Pena Nieto pun langsung terjun ke Juchitan untuk menemui penduduk.
“Situasi di Juchitan kritis. Ini adalah peristiwa paling buruk dalam sejarah kota,” ujar Wali Kota Juchitan Gloria Sanchez.
Kota Juchitan terdampak cukup parah bukan hanya karena lokasinya yang dekat dengan pusat gempa. Tapi, kota itu terÂmasuk miskin.
Banyak bangunan yang sudah tua. Separo kota rata dengan tanah, termasuk satu rumah sakit.
Para pasien akhirnya dipindahkan ke gedung yang masih berdiri.
Jumlah korban jiwa sangat mungkin terus bertambah. Meski begitu, jumlahnya tidak akan sampai 10 ribu orang seperti saat gempa 8 SR yang mengguncang Meksiko pada 1985.
Jumat (8/9) tim penyelamat berusaha mengevakuasi dua petugas kepolisian yang terjebak di balai kota.
Satu orang bisa diÂkeluarkan dengan selamat. Satu lagi masih dalam proses.
“Kami sangat miskin dan semua yang kami miliki sudah hancur. Kami hanya bisa berterima kasih pada Tuhan bahwa anak-anak kami selamat, tapi kami tak tahu harus pergi ke mana,” ujar Juan Carlos Sanchez yang tinggal di Cabeza de Toro, Chiapas.(Reuters/BBC/AlJazeera/sha/c21/ttg/jpnn)
Pena Nieto pun langsung terjun ke Juchitan untuk menemui penduduk.
“Situasi di Juchitan kritis. Ini adalah peristiwa paling buruk dalam sejarah kota,” ujar Wali Kota Juchitan Gloria Sanchez.
Kota Juchitan terdampak cukup parah bukan hanya karena lokasinya yang dekat dengan pusat gempa. Tapi, kota itu terÂmasuk miskin.
Banyak bangunan yang sudah tua. Separo kota rata dengan tanah, termasuk satu rumah sakit.
Para pasien akhirnya dipindahkan ke gedung yang masih berdiri.
Jumlah korban jiwa sangat mungkin terus bertambah. Meski begitu, jumlahnya tidak akan sampai 10 ribu orang seperti saat gempa 8 SR yang mengguncang Meksiko pada 1985.
Jumat (8/9) tim penyelamat berusaha mengevakuasi dua petugas kepolisian yang terjebak di balai kota.
Satu orang bisa diÂkeluarkan dengan selamat. Satu lagi masih dalam proses.
“Kami sangat miskin dan semua yang kami miliki sudah hancur. Kami hanya bisa berterima kasih pada Tuhan bahwa anak-anak kami selamat, tapi kami tak tahu harus pergi ke mana,” ujar Juan Carlos Sanchez yang tinggal di Cabeza de Toro, Chiapas.(Reuters/BBC/AlJazeera/sha/c21/ttg/jpnn)