25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Inspirasi Mengambil Aksi Nyata

Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera. Kathryn Crockart (kelima dari kiri), foto bersama sejumlah penonton sebelum pemutaran film di program AFS, Jumat (7/2). AFS berlangsung di Kota Medan, mulai 7-13 Februari 2014.
Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera. Kathryn Crockart (kelima dari kiri), foto bersama sejumlah penonton sebelum pemutaran film di program AFS, Jumat (7/2). AFS berlangsung di Kota Medan, mulai 7-13 Februari 2014.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program American Film Showcase (AFS) yang digelar Konsulat Amerika Serikat di Medan, telah berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 7 Februari 2014. Dari 9 film yang telah diputar –tiga di antaranya film pendek–, hampir semuanya menginspirasi penonton untuk mengambil aksi nyata dalam kehidupan.

Tiga film yang diputar di hari pertama, yakni film animasi The Fantastic Flying Books of Mr Morris Lessmore, kemudian Mondays at Racine, dan G-Dog, berhasil memikat minat penonton yang memadati Maple Theatre, Aston City Hall lantai 3 Medan, Jumat (7/2).

Film animasi The Fantastic Flying Books of Mr Morris Lessmore, yang terinspirasi oleh kejadian Badai Katrina, berkisah tentang orang-orang yang mengabdikan hidupnya untuk buku, dan mengenai buku-buku yang memenuhi keinginan mereka. Film ini disebut sebagai sebuah alegori (majas yang menjelaskan maksud tanpa secara harafiah), yang menusuk dan humoris tentang kekuatan cerita yang dapat menyembuhkan. Film berdurasi 17 menit ini menggunakan berbagai macam teknik, seperti miniature, animasi komputer dan animasi dua dimensi.

Sementara film Mondays at Racine berdurasi 40 menit menuturkan cerita dua bersaudara yang membuka salon mereka sekali sebulan bagi wanita yang terkena kanker. Sebagai anak yang pernah mengalami kejamnya kanker, pemilik salon, Rachel dan Cynthia menyediakan pelayanan potong rambut, manikure dan pedikure dan tempat nyaman bagi penderita kanker untuk berkembang, menyembuhkan diri, dan menemukan kekuatan hati. Film ini juga menyoroti kisah kekuatan simbolis serta pentingnya wanita untuk merasa cantik meski mengalami kanker.

Masih di hari pertama, juga diputar film berjudul G-Dog, menceritakan kisha unik Pastur Greg Boyle alias G-Dog, seorang pendeta Jesit berkulit putih, yang menghabiskan 25 tahun hidupnya di kawasan paling berbahaya di Los Angeles. Semuanya demi membimbing para muda-mudi mantan gangster menuju kehidupan yang lebih baik.

Dalam film berdurasi 92 menit ini, dikisahkan tentang Pastor Grey Boyle yang berhasil mengubah kehidupan ribuan anggota geng Latin, Asia, dan Arika-Amerika, dengan mendirikan Homeboy Industries, salahsatu program rehabilitasi gangster paling sukses di AS.

Pada hari kedua, Sabtu (9/2), diputar film Once in a Lullaby dan Zero Percent. Film pertama mengisahkan tentang Paduan Suara PS22 yang terdiri atas murid-murid kelas lima di Staten Island, yang meraih popularitas yang luar biasa di Youtube setelah guru mereka mengunggah rekaman-rekaman video merea bernyanyi. Cara mereka membawakan lagu sangat diminati jutaan pengguna internet hingga aktor dan penyanyi pop papan atas, hingga mereka akhirnya tampil pada malam penganugerahan Academy Award 2011. Semangat bernyanyi anak-anak itu berhasil ditularkan ke penonton.

Sementara Zero Percent menyajikan bukti nyata dampak positif program Hudson Link for Hihger Education, program kuliah bagi para tahanan di Penjara Sing Sing yang memiliki tingkat keamanan tinggi. Hanya saja, film ini sedikit monoton dan kurang dinamika, dengan terlalu banyak menampilkan wawancara personal.

Hari ketiga, diputar film Metro, Innocente, dan First Position. Metro adalah film pendek menceritakan petualangan seorang gadis kecil yang tersesat di sebuah kereta bawah tanah. Innocente berkisah tentang kisah kegigihan seorang seniman muda bernama Innocente yang mampu membuktikan dirinya berbakat, di tengah ancaman deportasi dan masalah keluarga yang pelik.

Sementara First Position menceritakan perjuangan ribuah penari yang mengikuti Youth America Grand Prix, kompetisi balet terbesar di mana hanya penari-penari paling sempurna di dunia yang dapat menang.

Hari ini, Senin (10/2), akan diputar film berjudul Paraiso, kemudian La Source, dan Trash Dance.

Dusa Besar AS untuk Indonesia, Robert Blake, mengatakan, 17 film yang sudah dan akan diputar di Medan, semuanya merupakan kisah masyarakat yang berdasarkan kejadian nyata. ”Melalui film dokumenter, kita bisa memahami permasalahan dunia kita dengan lebih baik, terlibat dalam dialog, dan terinspirasi untuk mengambil aksi nyata,” katanya.

Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera. Kathryn Crockart, dalam sambutannya mengatakan, film-film yang dipilih belum pernah ditampilkan di Indonesia. ”Film-film ini menceritakan kehidupan di Amerika, yang menggambarkan keragaman suku dan pembauran budaya, kegembiraan dan kesedihan, kesulitan dan kelucuan dalam hidup. Film ini menggambarkan peran masyarakat sipil dan remaja Amerika dalam membentuk masa depan mereka sendiri,” katanya.

AFS akan berlangsung hingga tanggal 13 Februari 2013, dengan total film yang akan diputar sebanyak 17 film. (mea)

Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera. Kathryn Crockart (kelima dari kiri), foto bersama sejumlah penonton sebelum pemutaran film di program AFS, Jumat (7/2). AFS berlangsung di Kota Medan, mulai 7-13 Februari 2014.
Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera. Kathryn Crockart (kelima dari kiri), foto bersama sejumlah penonton sebelum pemutaran film di program AFS, Jumat (7/2). AFS berlangsung di Kota Medan, mulai 7-13 Februari 2014.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program American Film Showcase (AFS) yang digelar Konsulat Amerika Serikat di Medan, telah berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 7 Februari 2014. Dari 9 film yang telah diputar –tiga di antaranya film pendek–, hampir semuanya menginspirasi penonton untuk mengambil aksi nyata dalam kehidupan.

Tiga film yang diputar di hari pertama, yakni film animasi The Fantastic Flying Books of Mr Morris Lessmore, kemudian Mondays at Racine, dan G-Dog, berhasil memikat minat penonton yang memadati Maple Theatre, Aston City Hall lantai 3 Medan, Jumat (7/2).

Film animasi The Fantastic Flying Books of Mr Morris Lessmore, yang terinspirasi oleh kejadian Badai Katrina, berkisah tentang orang-orang yang mengabdikan hidupnya untuk buku, dan mengenai buku-buku yang memenuhi keinginan mereka. Film ini disebut sebagai sebuah alegori (majas yang menjelaskan maksud tanpa secara harafiah), yang menusuk dan humoris tentang kekuatan cerita yang dapat menyembuhkan. Film berdurasi 17 menit ini menggunakan berbagai macam teknik, seperti miniature, animasi komputer dan animasi dua dimensi.

Sementara film Mondays at Racine berdurasi 40 menit menuturkan cerita dua bersaudara yang membuka salon mereka sekali sebulan bagi wanita yang terkena kanker. Sebagai anak yang pernah mengalami kejamnya kanker, pemilik salon, Rachel dan Cynthia menyediakan pelayanan potong rambut, manikure dan pedikure dan tempat nyaman bagi penderita kanker untuk berkembang, menyembuhkan diri, dan menemukan kekuatan hati. Film ini juga menyoroti kisah kekuatan simbolis serta pentingnya wanita untuk merasa cantik meski mengalami kanker.

Masih di hari pertama, juga diputar film berjudul G-Dog, menceritakan kisha unik Pastur Greg Boyle alias G-Dog, seorang pendeta Jesit berkulit putih, yang menghabiskan 25 tahun hidupnya di kawasan paling berbahaya di Los Angeles. Semuanya demi membimbing para muda-mudi mantan gangster menuju kehidupan yang lebih baik.

Dalam film berdurasi 92 menit ini, dikisahkan tentang Pastor Grey Boyle yang berhasil mengubah kehidupan ribuan anggota geng Latin, Asia, dan Arika-Amerika, dengan mendirikan Homeboy Industries, salahsatu program rehabilitasi gangster paling sukses di AS.

Pada hari kedua, Sabtu (9/2), diputar film Once in a Lullaby dan Zero Percent. Film pertama mengisahkan tentang Paduan Suara PS22 yang terdiri atas murid-murid kelas lima di Staten Island, yang meraih popularitas yang luar biasa di Youtube setelah guru mereka mengunggah rekaman-rekaman video merea bernyanyi. Cara mereka membawakan lagu sangat diminati jutaan pengguna internet hingga aktor dan penyanyi pop papan atas, hingga mereka akhirnya tampil pada malam penganugerahan Academy Award 2011. Semangat bernyanyi anak-anak itu berhasil ditularkan ke penonton.

Sementara Zero Percent menyajikan bukti nyata dampak positif program Hudson Link for Hihger Education, program kuliah bagi para tahanan di Penjara Sing Sing yang memiliki tingkat keamanan tinggi. Hanya saja, film ini sedikit monoton dan kurang dinamika, dengan terlalu banyak menampilkan wawancara personal.

Hari ketiga, diputar film Metro, Innocente, dan First Position. Metro adalah film pendek menceritakan petualangan seorang gadis kecil yang tersesat di sebuah kereta bawah tanah. Innocente berkisah tentang kisah kegigihan seorang seniman muda bernama Innocente yang mampu membuktikan dirinya berbakat, di tengah ancaman deportasi dan masalah keluarga yang pelik.

Sementara First Position menceritakan perjuangan ribuah penari yang mengikuti Youth America Grand Prix, kompetisi balet terbesar di mana hanya penari-penari paling sempurna di dunia yang dapat menang.

Hari ini, Senin (10/2), akan diputar film berjudul Paraiso, kemudian La Source, dan Trash Dance.

Dusa Besar AS untuk Indonesia, Robert Blake, mengatakan, 17 film yang sudah dan akan diputar di Medan, semuanya merupakan kisah masyarakat yang berdasarkan kejadian nyata. ”Melalui film dokumenter, kita bisa memahami permasalahan dunia kita dengan lebih baik, terlibat dalam dialog, dan terinspirasi untuk mengambil aksi nyata,” katanya.

Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera. Kathryn Crockart, dalam sambutannya mengatakan, film-film yang dipilih belum pernah ditampilkan di Indonesia. ”Film-film ini menceritakan kehidupan di Amerika, yang menggambarkan keragaman suku dan pembauran budaya, kegembiraan dan kesedihan, kesulitan dan kelucuan dalam hidup. Film ini menggambarkan peran masyarakat sipil dan remaja Amerika dalam membentuk masa depan mereka sendiri,” katanya.

AFS akan berlangsung hingga tanggal 13 Februari 2013, dengan total film yang akan diputar sebanyak 17 film. (mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/