25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Dua Anggota Fraksi Partai Demokrat Medan Saling Bantah

Terkait pertikaian anggota, Wakil Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sumut mengatakan jika pihaknya menyerahkan penyelesaian kepada pimpinan partai. Sebab kejadian yang memalukan nama partai itu telah mereka laporkan kepada pimpinan DPD Demokrat Sumut. “Itu kan emosi mereka saja, kurang menahan diri. Tetapi itupun sudah kita laporkan ke Ketua Partai,” sebutnya. Sementara Sekretaris fraksi Demokrat DPRD Sumut Sopar Siburian mengatakan, kedua wakil rakyat tersebut akan segera dipanggil untuk dimintai klarifikasi agar masalah ini bisa selesai. Menurutnya, baik Guntur maupun Mustofawiyah merupakan kader yang baik.

Sehingga pihaknya menilai persoalan ini akan diselesaikan di internal partai atau fraksi. “Mereka akan dipanggil Pimpinan Partai Demokrat Sumut,” sebutnya. Pun begitu, terkait dugaan pelanggaran kode etik sebagai anggota dewan, Sopar mengaku pihaknya menyerahkan hal tersebut kepada BKD DPRD Sumut. Jika dianggap perlu diteruskan, maka masalah yang terjadi tergantung internal DPRD Sumut. “Kalau memang BKD menganggap ini diselesaikan secara internal di fraksi, maka hanya sampai dikita saja prosesnya,” katanya.

Sekedar mengingatkan, diduga karena pembagian uang tak merata, Mustofawiyah dan Guntur nyaris duel usai sidang paripurna, Senin (8/6) siang. Dari pernyataan keduanya, muncul kalimat yang menyinggung soal uang. Dimana antara keduanya saling menuding telah terlibat masalah uang dan membuat suasana di gedung paripurna riuh. Setelah sidang ditutup, Guntur tiba-tiba mengeluarkan kalimat bernada menuntut pengembalian uang pada Mustofawiyah. “Mana uang kami, kembalikan. Sudah sering kali kau kayak gitu. Biar kubongkar semua,” teriak Guntur pada Mustofawiyah.

Mendengar kalimat tersebut, Mustofawiyah tak mau kalah. Ia pun melontarkan kalimat bernada hampir sama dengan kolega sepertainya itu. Ia pun menyebutkan jumlah uang untuk dikembalikan oleh Guntur. “Kau balekkan (kembalikan) uang lima puluh juta itu,” kata Mustofawiyah membalas. Melihat kegaduhan tersebut, sejumlah anggota dewan yang berada di dalam gedung berupaya menahan keduanya agar tidak saing mendekat. Termasuk Sekretaris DPRD Sumut Randiman Tarigan yang berada di depan langsung mengejar dan berusaha menengahi.

Namun tetap saja Guntur dan Mustofawiyah terus mengeluarkan kata-kata saling menantang satu sama lain. Percekcokan keduanya pun tidak berhenti sampai disitu saja. Di depan pintu lift lantai II gedung DPRD Sumut, Guntur kembali mendatangi Mustofawiyah yang berjalan menuju ruang Komisi D. Melihat itu, Randiman kembali berupaya memisahkan keduanya dengan sedikit kewalahan.

Info yang dihimpun dari sumber di DPRD Sumut, perkelahian Guntur dan Mustofawiyah rupanya dipicu soal pembagian uang yang tak merata. Uang tersebut berasal dari Pemprov Sumut untuk ‘pengamanan’ rapat paripurna yang membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sumut, beberapa waktu lalu, tak dibagikan secara merata kepada seluruh anggota Fraksi Demokrat. Adu mulut soal uang tersebut pun menjadi tontonan anggota DPRD Sumut lainnya dan pengunjung sidang tersebut. Untungnya beberapa kali upaya saling pukul berhasil dilerai sejumlah anggota dewan lainnya. (bal/deo)

Terkait pertikaian anggota, Wakil Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sumut mengatakan jika pihaknya menyerahkan penyelesaian kepada pimpinan partai. Sebab kejadian yang memalukan nama partai itu telah mereka laporkan kepada pimpinan DPD Demokrat Sumut. “Itu kan emosi mereka saja, kurang menahan diri. Tetapi itupun sudah kita laporkan ke Ketua Partai,” sebutnya. Sementara Sekretaris fraksi Demokrat DPRD Sumut Sopar Siburian mengatakan, kedua wakil rakyat tersebut akan segera dipanggil untuk dimintai klarifikasi agar masalah ini bisa selesai. Menurutnya, baik Guntur maupun Mustofawiyah merupakan kader yang baik.

Sehingga pihaknya menilai persoalan ini akan diselesaikan di internal partai atau fraksi. “Mereka akan dipanggil Pimpinan Partai Demokrat Sumut,” sebutnya. Pun begitu, terkait dugaan pelanggaran kode etik sebagai anggota dewan, Sopar mengaku pihaknya menyerahkan hal tersebut kepada BKD DPRD Sumut. Jika dianggap perlu diteruskan, maka masalah yang terjadi tergantung internal DPRD Sumut. “Kalau memang BKD menganggap ini diselesaikan secara internal di fraksi, maka hanya sampai dikita saja prosesnya,” katanya.

Sekedar mengingatkan, diduga karena pembagian uang tak merata, Mustofawiyah dan Guntur nyaris duel usai sidang paripurna, Senin (8/6) siang. Dari pernyataan keduanya, muncul kalimat yang menyinggung soal uang. Dimana antara keduanya saling menuding telah terlibat masalah uang dan membuat suasana di gedung paripurna riuh. Setelah sidang ditutup, Guntur tiba-tiba mengeluarkan kalimat bernada menuntut pengembalian uang pada Mustofawiyah. “Mana uang kami, kembalikan. Sudah sering kali kau kayak gitu. Biar kubongkar semua,” teriak Guntur pada Mustofawiyah.

Mendengar kalimat tersebut, Mustofawiyah tak mau kalah. Ia pun melontarkan kalimat bernada hampir sama dengan kolega sepertainya itu. Ia pun menyebutkan jumlah uang untuk dikembalikan oleh Guntur. “Kau balekkan (kembalikan) uang lima puluh juta itu,” kata Mustofawiyah membalas. Melihat kegaduhan tersebut, sejumlah anggota dewan yang berada di dalam gedung berupaya menahan keduanya agar tidak saing mendekat. Termasuk Sekretaris DPRD Sumut Randiman Tarigan yang berada di depan langsung mengejar dan berusaha menengahi.

Namun tetap saja Guntur dan Mustofawiyah terus mengeluarkan kata-kata saling menantang satu sama lain. Percekcokan keduanya pun tidak berhenti sampai disitu saja. Di depan pintu lift lantai II gedung DPRD Sumut, Guntur kembali mendatangi Mustofawiyah yang berjalan menuju ruang Komisi D. Melihat itu, Randiman kembali berupaya memisahkan keduanya dengan sedikit kewalahan.

Info yang dihimpun dari sumber di DPRD Sumut, perkelahian Guntur dan Mustofawiyah rupanya dipicu soal pembagian uang yang tak merata. Uang tersebut berasal dari Pemprov Sumut untuk ‘pengamanan’ rapat paripurna yang membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sumut, beberapa waktu lalu, tak dibagikan secara merata kepada seluruh anggota Fraksi Demokrat. Adu mulut soal uang tersebut pun menjadi tontonan anggota DPRD Sumut lainnya dan pengunjung sidang tersebut. Untungnya beberapa kali upaya saling pukul berhasil dilerai sejumlah anggota dewan lainnya. (bal/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/