34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Sampah Medan 1.500 Ton per Hari, 2022 Target Punya 3 TPA Regional

PEMULUNG: Seorang pemulung mengumpulkan plastik bekas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, Medan, beberapa waktu lalu. Medan kini masih membutuhkan TPA untuk menampung sampah Kota Medan yang mencapai 1.500 ton per hari.
PEMULUNG: Seorang pemulung mengumpulkan plastik bekas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, Medan, beberapa waktu lalu. Medan kini masih membutuhkan TPA untuk menampung sampah Kota Medan yang mencapai 1.500 ton per hari.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan hanya memiliki 1 lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Jalan Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan. Namun, TPA yang memiliki luas 4 hektare tersebut diyakini hanya mampu menampung sampah maksimal hingga 3 tahun ke depan. Sebab, sedikitnya 21 kecamatan di Kota Medan menyumbang 1.500 ton sampah per harinya ke TPA Terjun.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, M Husni mengatakan bahwa kondisi TPA Terjun memang kian penuh oleh sampah-sampah yang masuk setiap harinya. Pihaknya pun berupaya melakukan beragam upaya revitalisasi TPA agar terus mampu menampung sampah-sampah yang masuk setiap harinya.

“Kita sudah lakukan upaya revitalisasi, dampaknya cukup besar, tapi memang bukan solusi jangka panjang. Pada akhirnya kita memang butuh TPA baru atau TPA alternatif sebagai solusi dari banyaknya sampah yang masuk,” kata Husni kepada Sumut Pos, Kamis (9/1).

Kabar baiknya, kata Husni, Pemko Medan sudah lama berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) agar dapat dibuatkan TPA regional sebagai alternatif untuk mengurai sampah yang masuk ke TPA Terjun.

“Pemko Medan memang tidak punya lahan untuk lokasi TPA yang baru dan kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, responnya positif. Saat ini, pemerintah provinsi memang berencana akan segera menyediakan lahan TPA regional untuk Kota Medan dan sekitarnya,” ujarnya.

Adapun TPA regional tersebut, kata Husni, akan dibangun di 3 lokasi yang akan menjadi TPA bagi kawasan Medan, Binjai, Deliserdang, dan Karo (Mebidangro).

“Rencananya akan dibangun di wilayah Sei Semayang, STM Hilir, dan Tuntungan. Itu nanti akan dibagi secara regional. Misalnya yang di Sei Semayang, lokasinya ada di Kabupaten Deliserdang, sampah yang masuk bisa dari Deliserdang sendiri, Binjai dan dari beberapa kecamatan Kota Medan yang terdekat dengan lokasi TPA itu, misalnya Kecamatan Medan Sunggal, Medan Selayang dan Medan Helvetia,” katanya.

Begitu juga dengan 2 TPA regional lainnya, akan diberikan zonasi bagi masing-masing kecamatan di Kota Medan yang terdekat dengan wilayah TPA nya. Sedangkan untuk TPA Terjun akan terus dilakukan upaya revitalisasi agar dapat menampung sampah dari 4 kecamatan di Medan Utara, yakni Medan Marelan, Medan Belawan, Medan Labuhan, dan Medan Deli. Bila memungkinkan maka akan dapat menampung sampah dari beberapa kecamatan di sekitar Medan Utara.

Kapan 3 TPA regional tersebut akan dapat beroperasi? Husni mengatakan pihaknya sedang terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait hal itu. Namun kata Husni, targetnya, ketiga TPA itu akan dioperasikan dalam waktu 2 tahun mendatang.

“Lahannyakan Pemprov yang upayakan, rencananya dua tahun lagi sudah bisa dipergunakan. In Sha Allah 2022 sudah bisa dipergunakan ketiga TPA regional itu, luasnya saya belum tahu pasti, tapi infonya lebih luas dari TPA Terjun. Itu makanya kita sedang mengupayakan supaya TPA Terjun bisa terus direvitalisasi untuk bisa menampung sampah sampai setidaknya 3 tahun ke depan,” jelas Husni.

Diterangkan Husni, dari total banyaknya sampah yang masuk setiap harinya dari Kota Medan ke Kelurahan Terjun sampah berbahan baku plastik menjadi salah satu sampah dengan volume terbesar.

“Maka terus kita sosialisasikan kepada masyarakat agar mau mengurangi pemakaian kantong plastik. Karena selain sebagai penyumbang terbesar, sampah plastik juga sulit untuk terurai,” terangnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Irwan Ritonga membenarkan rencana pembangunan ketiga TPA regional tersebut.

“Kebetulan tempo hari kita ada rapat dengan pak Gubernur, dan soal TPA regional itu dibahas. Nanti rencananya memang akan dibangunin di kawasan Sei Semarang, STM Hilir, dan Tuntungan,” tandas Irwan, Kamis (9/1).

Irwan menyebutkan bahwa TPA regional itu nantinya murni akan menjadi proyek pemerintah provinsi. Selain itu, pembangunan TPA regional itu juga dibangunin bukan sebagai pengganti TPA Terjun yang saat ini dimiliki oleh Pemko Medan melainkan akan menjadi TPA pendukung.

“Itu murni pekerjaan provinsi, mereka akan buat TPA Mebidangro. Itu bukan untuk menggantikan TPA Terjun, tapi untuk antisipasi dan alternatif TPA selain TPA Terjun.” pungkas.(map/azw)

PEMULUNG: Seorang pemulung mengumpulkan plastik bekas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, Medan, beberapa waktu lalu. Medan kini masih membutuhkan TPA untuk menampung sampah Kota Medan yang mencapai 1.500 ton per hari.
PEMULUNG: Seorang pemulung mengumpulkan plastik bekas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, Medan, beberapa waktu lalu. Medan kini masih membutuhkan TPA untuk menampung sampah Kota Medan yang mencapai 1.500 ton per hari.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan hanya memiliki 1 lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Jalan Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan. Namun, TPA yang memiliki luas 4 hektare tersebut diyakini hanya mampu menampung sampah maksimal hingga 3 tahun ke depan. Sebab, sedikitnya 21 kecamatan di Kota Medan menyumbang 1.500 ton sampah per harinya ke TPA Terjun.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, M Husni mengatakan bahwa kondisi TPA Terjun memang kian penuh oleh sampah-sampah yang masuk setiap harinya. Pihaknya pun berupaya melakukan beragam upaya revitalisasi TPA agar terus mampu menampung sampah-sampah yang masuk setiap harinya.

“Kita sudah lakukan upaya revitalisasi, dampaknya cukup besar, tapi memang bukan solusi jangka panjang. Pada akhirnya kita memang butuh TPA baru atau TPA alternatif sebagai solusi dari banyaknya sampah yang masuk,” kata Husni kepada Sumut Pos, Kamis (9/1).

Kabar baiknya, kata Husni, Pemko Medan sudah lama berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) agar dapat dibuatkan TPA regional sebagai alternatif untuk mengurai sampah yang masuk ke TPA Terjun.

“Pemko Medan memang tidak punya lahan untuk lokasi TPA yang baru dan kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, responnya positif. Saat ini, pemerintah provinsi memang berencana akan segera menyediakan lahan TPA regional untuk Kota Medan dan sekitarnya,” ujarnya.

Adapun TPA regional tersebut, kata Husni, akan dibangun di 3 lokasi yang akan menjadi TPA bagi kawasan Medan, Binjai, Deliserdang, dan Karo (Mebidangro).

“Rencananya akan dibangun di wilayah Sei Semayang, STM Hilir, dan Tuntungan. Itu nanti akan dibagi secara regional. Misalnya yang di Sei Semayang, lokasinya ada di Kabupaten Deliserdang, sampah yang masuk bisa dari Deliserdang sendiri, Binjai dan dari beberapa kecamatan Kota Medan yang terdekat dengan lokasi TPA itu, misalnya Kecamatan Medan Sunggal, Medan Selayang dan Medan Helvetia,” katanya.

Begitu juga dengan 2 TPA regional lainnya, akan diberikan zonasi bagi masing-masing kecamatan di Kota Medan yang terdekat dengan wilayah TPA nya. Sedangkan untuk TPA Terjun akan terus dilakukan upaya revitalisasi agar dapat menampung sampah dari 4 kecamatan di Medan Utara, yakni Medan Marelan, Medan Belawan, Medan Labuhan, dan Medan Deli. Bila memungkinkan maka akan dapat menampung sampah dari beberapa kecamatan di sekitar Medan Utara.

Kapan 3 TPA regional tersebut akan dapat beroperasi? Husni mengatakan pihaknya sedang terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait hal itu. Namun kata Husni, targetnya, ketiga TPA itu akan dioperasikan dalam waktu 2 tahun mendatang.

“Lahannyakan Pemprov yang upayakan, rencananya dua tahun lagi sudah bisa dipergunakan. In Sha Allah 2022 sudah bisa dipergunakan ketiga TPA regional itu, luasnya saya belum tahu pasti, tapi infonya lebih luas dari TPA Terjun. Itu makanya kita sedang mengupayakan supaya TPA Terjun bisa terus direvitalisasi untuk bisa menampung sampah sampai setidaknya 3 tahun ke depan,” jelas Husni.

Diterangkan Husni, dari total banyaknya sampah yang masuk setiap harinya dari Kota Medan ke Kelurahan Terjun sampah berbahan baku plastik menjadi salah satu sampah dengan volume terbesar.

“Maka terus kita sosialisasikan kepada masyarakat agar mau mengurangi pemakaian kantong plastik. Karena selain sebagai penyumbang terbesar, sampah plastik juga sulit untuk terurai,” terangnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Irwan Ritonga membenarkan rencana pembangunan ketiga TPA regional tersebut.

“Kebetulan tempo hari kita ada rapat dengan pak Gubernur, dan soal TPA regional itu dibahas. Nanti rencananya memang akan dibangunin di kawasan Sei Semarang, STM Hilir, dan Tuntungan,” tandas Irwan, Kamis (9/1).

Irwan menyebutkan bahwa TPA regional itu nantinya murni akan menjadi proyek pemerintah provinsi. Selain itu, pembangunan TPA regional itu juga dibangunin bukan sebagai pengganti TPA Terjun yang saat ini dimiliki oleh Pemko Medan melainkan akan menjadi TPA pendukung.

“Itu murni pekerjaan provinsi, mereka akan buat TPA Mebidangro. Itu bukan untuk menggantikan TPA Terjun, tapi untuk antisipasi dan alternatif TPA selain TPA Terjun.” pungkas.(map/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/