Ketua Yayasan H Anif, Musa Rajeckshah (kemeja putih) saat menerima bantuan dari Restoran Wong Solo di Masjid Al Musanif Jalan Cemara, Rabu (10/1/2018).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Restoran Wong Solo menyerahkan satu unit mobil jenazah kepada Yayasan H. Anif guna dipergunakan masyarakat luas secara gratis.
“Yayasan H Anif sudah banyak dikenal luas masyarakat, khususnya umat Islam,”ujar Perwakilan Wong Solo Gruop, Adnan Hasibuan saat menyerahkan satu unit mobil jenazah kepada Ketua Yayasan H Anif, Musa Rajeckshah di Masjid Al Musanif, Rabu (10/1/2018).
Penyerahan bantuan ini, kata Adnan, merupakan bagian tanggungjawab sosial Wong Solo kepada masyarakat, khususnya kaum muslimim Kota Medan. “Mudah-mudahan nanti banyak menyusul para donatur-donatur lain, muksinin-muksinin yang bisa turut bersama-sama memberi pelayanan kepada masyarakat,”sebutnya.
Ketua Yayasan H Anif, Musa Rajeckshah menyebut dengan tambahan bantuan mobil jenazah dari Wong Solo, maka pihaknya kini memiliki 3 unit mobil jenazah.
“Untuk pelayanan kepada masyarakat kita ada mobil pembersihan masjid dan mobil jenazah berikut perlengkapan fardhu kifayahnya. Kalau sumbangan mobil jenazah dari masyarakat ini baru pertama, dari Bapak Puspo (pemilik Wong Solo). Tapi kalau untuk pembersihan masjid, ada juga sumbangan dari pihak lain,”ungkap pria yang akrab disapa Ijeck ini.
Bakal Calon (Balon) Wakil Gubernur Sumut ini mengaku masih banyak masyarakat yang belum mampu membeli peralatan fardhu kifayahnya.
“Kita berharap dengan bantuan ini bisa menambah layanan kepada masyarakat yang membutuhkan dan masyarakat lain khususnya di Medan bisa tergerak juga untuk kegiatan yang baik ini,” ujarnya.
Dikatakan Ijeck, pelayanan gratis mobil jenazah dan pembersihan masjid yang diberikan Yayasan H. Anif kepada masyarakat saat ini ada di beberapa kabupaten kota, yakni Medan, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Batubara, Simalungun, Pematang Siantar, Padang Sidempuan dan akan menyusul beberapa kabupaten kota lagi. Pemanfaatan mobil gratis tersebut dimulai Yayasan H. Anif sejak tahun 2000 di Padang Sidempuan, berlanjut ke Kota Medan pada 2003 kemudian ke kabupaten kota lain. (dik)
