29 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Izin Trayek Angkot Diperpanjang, Bus BTS Tak Ganggu Angkot

BUS BUY THE SERVICE: Seorang penumpang saat naik ke bus buy the service (BTS) yang berhenti di selter, di salah satu kota.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Moda transportasi massal yakni bus dengan skema pembelian jasa layanan atau Buy The Service (BTS) akan segera diterapkan di Kota Medan. Setidaknya ada lima koridor yang akan dibangun dan ditargetkan segera beroperasi pada bulan April mendatang. Nanti lintasan bus BTS tidak akan sama dengan lintasan trayek angkutan kota (angkot). Sehingga, tak akan mengganggu pendapatan angkot.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar S.SiT MT mengatakan, tidak ada angkot yang melintas sama persis dengan lintasan Bus BTS. Contohnya, bus Pinangbaris – Lapangan Merdeka, angkot yang biasanya memulai rutenya dari Pinangbaris, tidak ada akhir rutenya itu di Lapangan Merdeka, namun lewat dari itu. “Misalnya ke Olympia dan wilayah lainnya yang tidak dilintasi Bus BTS. Artinya, hanya sebagian rutenya yang dilintasi Bus BTS, sebagian lagi tidak,” ujarnya, Minggu (9/2).

Selain itu, lanjutnya, keberadaan Bus BTS di Kota Medan bukan untuk menggusur keberadaan angkot di Kota Medan, melainkan untuk mengalihkan minat masyarakat untuk beralih dari penggunaan kendaraan pribadi menuju kendaraan umum, salah satunya Bus BTS.

“Ini yang harus diluruskan. Bus BTS ada bukan untuk menyingkirkan angkot dan membuat masyarakat lebih tertarik naik Bus BTS dari pada angkot, bukan begitu. Tetapi target kita untuk menarik minat masyarakat mau naik transportasi massal,” tegas Iswar lagi.

Selain itu, kata Iswar, pihaknya telah berkoordinasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Medan dalam mencari solusi dari hal-hal demikian. Salah satu solusi yang diinginkan oleh Organda Medan adalah perpanjangan trayek guna menjadi salah satu solusi dari rute lintasan yang sama dengan Bus BTS, dan permintaan itu telah diamini oleh Dinas Perhubungan Sumatera Utara.

“Semua hal yang dikhawatirkan sudah kita bicarakan dan koordinasikan dengan pihak Organda, kita sudah sama-sama mencari solusinya. Salah satunya mereka minta perpanjangan trayek, dan itu sudah disetujui,” katanya.

Iswar mengaku, pihak Organda Medan telah menyatakan dukungannya secara penuh dengan keberadaan Bus BTS di Kota Medan. “Saat ini kita justru mendapatkan dukungan dari Organda, mereka sangat mendukung keberadaan Bus BTS. Selain sudah mencari solusi bersama, kita justru akan memberdayakan para sopir mereka untuk menjadi sopir Bus BTS. Selain itu, angkot-angkot yang ada akan berfungsi sebagai feeder bagi Bus BTS. Ini akan jadi kerj asama yang baik, simbiosis mutualisme,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Plt Wali Kota Medan telah meninjau dan melakukan uji coba Bus BTS di koridor 2 yakni rute Lapangan Merdeka Medan – Terminal Amplas yang berjarak 9,6 Km pada Rabu (5/2) yang lalu. Hasilnya, butuh waktu 20 menit dari lapangan Merdeka menuju Terminal Amplas dengan kecepatan normal.

Bus BTS yang diprediksi akan beroperasi sejak April nanti dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat luas dengan e-money nonsaldo selama 1 tahun masa uji cobanya.

Ada 5 koridor yang akan dibangun untuk Bus BTS tersebut, dan keseluruhannya berpusat di Lapangan Mereka Medan dengan total armada sebanyak 81 bus dan 343 halte.

Rinciannya, koridor pertama dengan tujuan Terminal Pinangbaris akan menggunakan 46 halte dengan armada sebanyak 11 bus berukuran besar, koridor kedua dengan tujuan Terminal Amplas akan menggunakan 56 halte dengan armada sebanyak 11 bus berukuran besar.

Kemudian, koridor ketiga dengan tujuan Belawan akan menggunakan 112 halte dengan armada sebanyak 21 bus berukuran sedang, koridor keempat dengan tujuan Tuntungan akan menggunakan 87 halte dengan armada sebanyak 17 bus berukuran sedang dan koridor kelima dengan tujuan Tembung akan menggunakan 42 halte dengan armada sebanyak 10 bus berukuran sedang. (map/ila)

BUS BUY THE SERVICE: Seorang penumpang saat naik ke bus buy the service (BTS) yang berhenti di selter, di salah satu kota.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Moda transportasi massal yakni bus dengan skema pembelian jasa layanan atau Buy The Service (BTS) akan segera diterapkan di Kota Medan. Setidaknya ada lima koridor yang akan dibangun dan ditargetkan segera beroperasi pada bulan April mendatang. Nanti lintasan bus BTS tidak akan sama dengan lintasan trayek angkutan kota (angkot). Sehingga, tak akan mengganggu pendapatan angkot.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar S.SiT MT mengatakan, tidak ada angkot yang melintas sama persis dengan lintasan Bus BTS. Contohnya, bus Pinangbaris – Lapangan Merdeka, angkot yang biasanya memulai rutenya dari Pinangbaris, tidak ada akhir rutenya itu di Lapangan Merdeka, namun lewat dari itu. “Misalnya ke Olympia dan wilayah lainnya yang tidak dilintasi Bus BTS. Artinya, hanya sebagian rutenya yang dilintasi Bus BTS, sebagian lagi tidak,” ujarnya, Minggu (9/2).

Selain itu, lanjutnya, keberadaan Bus BTS di Kota Medan bukan untuk menggusur keberadaan angkot di Kota Medan, melainkan untuk mengalihkan minat masyarakat untuk beralih dari penggunaan kendaraan pribadi menuju kendaraan umum, salah satunya Bus BTS.

“Ini yang harus diluruskan. Bus BTS ada bukan untuk menyingkirkan angkot dan membuat masyarakat lebih tertarik naik Bus BTS dari pada angkot, bukan begitu. Tetapi target kita untuk menarik minat masyarakat mau naik transportasi massal,” tegas Iswar lagi.

Selain itu, kata Iswar, pihaknya telah berkoordinasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Medan dalam mencari solusi dari hal-hal demikian. Salah satu solusi yang diinginkan oleh Organda Medan adalah perpanjangan trayek guna menjadi salah satu solusi dari rute lintasan yang sama dengan Bus BTS, dan permintaan itu telah diamini oleh Dinas Perhubungan Sumatera Utara.

“Semua hal yang dikhawatirkan sudah kita bicarakan dan koordinasikan dengan pihak Organda, kita sudah sama-sama mencari solusinya. Salah satunya mereka minta perpanjangan trayek, dan itu sudah disetujui,” katanya.

Iswar mengaku, pihak Organda Medan telah menyatakan dukungannya secara penuh dengan keberadaan Bus BTS di Kota Medan. “Saat ini kita justru mendapatkan dukungan dari Organda, mereka sangat mendukung keberadaan Bus BTS. Selain sudah mencari solusi bersama, kita justru akan memberdayakan para sopir mereka untuk menjadi sopir Bus BTS. Selain itu, angkot-angkot yang ada akan berfungsi sebagai feeder bagi Bus BTS. Ini akan jadi kerj asama yang baik, simbiosis mutualisme,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Plt Wali Kota Medan telah meninjau dan melakukan uji coba Bus BTS di koridor 2 yakni rute Lapangan Merdeka Medan – Terminal Amplas yang berjarak 9,6 Km pada Rabu (5/2) yang lalu. Hasilnya, butuh waktu 20 menit dari lapangan Merdeka menuju Terminal Amplas dengan kecepatan normal.

Bus BTS yang diprediksi akan beroperasi sejak April nanti dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat luas dengan e-money nonsaldo selama 1 tahun masa uji cobanya.

Ada 5 koridor yang akan dibangun untuk Bus BTS tersebut, dan keseluruhannya berpusat di Lapangan Mereka Medan dengan total armada sebanyak 81 bus dan 343 halte.

Rinciannya, koridor pertama dengan tujuan Terminal Pinangbaris akan menggunakan 46 halte dengan armada sebanyak 11 bus berukuran besar, koridor kedua dengan tujuan Terminal Amplas akan menggunakan 56 halte dengan armada sebanyak 11 bus berukuran besar.

Kemudian, koridor ketiga dengan tujuan Belawan akan menggunakan 112 halte dengan armada sebanyak 21 bus berukuran sedang, koridor keempat dengan tujuan Tuntungan akan menggunakan 87 halte dengan armada sebanyak 17 bus berukuran sedang dan koridor kelima dengan tujuan Tembung akan menggunakan 42 halte dengan armada sebanyak 10 bus berukuran sedang. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/