28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Separo Kota Rata dengan Tanah, Korban Tewas 61 Orang

Gempa di Meksiko.

Pena Nieto pun langsung terjun ke Juchitan untuk menemui penduduk.

“Situasi di Juchitan kritis. Ini adalah peristiwa paling buruk dalam sejarah kota,” ujar Wali Kota Juchitan Gloria Sanchez.

Kota Juchitan terdampak cukup parah bukan hanya karena lokasinya yang dekat dengan pusat gempa. Tapi, kota itu ter­masuk miskin.

Banyak bangunan yang sudah tua. Separo kota rata dengan tanah, termasuk satu rumah sakit.

Para pasien akhirnya dipindahkan ke gedung yang masih berdiri.

Jumlah korban jiwa sangat mungkin terus bertambah. Meski begitu, jumlahnya tidak akan sampai 10 ribu orang seperti saat gempa 8 SR yang mengguncang Meksiko pada 1985.

Jumat (8/9) tim penyelamat berusaha mengevakuasi dua petugas kepolisian yang terjebak di balai kota.

Satu orang bisa di­keluarkan dengan selamat. Satu lagi masih dalam proses.

“Kami sangat miskin dan semua yang kami miliki sudah hancur. Kami hanya bisa berterima kasih pada Tuhan bahwa anak-anak kami selamat, tapi kami tak tahu harus pergi ke mana,” ujar Juan Carlos Sanchez yang tinggal di Cabeza de Toro, Chiapas.(Reuters/BBC/AlJazeera/sha/c21/ttg/jpnn)

Gempa di Meksiko.

Pena Nieto pun langsung terjun ke Juchitan untuk menemui penduduk.

“Situasi di Juchitan kritis. Ini adalah peristiwa paling buruk dalam sejarah kota,” ujar Wali Kota Juchitan Gloria Sanchez.

Kota Juchitan terdampak cukup parah bukan hanya karena lokasinya yang dekat dengan pusat gempa. Tapi, kota itu ter­masuk miskin.

Banyak bangunan yang sudah tua. Separo kota rata dengan tanah, termasuk satu rumah sakit.

Para pasien akhirnya dipindahkan ke gedung yang masih berdiri.

Jumlah korban jiwa sangat mungkin terus bertambah. Meski begitu, jumlahnya tidak akan sampai 10 ribu orang seperti saat gempa 8 SR yang mengguncang Meksiko pada 1985.

Jumat (8/9) tim penyelamat berusaha mengevakuasi dua petugas kepolisian yang terjebak di balai kota.

Satu orang bisa di­keluarkan dengan selamat. Satu lagi masih dalam proses.

“Kami sangat miskin dan semua yang kami miliki sudah hancur. Kami hanya bisa berterima kasih pada Tuhan bahwa anak-anak kami selamat, tapi kami tak tahu harus pergi ke mana,” ujar Juan Carlos Sanchez yang tinggal di Cabeza de Toro, Chiapas.(Reuters/BBC/AlJazeera/sha/c21/ttg/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/