31.7 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

Dibungkus Pakai Koran, Dibuang ke Tong Sampah

Wilfrida, wanita asal Kupang yang bekerja sebagai PRT di rumah seorang dokter gigi Susanna Halim saat berada di ruang penyidik Unit PPA Polsek Medan Baru
Wilfrida, wanita asal Kupang yang bekerja sebagai PRT di rumah seorang dokter gigi Susanna Halim saat berada di ruang penyidik Unit PPA Polsek Medan Baru

SUMUTPOS.CO- Warga Kompleks MBC, Jalan S Parman Medan, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat bayi perempuan yang ditemukan dalam tong sampah dekat pintu gerbang, Selasa (9/9) pagi pukul 09.00 WIB. Disebut-sebut mayat bayi yang berusia satu hari itu sengaja dibuang ibunya, karena diduga merupakan hasil hubungan gelap. Mayat bayi tersebut pertama kali ditemukan pemulung yang sedang mengorek-ngorek sampah. “Ketahuannya sekitar jam sembilan pagi. Ada tukang butut ngorek-ngorek mencari sisa makanan dan barang bekas. Lalu, dilihatnya ada bungkusan koran. Saat dibukanya, ternyata mayat bayi,” kata Dedi (27), petugas sekuriti komplek MBC di lokasi kejadian.

Tukang sampah dan penjaga komplek tersebut kemudian menghubungi petugas kepolisian. Tak berapa lama, petugas polisi pun datang ke lokasi.

Saat polisi hendak memeriksa jasad bayi tersebut, tiba-tiba seorang pembantu rumah tangga (PRT) dan rekannya yang bekerja di praktik Dokter Gigi Susanna Halim melarangnya. Bahkan, salah satu PRT yang diketahui bernama Wilfrida (25), mengambil jasad bayi tersebut. Dia kemudian membawanya ke dalam mobil Honda CRV BK 1374 KL. Kendaraan itu pun bergerak mengarah ke luar komplek.

Warga pun heboh dan melarang PRT asal Kupang, NTT, itu untuk membawa jasad bayi itu. Warga pun menghadang laju kendaraannya. Namun, mobil itu tetap memaksa maju. Warga yang sudah curiga, akhirnya berhasil memberhentikan kendaraan itu setelah memberitahu kepada polisi lalu lintas (Polantas) yang kebetulan melintas dan menginformasikan kejadian tersebut.

Petugas Polantas, Bripka Bambang Sujarwadi yang mendapat informasi itu kemudian memerintahkan pengemudi mobil bernama A Lung dan istrinya drg Susanna Halim turun. Kedua pasangan keturunan Tiongkok ini pun diminta untuk menjelaskan kejadian itu.

Kepada petugas, A Lung dan Susanna mengakui pembantunya bernama Wilfrida yang melahirkan bayi itu. Namun, mereka berkilah mengambil kembali bayi itu untuk mengantarkannya ke rumah sakit.

“Dia (Wilfrida) orang NTT, baru kerja di tempat kami dan baru kemarin masuk. Dia mengaku mens,” dalih Susanna.

Warga yang mendengar pengakuan Susanna langsung membantah. Menurut warga, Wilfrida sudah lama bekerja di rumahnya yang sekaligus sebagai lokasi praktik drg Susanna Halim.

“Dia (Wilfrida) sudah beberapa bulan tinggal di sana. Kami sering kok lihat dia berbelanja di sini. Tetapi selama ini dia tidak kelihatan hamil,” ucap Khairunnisa, pegawai toko roti yang berada persis di sebelah kediaman drg Susanna Halim.

Meski keduanya menyampaikan sejumlah alasan, Bripka Bambang Sujarwadi dan petugas polisi yang datang belakangan membawa A Lung, Susanna dan Wilfrida ke Mapolsek Medan Baru guna proses lebih lanjut.

Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Oscar Stefanus Setjo yang dikonfirmasi mengaku, hingga kini pihaknya masih memintai keterangan terduga pelaku serta kedua majikannya. “Masih diperiksa dan belum banyak memberikan keterangan,” kata Oscar melalui sambungan telepon.

Disinggung dugaan sang majikan turut serta dalam pembuangan bayi itu, Oscar belum bisa memastikan karena masih dalam proses penyelidikan. (ris/adz)65555

Wilfrida, wanita asal Kupang yang bekerja sebagai PRT di rumah seorang dokter gigi Susanna Halim saat berada di ruang penyidik Unit PPA Polsek Medan Baru
Wilfrida, wanita asal Kupang yang bekerja sebagai PRT di rumah seorang dokter gigi Susanna Halim saat berada di ruang penyidik Unit PPA Polsek Medan Baru

SUMUTPOS.CO- Warga Kompleks MBC, Jalan S Parman Medan, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat bayi perempuan yang ditemukan dalam tong sampah dekat pintu gerbang, Selasa (9/9) pagi pukul 09.00 WIB. Disebut-sebut mayat bayi yang berusia satu hari itu sengaja dibuang ibunya, karena diduga merupakan hasil hubungan gelap. Mayat bayi tersebut pertama kali ditemukan pemulung yang sedang mengorek-ngorek sampah. “Ketahuannya sekitar jam sembilan pagi. Ada tukang butut ngorek-ngorek mencari sisa makanan dan barang bekas. Lalu, dilihatnya ada bungkusan koran. Saat dibukanya, ternyata mayat bayi,” kata Dedi (27), petugas sekuriti komplek MBC di lokasi kejadian.

Tukang sampah dan penjaga komplek tersebut kemudian menghubungi petugas kepolisian. Tak berapa lama, petugas polisi pun datang ke lokasi.

Saat polisi hendak memeriksa jasad bayi tersebut, tiba-tiba seorang pembantu rumah tangga (PRT) dan rekannya yang bekerja di praktik Dokter Gigi Susanna Halim melarangnya. Bahkan, salah satu PRT yang diketahui bernama Wilfrida (25), mengambil jasad bayi tersebut. Dia kemudian membawanya ke dalam mobil Honda CRV BK 1374 KL. Kendaraan itu pun bergerak mengarah ke luar komplek.

Warga pun heboh dan melarang PRT asal Kupang, NTT, itu untuk membawa jasad bayi itu. Warga pun menghadang laju kendaraannya. Namun, mobil itu tetap memaksa maju. Warga yang sudah curiga, akhirnya berhasil memberhentikan kendaraan itu setelah memberitahu kepada polisi lalu lintas (Polantas) yang kebetulan melintas dan menginformasikan kejadian tersebut.

Petugas Polantas, Bripka Bambang Sujarwadi yang mendapat informasi itu kemudian memerintahkan pengemudi mobil bernama A Lung dan istrinya drg Susanna Halim turun. Kedua pasangan keturunan Tiongkok ini pun diminta untuk menjelaskan kejadian itu.

Kepada petugas, A Lung dan Susanna mengakui pembantunya bernama Wilfrida yang melahirkan bayi itu. Namun, mereka berkilah mengambil kembali bayi itu untuk mengantarkannya ke rumah sakit.

“Dia (Wilfrida) orang NTT, baru kerja di tempat kami dan baru kemarin masuk. Dia mengaku mens,” dalih Susanna.

Warga yang mendengar pengakuan Susanna langsung membantah. Menurut warga, Wilfrida sudah lama bekerja di rumahnya yang sekaligus sebagai lokasi praktik drg Susanna Halim.

“Dia (Wilfrida) sudah beberapa bulan tinggal di sana. Kami sering kok lihat dia berbelanja di sini. Tetapi selama ini dia tidak kelihatan hamil,” ucap Khairunnisa, pegawai toko roti yang berada persis di sebelah kediaman drg Susanna Halim.

Meski keduanya menyampaikan sejumlah alasan, Bripka Bambang Sujarwadi dan petugas polisi yang datang belakangan membawa A Lung, Susanna dan Wilfrida ke Mapolsek Medan Baru guna proses lebih lanjut.

Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Oscar Stefanus Setjo yang dikonfirmasi mengaku, hingga kini pihaknya masih memintai keterangan terduga pelaku serta kedua majikannya. “Masih diperiksa dan belum banyak memberikan keterangan,” kata Oscar melalui sambungan telepon.

Disinggung dugaan sang majikan turut serta dalam pembuangan bayi itu, Oscar belum bisa memastikan karena masih dalam proses penyelidikan. (ris/adz)65555

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/