25.6 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Bakal jadi Wisata dan Ikon Medan

METR

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan direncanakan akan mulai dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang. Setidaknya, ada 3 potensi yang akan dihasilkan dari revitalisasi Lapangan bersejarah tersebut. Adapun ketiga potensi tersebut yakni, sebagai paru-paru kota, ikon kota, dan destinasi wisata.

“Selain sebagai paru-paru kota, revitalisasi Lapangan Merdeka (Kota Medan) juga akan menjadi destinasi wisata. Dengan begitu, Lapangan Merdeka Kota Medan akan menjadi Ikon Kota Medan. Itu lah 3 potensi yang akan didapatkan dari revitalisasi Lapangan Merdeka,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan O.K Zulfi, Senin (8/11).

 Dikatakan Zulfi, Lapangan Merdeka Medan akan menjadi paru-paru kota, karena nantinya Lapangan Merdeka Medan akan dijadikan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan ditanaminya pohon-pohon.

 Sedangkan sebagai destinasi wisata, kata OK Zulfi, nantinya Lapangan Merdeka Medan akan dijadikan sebagai tempat perayaan hari-hari besar. Lapangan Merdeka Medan juga akan sering menampilkan berbagai festival tari, karnaval budaya, dan berbagai kesenian dari etnis-etnis yang ada di Kota Medan.

 Disamping itu, di Lapangan Merdeka yang telah direvitalisasi, nantinya juga akan ada kegiatan storyteller untuk anak-anak sekolah dasar, kegiatan heritage walk, serta pernak-pernik khas budaya Kota Medan maupun festival kuliner yang berada di sekitar Pajak Ikan Lama. Lapangan Merdeka Medan juga akan menjadi wadah bagi para pelaku UMKM untuk memproduksi pernak-pernik budaya sebagai pilihan souvenir di Kota Medan.

 “Melalui destinasi wisata ini, semua etnis di Indonesia, termasuk Asia yang ada di Kota Medan berkumpul di Lapangan Merdeka. Hal inilah nantinya yang dapat dijadikan Lapangan Merdeka sebagai ikonnya Kota Medan. Tentunya saya berharap agar 3 potensi ini bisa segera terwujud,” ungkapnya.

 Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, jika tidak ada kendala, pengerjaan fisik revitalisasi Lapangan Merdeka akan dimulai pada awal tahun 2022 mendatang. Selain ingin mengembalikan fungsi lapangan bersejarah itu kawasan RTH dan cagar budaya di Kota Medan, Bobby juga berharap revitalisasi yang akan dilakukan dapat membangkitkan 3 potensi Lapangan Merdeka, yakni sebagai paru-paru kota, destinasi wisata dan Ikon Kota Medan.

 Terkait pengembalian fungsi Lapangan Merdeka sebagai RTH melalui revitalisasi yang dilakukan, Bobby mengaku akan mengusung konsep hijau. Selain itu, revitalisasi juga akan mempertahankan signifikansi sejarah dan karakter lapangan yang dulunya merupakan alun-alun sebagai ruang terbuka publik.

 Dengan demikian, masyarakat nantinya dapat menjadikan lapangan yang merupakan titik nol Kota Medan itu sebagai tempat berkumpul sekaligus menikmati Lapangan Merdeka Medan sebagai RTH maupun cagar budaya. “InsyaAllah revitalisasi Lapangan Merdeka akan di mulai awal tahun depan. Selain menjadikannya sebagai RTH dan cagar budaya, melalui revitalisasi yang dilakukan ini kita akan membangkitkan 3 potensi yang terkandung di dalamnya, yakni sebagai paru-paru kota, destinasi wisata serta ikon Kota Medan,” pungkasnya.

 Terpisah, Ketua Pansus Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DPRD Kota Medan, Dedy Aksyari Nasution terus mendorong Pemko Medan untuk terus mempersiapkan diri dalam rencana revitalisasi Lapangan Merdeka Medan di Tahun 2022.”Sejarah Lapangan Merdeka Medan itu sangat besar, terkait sejarah kemerdekaan. Makanya kita memang mendorong agar revitalisasi itu dapat segera dilakukan dan terus dipersiapkan dari sekarang,” ucap Dedy kepada Sumut Pos, Senin (8/11).

 Dikatakan Dedy, ada banyak hal yang harus dipersiapkan Pemko Medan dalam merevitalisasi Lapangan Merdeka Medan. Selain menyusun dan mematangkan Detail Engineering Design (Detail Engineering Desain), Pemko Medan juga diminta untuk terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam membiayai rencana revitalisasi tersebut.

 “Karena infonya anggarannya kan dari Pemprovsu, maka sebaiknya harus berkoordinasi dengan Pemprov untuk menanyakan juga, apakah sudah mereka masukkan dalam anggaran di R-APBD 2022 atau belum. Ada juga hal-hal penting lainnya yang harus terus dikomunikasikan, ini penting sebetulnya,” pungkasnya. (map/ila)

METR

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan direncanakan akan mulai dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang. Setidaknya, ada 3 potensi yang akan dihasilkan dari revitalisasi Lapangan bersejarah tersebut. Adapun ketiga potensi tersebut yakni, sebagai paru-paru kota, ikon kota, dan destinasi wisata.

“Selain sebagai paru-paru kota, revitalisasi Lapangan Merdeka (Kota Medan) juga akan menjadi destinasi wisata. Dengan begitu, Lapangan Merdeka Kota Medan akan menjadi Ikon Kota Medan. Itu lah 3 potensi yang akan didapatkan dari revitalisasi Lapangan Merdeka,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan O.K Zulfi, Senin (8/11).

 Dikatakan Zulfi, Lapangan Merdeka Medan akan menjadi paru-paru kota, karena nantinya Lapangan Merdeka Medan akan dijadikan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan ditanaminya pohon-pohon.

 Sedangkan sebagai destinasi wisata, kata OK Zulfi, nantinya Lapangan Merdeka Medan akan dijadikan sebagai tempat perayaan hari-hari besar. Lapangan Merdeka Medan juga akan sering menampilkan berbagai festival tari, karnaval budaya, dan berbagai kesenian dari etnis-etnis yang ada di Kota Medan.

 Disamping itu, di Lapangan Merdeka yang telah direvitalisasi, nantinya juga akan ada kegiatan storyteller untuk anak-anak sekolah dasar, kegiatan heritage walk, serta pernak-pernik khas budaya Kota Medan maupun festival kuliner yang berada di sekitar Pajak Ikan Lama. Lapangan Merdeka Medan juga akan menjadi wadah bagi para pelaku UMKM untuk memproduksi pernak-pernik budaya sebagai pilihan souvenir di Kota Medan.

 “Melalui destinasi wisata ini, semua etnis di Indonesia, termasuk Asia yang ada di Kota Medan berkumpul di Lapangan Merdeka. Hal inilah nantinya yang dapat dijadikan Lapangan Merdeka sebagai ikonnya Kota Medan. Tentunya saya berharap agar 3 potensi ini bisa segera terwujud,” ungkapnya.

 Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, jika tidak ada kendala, pengerjaan fisik revitalisasi Lapangan Merdeka akan dimulai pada awal tahun 2022 mendatang. Selain ingin mengembalikan fungsi lapangan bersejarah itu kawasan RTH dan cagar budaya di Kota Medan, Bobby juga berharap revitalisasi yang akan dilakukan dapat membangkitkan 3 potensi Lapangan Merdeka, yakni sebagai paru-paru kota, destinasi wisata dan Ikon Kota Medan.

 Terkait pengembalian fungsi Lapangan Merdeka sebagai RTH melalui revitalisasi yang dilakukan, Bobby mengaku akan mengusung konsep hijau. Selain itu, revitalisasi juga akan mempertahankan signifikansi sejarah dan karakter lapangan yang dulunya merupakan alun-alun sebagai ruang terbuka publik.

 Dengan demikian, masyarakat nantinya dapat menjadikan lapangan yang merupakan titik nol Kota Medan itu sebagai tempat berkumpul sekaligus menikmati Lapangan Merdeka Medan sebagai RTH maupun cagar budaya. “InsyaAllah revitalisasi Lapangan Merdeka akan di mulai awal tahun depan. Selain menjadikannya sebagai RTH dan cagar budaya, melalui revitalisasi yang dilakukan ini kita akan membangkitkan 3 potensi yang terkandung di dalamnya, yakni sebagai paru-paru kota, destinasi wisata serta ikon Kota Medan,” pungkasnya.

 Terpisah, Ketua Pansus Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DPRD Kota Medan, Dedy Aksyari Nasution terus mendorong Pemko Medan untuk terus mempersiapkan diri dalam rencana revitalisasi Lapangan Merdeka Medan di Tahun 2022.”Sejarah Lapangan Merdeka Medan itu sangat besar, terkait sejarah kemerdekaan. Makanya kita memang mendorong agar revitalisasi itu dapat segera dilakukan dan terus dipersiapkan dari sekarang,” ucap Dedy kepada Sumut Pos, Senin (8/11).

 Dikatakan Dedy, ada banyak hal yang harus dipersiapkan Pemko Medan dalam merevitalisasi Lapangan Merdeka Medan. Selain menyusun dan mematangkan Detail Engineering Design (Detail Engineering Desain), Pemko Medan juga diminta untuk terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam membiayai rencana revitalisasi tersebut.

 “Karena infonya anggarannya kan dari Pemprovsu, maka sebaiknya harus berkoordinasi dengan Pemprov untuk menanyakan juga, apakah sudah mereka masukkan dalam anggaran di R-APBD 2022 atau belum. Ada juga hal-hal penting lainnya yang harus terus dikomunikasikan, ini penting sebetulnya,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/