini. Kami kembalikan kepada pemimpinnya. Apakah dikembalikan lagi kepada kami untuk diproses atau ada model penanganan yang lain,” ujar Rudi.

ODP yang sempat ditemui wartawan mengaku baru pertama kali mengonsumsi narkoba. Hanya saja keterangan tersebut tak langsung dipercaya petugas. Pihak BNP Sumut sudah mengirimkan hasil tes urine dan darah 12 pelaku ke laboratorium salah satu rumah sakit milik pemerintah untuk mengetahui secara pasti frekuensi pengunaan narkoba yang diakui pelaku.

“Pengakuan mereka baru sekali. Tapi kami kirim hasil urine dan darah mereka ke laboratorium. Dari situ nanti ketahuan berapa lama mereka sudah mengonsumsi narkoba,” jelas Rudi.

Seorang perempuan yang tertangkap, LCH kepada petugas BNP Sumut mengaku baru kenal dengan para pelaku. “Baru kenal di situ,” ujar LCH sembari menutupi wajahnya dengan koran.

Dari pantauan Sumut Pos di markas BNP Sumut, sejumlah PNS terlihat keluar-masuk ke dalam gedung tersebut. Para petugas tidak memperbolehkan wartawan memasuki kantor badan anti-narkoba tersebut. “Jangan dulu ya. Nanti saja kalau diizinkan bapak (Kepala BNP Sumut Kombes Rudi Tranggono, Red),” tukas seorang petugas di bagian depan.

Begitu melihat Lurah Pasar Merah Timur, Kecamatan Medan Area, Taswin, masuk ke Kantor BNP, sejumlah wartawan yang memantau sejak kemarin (8/10) pagi, sempat memberondong dengan pertanyaan. Hanya saja Taswin tak bersedia melayani wartawan. “Ini wilayah kerja saya. Jadi wajar saya harus tahu apa yang terjadi,” katanya sembari buru-buru pergi. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/