28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Maskapai Mulai Berbenah di Kualanamu

MEDAN- Para awak maskapai sudah mulai berbenah di Kualanamu mengingat masa operasionalnya yang semakin dekat. Para maskapai ini dipersilahkan untuk menyiapkan perpindahan hingga 25 Juli dini hari.

Kepala Proyek Kualanamu atau Project Implementation Unit (PIU) AP II Joko Wasito, menyatakan para maskapai ini sudah mulai berbenah sejak awal bulan Juli kemarin. “Kalau untuk pindah seutuhnya tidak bisa langsung. Karena Polonia masih operasional. Jadi, di sini hanya sekedar beres-beres saja,” ujarnya.

Dijelaskannya, ruangan untuk maskapai di Kualanamu lebih banyak dan lebar bila dibandingkan dengan Polonia. Ada beberapa perusahaan maskapai yang meminta pertambahan kantor di Kualanamu, seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Air Asia, dan lainnya.

Untuk acara berbenah-benah ini, para maskapai dipersilahkan menggunakan waktu selama 24 jam. Hal ini dilakukan, mengingat saat ini Polonia masih beroperasional penuh. Sehingga, tidak mungkin bila harus membagi waktu antara Polonia dan Kualanamu. “Ya kita bebaskan, kapan mereka mau berbenah. Kita tidak akan melarang karena waktu kita juga sudah mendesak,” tambahnya.

Selain maskapai yang sedang berbenah-benah, Kualanamu juga sedang dalam tahap finishing. Yaitu pembersihan berupa bekas-bekas bahan bangunan, kemudian pengecatan, dan lain sebagainya. “Untuk finishing akan dilakukan hingga menjelang soft operation. Karena kita tidak ingin, operasional utama akan maksimal,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama AP II, Tri S Susnoko menyatakan pemilihan tanggal 25 Juli dalam soft operation adalah untuk kenyamanan masyarakat atau penumpang yang akan menggunakan jasa transportasi udara. Apalagi saat ini Polonia memang sudah tidak cocok atau tidak sanggup lagi untuk menampung penumpang Polonia. “Kita tahu bahwa itu high season (mudik, Red). Tapi, kalau kita tetap pertahankan, yang kasihan itu para penumpang, mereka akan menjadi desak-desakan,” ujarnya.

Terkait dengan jumlah penumpang pada saat masa high season tersebut, dengan tegas Tri menyatakan tidak akan terlalu banyak dari hari biasanya. “Memang ada penambangan, hanya saja tidak terlalu banyak. Medan itu sama seperti di Pontianak. Saat Idul fitri, penambahan penumpang hanya sekitar 9 persen,” tutupnya. (ram)

MEDAN- Para awak maskapai sudah mulai berbenah di Kualanamu mengingat masa operasionalnya yang semakin dekat. Para maskapai ini dipersilahkan untuk menyiapkan perpindahan hingga 25 Juli dini hari.

Kepala Proyek Kualanamu atau Project Implementation Unit (PIU) AP II Joko Wasito, menyatakan para maskapai ini sudah mulai berbenah sejak awal bulan Juli kemarin. “Kalau untuk pindah seutuhnya tidak bisa langsung. Karena Polonia masih operasional. Jadi, di sini hanya sekedar beres-beres saja,” ujarnya.

Dijelaskannya, ruangan untuk maskapai di Kualanamu lebih banyak dan lebar bila dibandingkan dengan Polonia. Ada beberapa perusahaan maskapai yang meminta pertambahan kantor di Kualanamu, seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Air Asia, dan lainnya.

Untuk acara berbenah-benah ini, para maskapai dipersilahkan menggunakan waktu selama 24 jam. Hal ini dilakukan, mengingat saat ini Polonia masih beroperasional penuh. Sehingga, tidak mungkin bila harus membagi waktu antara Polonia dan Kualanamu. “Ya kita bebaskan, kapan mereka mau berbenah. Kita tidak akan melarang karena waktu kita juga sudah mendesak,” tambahnya.

Selain maskapai yang sedang berbenah-benah, Kualanamu juga sedang dalam tahap finishing. Yaitu pembersihan berupa bekas-bekas bahan bangunan, kemudian pengecatan, dan lain sebagainya. “Untuk finishing akan dilakukan hingga menjelang soft operation. Karena kita tidak ingin, operasional utama akan maksimal,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama AP II, Tri S Susnoko menyatakan pemilihan tanggal 25 Juli dalam soft operation adalah untuk kenyamanan masyarakat atau penumpang yang akan menggunakan jasa transportasi udara. Apalagi saat ini Polonia memang sudah tidak cocok atau tidak sanggup lagi untuk menampung penumpang Polonia. “Kita tahu bahwa itu high season (mudik, Red). Tapi, kalau kita tetap pertahankan, yang kasihan itu para penumpang, mereka akan menjadi desak-desakan,” ujarnya.

Terkait dengan jumlah penumpang pada saat masa high season tersebut, dengan tegas Tri menyatakan tidak akan terlalu banyak dari hari biasanya. “Memang ada penambangan, hanya saja tidak terlalu banyak. Medan itu sama seperti di Pontianak. Saat Idul fitri, penambahan penumpang hanya sekitar 9 persen,” tutupnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/