31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Siap-siap! Medan Dilanda Cuaca Ekstrim

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Awan tebal menyelimuti kota Medan di jalan Kapten Maulana Lubis Medan. Cuaca ekstrim diprediksi melanda kota Medan pada awal Februari 2016 ini.
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Awan tebal menyelimuti kota Medan di jalan Kapten Maulana Lubis Medan. Cuaca ekstrim diprediksi melanda kota Medan pada awal Februari 2016 ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 1 Medan memperkirakan Sumatera Utara akan memasuki musim kemarau pada awal Februari ini. Bahkan cuaca di Kota Medan akan panas mencapai 35 derajat celsius.

“Dari data yang kita peroleh, Sumut akan memasuki musim kemarau dan cuaca panas di Februari. Untuk Kota Medan, suhu cuaca bisa mencapai 35 derajat celsius,” kata Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah 1 Medan, Sunardi kepada di Medan, Senin (1/2).

Meski begitu, Sunardi menimbau kepada masyarakat untuk tidak panik. Pasalnya perubahan cuaca ekstrim di wilayah Sumut tersebut diperkirakan tidak berlangsung lama.

“Tidak sampai berminggu-minggu, paling sehari atau dua hari saja. Musim kemarau ini juga diwarnai dengan hujan lokal,” ujarnya.

Untuk warga Kota Medan, pihak BMKG mengimbau agar memperbanyak minum air mineral. Selain itu, masyarakat juga diminta agar lebih efisien menggunakan air bersih, sebab sumber air sudah pasti akan berkurang dimusim kemarau tersebut.

“Memasuki musim kemarau nanti, diminta kepada masyarakat harus memperbanyak mengkomsumsi air putih. Hal itu, dilakukan agar lebih efisien,” ungkapnya.)

Sunardi menjelaskan, musim kemarau itu secara umum akan melanda semua wilayah Sumatera Utara. Namun juga disertai hujan yang bersifat lokal. “Kondisi suhu udaranya sekarang masih di level 33 poin 2 derajat celsius. Angka 33 poin 2 belum suhu yang ekstrim,” tuturnya.

Sedangkan kecepatan angin, sebut Sunardi, masih sebesar 15 knot. Kondisi ini tentu tidak terlalu baik bagi nelawan. “Kita menghimbau agar nelayan yang menggunakan kapal kecil harus lebih berhati-hati, karena tinggi gelombang mencapai 1,5 sampai 2 meter,” pesannya.

Sementara untuk lokasi hotspot, BMKG ada yang terpantau. “Kalau hotspot, kita belum menemukannya,” ungkasnya. (ris/dek)

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Awan tebal menyelimuti kota Medan di jalan Kapten Maulana Lubis Medan. Cuaca ekstrim diprediksi melanda kota Medan pada awal Februari 2016 ini.
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Awan tebal menyelimuti kota Medan di jalan Kapten Maulana Lubis Medan. Cuaca ekstrim diprediksi melanda kota Medan pada awal Februari 2016 ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 1 Medan memperkirakan Sumatera Utara akan memasuki musim kemarau pada awal Februari ini. Bahkan cuaca di Kota Medan akan panas mencapai 35 derajat celsius.

“Dari data yang kita peroleh, Sumut akan memasuki musim kemarau dan cuaca panas di Februari. Untuk Kota Medan, suhu cuaca bisa mencapai 35 derajat celsius,” kata Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah 1 Medan, Sunardi kepada di Medan, Senin (1/2).

Meski begitu, Sunardi menimbau kepada masyarakat untuk tidak panik. Pasalnya perubahan cuaca ekstrim di wilayah Sumut tersebut diperkirakan tidak berlangsung lama.

“Tidak sampai berminggu-minggu, paling sehari atau dua hari saja. Musim kemarau ini juga diwarnai dengan hujan lokal,” ujarnya.

Untuk warga Kota Medan, pihak BMKG mengimbau agar memperbanyak minum air mineral. Selain itu, masyarakat juga diminta agar lebih efisien menggunakan air bersih, sebab sumber air sudah pasti akan berkurang dimusim kemarau tersebut.

“Memasuki musim kemarau nanti, diminta kepada masyarakat harus memperbanyak mengkomsumsi air putih. Hal itu, dilakukan agar lebih efisien,” ungkapnya.)

Sunardi menjelaskan, musim kemarau itu secara umum akan melanda semua wilayah Sumatera Utara. Namun juga disertai hujan yang bersifat lokal. “Kondisi suhu udaranya sekarang masih di level 33 poin 2 derajat celsius. Angka 33 poin 2 belum suhu yang ekstrim,” tuturnya.

Sedangkan kecepatan angin, sebut Sunardi, masih sebesar 15 knot. Kondisi ini tentu tidak terlalu baik bagi nelawan. “Kita menghimbau agar nelayan yang menggunakan kapal kecil harus lebih berhati-hati, karena tinggi gelombang mencapai 1,5 sampai 2 meter,” pesannya.

Sementara untuk lokasi hotspot, BMKG ada yang terpantau. “Kalau hotspot, kita belum menemukannya,” ungkasnya. (ris/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/