26.7 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

PT KAI Antisipasi Lokasi Rawan Bencana

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
ANTRIAN PENUMPANG KAI_Ratusan calon penumpang Kereta Api menunggu keberangkatan di Stasiun KAI Jalan Stasiun Besar Medan saat libur Natal tahun lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumatera Utara (Sumut) mulai mempersiapkan diri menghadapi arus mudik Natal dan Tahun Baru 2018. Persiapan dilakukan melalui pemetaan lintasan kereta api.

Hasil pemetaan mereka, setidaknya terdapat 17 titik rawan bencana seperti banjir, tanah amblas, dan tanah longsor. “Sudah kami petakan titik rawan bencana. Ada 6 titik rawan banjir, 6 titik rawan longsor, dan 5 jembatan rawan banjir akibat luapan air sungai,” kata Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, Sapto Hartoyo dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Ia membeberkan, 6 titik rawan banjir tersebar di beberapa lokasi di antaranya tiga titik di lintas Tebingtinggi-Pematangsiantar, dua titik lintas Kisaran-Rantauprapat dan satu di lintas Labuan-Belawan. “Untuk rawan tanah longsor dipetakan terdapat di lintas Tebingtinggi-Pematangsiantar sebanyak satu titik, lintas Kisaran-Rantauprapat terdapat lima titik,” bebernya.

Tak hanya titik rawan bencana banjir dan tanah longsor, kata Sapto, pihaknya memetakan kondisi jembatan yang rawan. Terdapat lima titik yang berpotensi terkena banjir, tergerus, bergeser, dan sebagainya.

“Empat titik Jembatan rawan banjir akibat meluapnya air sungai ada di lintas Tebing Tinggi-Kisaran dan satu titik ada di lintas Kisaran-Rantau Prapat,” sebutnya.

Meski demikian, sambung Sapto, dia memastikan kesiapan pihaknya dalam menghadapi datangnya cuaca ekstrim tepat pada masa angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 dengan menerjunkan petugas ekstra sebanyak 189 personel. Petugas tersebut di tempatkan pada daerah rawan bencana, perlintasan liar yang tidak dijaga dan jembatan rawan.

“Para petugas ekstra akan berpatroli secara rutin untuk mengecek kondisi lintas dengan berjalan kaki menyusuri daerah yang rawan sebanyak 2 kali per hari. Kami juga sudah sediakan titik-titik alat material untuk siaga di lokasi strategis jika terjadi gangguan di lintas,” tandasnya.

Sementara, Vice President PT KAI Divre I Sumut, Aslikan menyatakan kesiapannya menghadapi masa angkutan Natal 2107 dan Tahun Baru 2018. Termasuk, antisipasi di titik-titik rawan bencana alam dan kendala lainnya. “Kami terus menginventarisasi apa saja yang bisa dilaksanakan. Untuk perlintasan yang rawan, kami juga sudah siapkan petugas penjaga jalan lintasan (PJL) ekstra sebanyak 102 personel,” katanya. (ris/adz)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
ANTRIAN PENUMPANG KAI_Ratusan calon penumpang Kereta Api menunggu keberangkatan di Stasiun KAI Jalan Stasiun Besar Medan saat libur Natal tahun lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumatera Utara (Sumut) mulai mempersiapkan diri menghadapi arus mudik Natal dan Tahun Baru 2018. Persiapan dilakukan melalui pemetaan lintasan kereta api.

Hasil pemetaan mereka, setidaknya terdapat 17 titik rawan bencana seperti banjir, tanah amblas, dan tanah longsor. “Sudah kami petakan titik rawan bencana. Ada 6 titik rawan banjir, 6 titik rawan longsor, dan 5 jembatan rawan banjir akibat luapan air sungai,” kata Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, Sapto Hartoyo dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Ia membeberkan, 6 titik rawan banjir tersebar di beberapa lokasi di antaranya tiga titik di lintas Tebingtinggi-Pematangsiantar, dua titik lintas Kisaran-Rantauprapat dan satu di lintas Labuan-Belawan. “Untuk rawan tanah longsor dipetakan terdapat di lintas Tebingtinggi-Pematangsiantar sebanyak satu titik, lintas Kisaran-Rantauprapat terdapat lima titik,” bebernya.

Tak hanya titik rawan bencana banjir dan tanah longsor, kata Sapto, pihaknya memetakan kondisi jembatan yang rawan. Terdapat lima titik yang berpotensi terkena banjir, tergerus, bergeser, dan sebagainya.

“Empat titik Jembatan rawan banjir akibat meluapnya air sungai ada di lintas Tebing Tinggi-Kisaran dan satu titik ada di lintas Kisaran-Rantau Prapat,” sebutnya.

Meski demikian, sambung Sapto, dia memastikan kesiapan pihaknya dalam menghadapi datangnya cuaca ekstrim tepat pada masa angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 dengan menerjunkan petugas ekstra sebanyak 189 personel. Petugas tersebut di tempatkan pada daerah rawan bencana, perlintasan liar yang tidak dijaga dan jembatan rawan.

“Para petugas ekstra akan berpatroli secara rutin untuk mengecek kondisi lintas dengan berjalan kaki menyusuri daerah yang rawan sebanyak 2 kali per hari. Kami juga sudah sediakan titik-titik alat material untuk siaga di lokasi strategis jika terjadi gangguan di lintas,” tandasnya.

Sementara, Vice President PT KAI Divre I Sumut, Aslikan menyatakan kesiapannya menghadapi masa angkutan Natal 2107 dan Tahun Baru 2018. Termasuk, antisipasi di titik-titik rawan bencana alam dan kendala lainnya. “Kami terus menginventarisasi apa saja yang bisa dilaksanakan. Untuk perlintasan yang rawan, kami juga sudah siapkan petugas penjaga jalan lintasan (PJL) ekstra sebanyak 102 personel,” katanya. (ris/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/