30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gempa 4.5 SR Tadi Pagi dari Zona Gempa 16 Januari Lalu

Ilustrasi-Gempa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah wilayah di Sumatera Utara diguncang gempabumi tektonik sebanyak 6 kali berturut-turut, Jumat (10/2/2017). “Gempa pertama berlangsung mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, dengan skala bervariasi. Hasil observasi BMKG Wilayah I Medan, gempabumi ini berada pada zona sumber gempabumi M=5,6 yang terjadi pada tanggal 16 Januari 2017,” kata Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Edison Kurniawan, S.Si, M.Si, pagi ini.

Gempa pertama skala 3.6 SR berlangsung pukul 00:19:27 WIB di darat pada jarak 24 km arah barat daya Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, atau tepatnya sekitar 11,7 km sebelah barat laut Panatapan Doulu, Berastagi, Kabupaten Karo, pada kedalaman 10 km. Disusul gempa 4.5 SR pukul 01:00:09 WIB, kemudian gempa 3.4 SR pukul 01:16:06 WIB.

Berikutnya gempa lebih ringan 2.4 SR pukul 02:24:12 WIB.

Dua ham 26 menit berikutnya, gempa kembali mengguncang dengan magnitude 4.5 SR, persisnya pukul 04:50:52 WIB. Dan gempa 4.3 SR pukul 05:04:27 WIB, Lokasi di Darat, 28 km Barat Daya kabupaten Deliserdang Sumut.

“Berdasarkan hasil analisis BMKG pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Berastagi dengan intensitas gempabumi II SIG-BMKG (III-IV MMI), Sibolangit II SIG-BMKG (III-IV MMI), Tuntungan dan Medan I SIG-BMKG (II-III MMI), Binjai I SIG-BMKG (I-II MMI), hingga Pakkat, Kabupaten Humbahas I SIG-BMKG (I-II MMI),” kata Edison.

Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan dari lapangan. Pada skala III-IV MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah oleh masyarakat, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Gempabumi dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Edison menjelaskan, gempabumi yang terjadi tanggal 10 Februari 2017 ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempabumi dangkal dan mempunyai mekanisme sesar mendatar. Hal ini berarti gempabumi ini terjadi akibat aktivitas sesar aktif lokal.

“Patut disyukuri bahwa kekuatan gempabumi ini tidak terlalu besar, sehingga diharapkan tidak sampai menimbulkan kerusakan. Untuk itu kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi dari BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai barat Sumatera Utara dan sekitarnya dihimbau agar tidak terpancing isu mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Warga Medan yang merasakan gempa tadi pagi ramai-ramai membuat status gempa di akun Facebooknya. (mea/rel)

Ilustrasi-Gempa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah wilayah di Sumatera Utara diguncang gempabumi tektonik sebanyak 6 kali berturut-turut, Jumat (10/2/2017). “Gempa pertama berlangsung mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, dengan skala bervariasi. Hasil observasi BMKG Wilayah I Medan, gempabumi ini berada pada zona sumber gempabumi M=5,6 yang terjadi pada tanggal 16 Januari 2017,” kata Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Edison Kurniawan, S.Si, M.Si, pagi ini.

Gempa pertama skala 3.6 SR berlangsung pukul 00:19:27 WIB di darat pada jarak 24 km arah barat daya Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, atau tepatnya sekitar 11,7 km sebelah barat laut Panatapan Doulu, Berastagi, Kabupaten Karo, pada kedalaman 10 km. Disusul gempa 4.5 SR pukul 01:00:09 WIB, kemudian gempa 3.4 SR pukul 01:16:06 WIB.

Berikutnya gempa lebih ringan 2.4 SR pukul 02:24:12 WIB.

Dua ham 26 menit berikutnya, gempa kembali mengguncang dengan magnitude 4.5 SR, persisnya pukul 04:50:52 WIB. Dan gempa 4.3 SR pukul 05:04:27 WIB, Lokasi di Darat, 28 km Barat Daya kabupaten Deliserdang Sumut.

“Berdasarkan hasil analisis BMKG pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Berastagi dengan intensitas gempabumi II SIG-BMKG (III-IV MMI), Sibolangit II SIG-BMKG (III-IV MMI), Tuntungan dan Medan I SIG-BMKG (II-III MMI), Binjai I SIG-BMKG (I-II MMI), hingga Pakkat, Kabupaten Humbahas I SIG-BMKG (I-II MMI),” kata Edison.

Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan dari lapangan. Pada skala III-IV MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah oleh masyarakat, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Gempabumi dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Edison menjelaskan, gempabumi yang terjadi tanggal 10 Februari 2017 ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempabumi dangkal dan mempunyai mekanisme sesar mendatar. Hal ini berarti gempabumi ini terjadi akibat aktivitas sesar aktif lokal.

“Patut disyukuri bahwa kekuatan gempabumi ini tidak terlalu besar, sehingga diharapkan tidak sampai menimbulkan kerusakan. Untuk itu kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi dari BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai barat Sumatera Utara dan sekitarnya dihimbau agar tidak terpancing isu mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Warga Medan yang merasakan gempa tadi pagi ramai-ramai membuat status gempa di akun Facebooknya. (mea/rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/