26 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Ratusan Lansia Divaksin di RSUP Adam Malik & Puskesmas Medan Labuhan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 220 masyarakat lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun dari 223 orang yang mendaftar, mengikuti vaksinasi Covid-19 secara massal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM), Senin (8/3). Namun, lansia yang mengikuti vaksinasi tersebut masih diprioritaskan bagi warga Kota Medan.

DIVAKSIN: Para wanita lanjut usia (lansia) disuntik vaksin Covid-19 oleh tenaga kesehatan saat mengikuti vaksinasi massal di RSUP H Adam Malik, Medan, Senin (8/3). M IDRIS/sumut pos.

Direktur Utama (Dirut) RSUP H Adam Malik, dr Zainal Safri SpPD-KKV SpPJ (K) mengatakan, vaksinasi Corona terhadap lansia ini sudah dimulai sejak Jumat (5/3) lalu. Namun, jumlah calon peserta yang akan divaksin belum begitu banyak. “Ditargetkan per harinya sekitar 200 hingga 250 lansia disuntik vaksin Covid-19,” ujar Zainal didampingi Ketua Tim Vaksinasi Covid-19 RSUP HAM dr Zuhrial Zubir SpPD K-AI saat diwawancarai.

Menurut Zainal, kuota terhadap lansia yang divaksin memang jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan bukan lansia. Sebab, terhadap masyarakat yang bukan lansia bisa sampai 300 orang lebih. “Kalau lansia mempertimbangkan faktor waktu, karena lansia butuh waktu pada pergeseran tempat duduk yang satu ke tempat duduk yang lain. Berbeda dengan yang bukan lansia,” jelasnya.

Diakui Zainal, vaksinasi terhadap lansia sejauh ini tidak kendala dan aman. Meski demikian, di satu sisi lansia memiliki komorbid atau penyakit penyerta. “Lansia tentu banyak komorbid, akan tetapi sekarang ini hampir semua komorbid sudah bisa divaksinasi. Ada sekitar 1 juta lebih atau hampir 2 juta lansia divaksin dan cukup aman,” kata Zainal.

Ia menuturkan, bagi lansia asal Medan yang ingin divaksin Corona bisa regristasi secara online melalui link: http://regvaksin.sirsmandiri.com/lansia atau datang langsung ke RSUP H Adam Malik. “Apabila calon penerima vaksin tidak memiliki ponsel android, bisa datang langsung dengan membawa KTP domisili Kota Medan. Sebab, arahan atau petunjuknya ditujukan bagi lansia asal Medan,”pungkasnya.

Ketua Tim Vaksinasi Covid-19 RSUP HAM, dr Zuhrial Zubir SpPD K-AI mengatakan, memang para lansia biasanya ada banyak penyakit penyerta, misalnya jantung, stroke dan lain sebagainya. Karena itu, diharapkan komorbid tersebut terkontrol. Para lansia ini harus konsultasi dulu ke dokternya sebelum divaksin. Meski begitu, disiapkan pula tenaga medis untuk melakukan proses screening terhadap para lansia sebelum disuntik vaksin. “Kita harapkan ketika akan divaksin tidak ada masalah (dengan komorbid). Jika ada masalah, ya harus ditunda sementara waktu. Namun, kalau sudah dipersiapkan jauh-jauh hari atau terkontrol maka tentunya tidak ada masalah untuk divaksin,” terangnya.

Disinggung adakah temuan kasus KIPI (Kejadian Pasca Imunisasi) terhadap masyarakat lansia yang divaksin Covid-19, Zuhrial mengaku sejauh ini belum ada. Namun, untuk tenaga kesehatan (nakes) lansia ada. “Ada memang nakes lansia, tapi hanya ringan-ringan saja. Biasa aja yaitu nyeri disuntik, gatal, lemas, hingga pusing. Sedangkan (KIPI) yang berat belum ada didapatkan,” pungkasnya.

Sementara itu, pada Selasa (9/3), Puskesmas Medan Labuhan melakukan vaksin kekebalan Covid-19 kepada lansia. Sebanyak 73 orang mengikuti vaksin terlebih dahulu menjalani pemeriksaa kesehatan. Selama proses vaksin berlangsung, terdapat 4 orang gagal divaksin akibat tensi darah tinggi.

Kepala Puskesmas Medan Labuhan dr Heva Julietta Sinaga melalui drg Alfred Parulian Pasaribu mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan merupakan program dari Pemerintahan Kecamatan Medan Labuhan

“Ini hari pertama kali dilaksanakan vaksin untuk tahap awal ini meliputi warga dari Kelurahan Seimati. Untuk besok (hari ini), akan dilanjutkan bagi warga Martubung,” kata drg Alfred, Selasa (9/3).

Adapun sasaran vaksin yang mereka laksanakan adalah warga lansia ditarget kita semua warga lansia yang usianya di atas 60 tahun. Mereka dagar datang ke Puskesmas dengan membawa KTP. “Hari ini yang telah teregister untuk mendapat vaksin ada 73 orang, namun ada 4 warga lansia yang ditunda yang dikarenakan setelah diskrining (pemeriksaan kesehatan) hasil tensi darahnya di atas 180,” jelasnya.

Selama proses vaksin berlangsung, kata drg Alfred, tidak ada kendala yang dihadapi. Bahkan, antusias warga lansia banyak yang datang di hari pertama.”Harapan kita, proses vaksin ini dapat mencegah dan memberikan kekebalan tubuh bagi warga lansi dari wabah Covid-19,” pungkasnya. (fac)

Anggota DPRD Medan Divaksin

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Medan juga menggelar vaksinasi massal, Selasa (8/3). Kali ini, proses vaksinasi di gelar di gedung DPRD Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis No.1 Medan.

Adapun yang menjadi sasaran proses vaksinasi di gedung DPRD Kota Medan kemarin adalah para wakil rakyat di DPRD Medan, mulai dari para pimpinan hingga anggota DPRD Medan lainnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Medan, HT Bahrumsyah SH MH mengatakan, tak hanya untuk para wakil rakyat, vaksinasi juga dilakukan kepada struktural di DPRD Medan, yakni para pegawai hingga ajudan para pimpinan dan anggota DPRD Kota Medan.

“Alhamdulillah tadi rata-rata sudah di vaksin, tiga Wakil Ketua DPRD Medan, termasuk saya, semua sudah di vaksin. Kalau Ketua kan sudah divaksin saat pencanangan bersama Forkopimda. Selain para pimpinan, anggota DPRD juga di vaksin, termasuk struktural yang ada di DPRD Medan,” ucap Bahrumsyah.

Terpisah, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, H.Ihwan Ritonga mengimbau, agar seluruh anggota DPRD Kota Medan untuk melakukan vaksinasi. Tak cuma pada anggota DPRD, Ihwan juga menekankan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), serta staf/karyawan di DPRD Kota Medan untuk mau disuntik vaksin.”Tak ada yang perlu ditakutkan untuk divaksin. Jika kita tidak mau divaksin, berarti secara tak langsung kita tidak mendukung program pemerintah,” ujarnya.

Politisi Partai Gerindra ini juga menyebutkan, target pemerintah untuk kekebalan masyarakat, yakni 70 persen dari total rakyat Indonesia. Cakupan tersebut dimaksudkan agar dapat mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Maka dari itu, vaksinasi merupakan bagian penting dari upaya pemerintah di dalam membentuk kekebalan kelompok yang dikenal dengan herd immunity.

Tak cuma itu, lanjut Ihwan, vaksinasi juga bagian penting dalam rangka menurunkan kesakitan dan menurunkan angka kematian akibat Covid-19. Yang tidak kalah penting dari vaksinasi adalah melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh. (ris/map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 220 masyarakat lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun dari 223 orang yang mendaftar, mengikuti vaksinasi Covid-19 secara massal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM), Senin (8/3). Namun, lansia yang mengikuti vaksinasi tersebut masih diprioritaskan bagi warga Kota Medan.

DIVAKSIN: Para wanita lanjut usia (lansia) disuntik vaksin Covid-19 oleh tenaga kesehatan saat mengikuti vaksinasi massal di RSUP H Adam Malik, Medan, Senin (8/3). M IDRIS/sumut pos.

Direktur Utama (Dirut) RSUP H Adam Malik, dr Zainal Safri SpPD-KKV SpPJ (K) mengatakan, vaksinasi Corona terhadap lansia ini sudah dimulai sejak Jumat (5/3) lalu. Namun, jumlah calon peserta yang akan divaksin belum begitu banyak. “Ditargetkan per harinya sekitar 200 hingga 250 lansia disuntik vaksin Covid-19,” ujar Zainal didampingi Ketua Tim Vaksinasi Covid-19 RSUP HAM dr Zuhrial Zubir SpPD K-AI saat diwawancarai.

Menurut Zainal, kuota terhadap lansia yang divaksin memang jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan bukan lansia. Sebab, terhadap masyarakat yang bukan lansia bisa sampai 300 orang lebih. “Kalau lansia mempertimbangkan faktor waktu, karena lansia butuh waktu pada pergeseran tempat duduk yang satu ke tempat duduk yang lain. Berbeda dengan yang bukan lansia,” jelasnya.

Diakui Zainal, vaksinasi terhadap lansia sejauh ini tidak kendala dan aman. Meski demikian, di satu sisi lansia memiliki komorbid atau penyakit penyerta. “Lansia tentu banyak komorbid, akan tetapi sekarang ini hampir semua komorbid sudah bisa divaksinasi. Ada sekitar 1 juta lebih atau hampir 2 juta lansia divaksin dan cukup aman,” kata Zainal.

Ia menuturkan, bagi lansia asal Medan yang ingin divaksin Corona bisa regristasi secara online melalui link: http://regvaksin.sirsmandiri.com/lansia atau datang langsung ke RSUP H Adam Malik. “Apabila calon penerima vaksin tidak memiliki ponsel android, bisa datang langsung dengan membawa KTP domisili Kota Medan. Sebab, arahan atau petunjuknya ditujukan bagi lansia asal Medan,”pungkasnya.

Ketua Tim Vaksinasi Covid-19 RSUP HAM, dr Zuhrial Zubir SpPD K-AI mengatakan, memang para lansia biasanya ada banyak penyakit penyerta, misalnya jantung, stroke dan lain sebagainya. Karena itu, diharapkan komorbid tersebut terkontrol. Para lansia ini harus konsultasi dulu ke dokternya sebelum divaksin. Meski begitu, disiapkan pula tenaga medis untuk melakukan proses screening terhadap para lansia sebelum disuntik vaksin. “Kita harapkan ketika akan divaksin tidak ada masalah (dengan komorbid). Jika ada masalah, ya harus ditunda sementara waktu. Namun, kalau sudah dipersiapkan jauh-jauh hari atau terkontrol maka tentunya tidak ada masalah untuk divaksin,” terangnya.

Disinggung adakah temuan kasus KIPI (Kejadian Pasca Imunisasi) terhadap masyarakat lansia yang divaksin Covid-19, Zuhrial mengaku sejauh ini belum ada. Namun, untuk tenaga kesehatan (nakes) lansia ada. “Ada memang nakes lansia, tapi hanya ringan-ringan saja. Biasa aja yaitu nyeri disuntik, gatal, lemas, hingga pusing. Sedangkan (KIPI) yang berat belum ada didapatkan,” pungkasnya.

Sementara itu, pada Selasa (9/3), Puskesmas Medan Labuhan melakukan vaksin kekebalan Covid-19 kepada lansia. Sebanyak 73 orang mengikuti vaksin terlebih dahulu menjalani pemeriksaa kesehatan. Selama proses vaksin berlangsung, terdapat 4 orang gagal divaksin akibat tensi darah tinggi.

Kepala Puskesmas Medan Labuhan dr Heva Julietta Sinaga melalui drg Alfred Parulian Pasaribu mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan merupakan program dari Pemerintahan Kecamatan Medan Labuhan

“Ini hari pertama kali dilaksanakan vaksin untuk tahap awal ini meliputi warga dari Kelurahan Seimati. Untuk besok (hari ini), akan dilanjutkan bagi warga Martubung,” kata drg Alfred, Selasa (9/3).

Adapun sasaran vaksin yang mereka laksanakan adalah warga lansia ditarget kita semua warga lansia yang usianya di atas 60 tahun. Mereka dagar datang ke Puskesmas dengan membawa KTP. “Hari ini yang telah teregister untuk mendapat vaksin ada 73 orang, namun ada 4 warga lansia yang ditunda yang dikarenakan setelah diskrining (pemeriksaan kesehatan) hasil tensi darahnya di atas 180,” jelasnya.

Selama proses vaksin berlangsung, kata drg Alfred, tidak ada kendala yang dihadapi. Bahkan, antusias warga lansia banyak yang datang di hari pertama.”Harapan kita, proses vaksin ini dapat mencegah dan memberikan kekebalan tubuh bagi warga lansi dari wabah Covid-19,” pungkasnya. (fac)

Anggota DPRD Medan Divaksin

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Medan juga menggelar vaksinasi massal, Selasa (8/3). Kali ini, proses vaksinasi di gelar di gedung DPRD Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis No.1 Medan.

Adapun yang menjadi sasaran proses vaksinasi di gedung DPRD Kota Medan kemarin adalah para wakil rakyat di DPRD Medan, mulai dari para pimpinan hingga anggota DPRD Medan lainnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Medan, HT Bahrumsyah SH MH mengatakan, tak hanya untuk para wakil rakyat, vaksinasi juga dilakukan kepada struktural di DPRD Medan, yakni para pegawai hingga ajudan para pimpinan dan anggota DPRD Kota Medan.

“Alhamdulillah tadi rata-rata sudah di vaksin, tiga Wakil Ketua DPRD Medan, termasuk saya, semua sudah di vaksin. Kalau Ketua kan sudah divaksin saat pencanangan bersama Forkopimda. Selain para pimpinan, anggota DPRD juga di vaksin, termasuk struktural yang ada di DPRD Medan,” ucap Bahrumsyah.

Terpisah, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, H.Ihwan Ritonga mengimbau, agar seluruh anggota DPRD Kota Medan untuk melakukan vaksinasi. Tak cuma pada anggota DPRD, Ihwan juga menekankan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), serta staf/karyawan di DPRD Kota Medan untuk mau disuntik vaksin.”Tak ada yang perlu ditakutkan untuk divaksin. Jika kita tidak mau divaksin, berarti secara tak langsung kita tidak mendukung program pemerintah,” ujarnya.

Politisi Partai Gerindra ini juga menyebutkan, target pemerintah untuk kekebalan masyarakat, yakni 70 persen dari total rakyat Indonesia. Cakupan tersebut dimaksudkan agar dapat mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Maka dari itu, vaksinasi merupakan bagian penting dari upaya pemerintah di dalam membentuk kekebalan kelompok yang dikenal dengan herd immunity.

Tak cuma itu, lanjut Ihwan, vaksinasi juga bagian penting dalam rangka menurunkan kesakitan dan menurunkan angka kematian akibat Covid-19. Yang tidak kalah penting dari vaksinasi adalah melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh. (ris/map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru