ASAHAN, SUMUTPOS.CO – PT Inalum (Persero) dan Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) menandatangani nota kesepahaman terkait rencana pembangunan Smelter baru di KIPI (Kawasan Industri & Pelabuhan Internasional) Tanah Kuning Kabupaten Bulungan Kaltara di Hotel Niagara Parapat Selasa (6/6) malam.
Penandatangan itu dilakukan langsung oleh Dirut PT Inalum Ir Winardi Sunoto dan Gubernur Kaltara DR H Irianto Lambrie. Sebelumnya, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dan istri juga rombongan menyempatkan diri untuk melihat langsung Bendungan Tangga dan Sigura-gura yang dikelola PT Inalum.
Di dua bendungan tersebut, Irianto ditemani Direktur Keuangan Oggy Achmad Kosasih dan Direktur Umum dan SDM Carry F Mumbunan, dan Ketua Tim Kerja Persiapan Pengembangan di Kalimantan Utara, Dante Sinaga serta Koordinator Umum, Legal dan Kehumasan untuk Tim Kerja, Arfan Iqbal Hrp. Bupati Tobasa Darwin Siagian juga tampak hadir.
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie saat mengunjungi Sigura-gura didampingi Direktur Keuangan dan Direktur Umum dan SDM
Selama meninjau bendungan, Irianto mendapat penjelasan terkait sistem kerja bendungan tersebut yang sudah menggunakan teknologi canggih.
Selain melihat bendungan dari atas, Irianto dan rombongan juga berkesempatan mengunjungi ruang turbin bawah tanah sedalam 200 meter di bendungan Sigura-gura.
Saat penandatanganan MoU, Dirut Inalum Winardi mengucapkan terimakasihnya kepada Gubernur Kaltara yang meluangkan waktunya. Pada kesempatan itu Winardi juga menjelaskan berbagai target Inalum ke depan.
Terutama untuk mewujudkan visi dan misi Inalum di tahun 2025, yaitu menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan.
Untuk mencapai visi itu saat ini Inalum sedang dan telah memulai pelaksanaan beberapa proyek pengembangan di dua lokasi yang berbeda.
“Alhamdulillah, Proyek pengembangan smelter aluminium di Kuala Tanjung merupakan salah satu proyek strategis nasional,” kata Winardi.
“Saat ini, kami sedang melakukan commissioning produk turunan aluminium berupa billet dan alloy, disamping proyek optimalisasi dan up-grading tungku peleburan untuk existing smelter yang sedang dalam tahap uji coba.”
“Finalisasi studi kelayakan untuk pengembangan smelter baru, pabrik Calcined Petroleum Coke, ekspansi pelabuhan, pabrik Wirerod, Proyek Smelter Grade Alumina di Mempawah, serta pembangunan proyek PLTU 2 x 350 MW.”
“Seluruh proyek ini didedikasikan untuk peningkatan kapasitas produksi aluminium dari 250 ribu ton hingga 500 ribu ton per tahun di Kuala Tanjung pada tahun 2021,” papar Winardi.
Penandatangan MoU Inalum dan Pemprov Kaltara
Tak hanya itu, Winardi yakin PT Inalum nantinya mampu memproduksi ingot sebanyak 1 juta ton per tahun. Maka itu Inalum melebarkan sayapnya dengan membangun smelter baru di Bulungan Kaltara.
Menanggapi investasi yang akan dilakukan Inalum, Irianto Lambrie mengatakan niat tersebut sedang proses sebab investasi yang akan ditanamkan Inalum investasi besar.
“Dari sisi pemprov akan koordinasikan izin lokasi siapkan lahan, dan prasarana pendukung untuk kembangkan smelter disana,” kata Irianto.
Sebagaimana diketahui, industri aluminium membutuhkan energi listrik yang sangat besar, stabil dan kompetitif. Sumber daya air yang potensial dan berlimpah menjadi syarat utama untuk menderikan PLTA sebagai motor penggerak smelter.