MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan mulai memasuki cuaca panas. Namun, cuaca cerah dan panas serta suhu udara yang tinggi bukan dampak dari erupsi Gunung Sinabung.
“Sampai saat ini dari pantauan kami, kejadian Erupsi Sinabung tidak berdampak apapun terhadap cuaca di Medan dan sekitarnya,” ujar Sub Bidang Pelayananan Jasa Meteorologi BBMKG Wilayah 1 Medan, Defri Mandoza kepada Sumut Pos di Medan, Minggu (9/8).
Meski cuaca panas, kata Defri, curah hujan masih tetap terjadi, meski intensitasnya tidak setinggi di bulan Juli 2020. Cuaca ini diprediksi hingga tiga hari ke depan, yakni 9-11 Agustus 2020.
“Cuaca memang sedikit menyengat di Kota Medan, tetapi curah hujan masih tetap ada. Dan ini juga terjadi di sejumlah wilayah di Sumut,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan Citra Satelit pada pukul 13.30 WIB kemarin, dapat dilihat sedikit sekali pertumbuhan awan di wilayah sumatera Utara (Sumut), serra di wilayah lain di Indonesia.
Hal ini, jelasnya, menyebabkan penyinaran matahari sangat banyak terserap oleh bumi, sehingga menyebabkan suhu udara menjadi tinggi (panas).
Dikatakannya, cuaca panas ini, juga disebabkan adanya titik Hotspot di sejumlah wilayah di Sumut. Berdasarkan pantauan Sensor Modis (Satelit Tera, Aqua, SNPP dan NOAA20), terang Defri, terdapat 23 titik panas dalam kategori Sedang di Sumut, yakni Kabupaten Humbanghasundutan (Humbahas) sebanyak 1 titik, Karo 2 titik, Labuhanbatu 3 titik, Labuhanbatu Utara 4 titik, Toba 3 titik, Tapanuli Selatan (Tapsel) 1 titik.
Kemudian, Kabupaten Padanglawas (Palas) 6 titik, Padanglawas Utara (Paluta) 3 titik dan Tapanuli Utara (Taput) 4 titik. “Kita imbau untuk warga Sumut, khususnya Kota Medan agar tetap menjaga daya tahan tubuh, sebab cuaca yang sudah tak menentu. Bahkan, kerap terjadi cuaca ekstrim. Warga juga diminta waspada terhadap erupsi Gunung Sinabung susulan,” imbau Defri. (mag-1/ila)