32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

17 Penerbangan Terhalang Debu

Foto: Manahan/PM Abu vulkanik mengganggu penerbangan di KNIA. Tampak petugas Air Asia mencuci pesawat dari debu yang melekat, Jumat (10/10/2014).
Foto: Manahan/PM
Abu vulkanik mengganggu penerbangan di KNIA. Tampak petugas Air Asia mencuci pesawat dari debu yang melekat, Jumat (10/10/2014).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Debu vulkanik yang keluar dari perut Gunung Sinabung mengganggu aktivitas di Kualanamu Internasional Airport (KNIA). Kemarin, sedikitnya ada 17 penerbangan yang gagal take off dan landing akibat terhalang debu tersebut.

Kondisi ini terlihat jelas di runway, debu vulkanik menyelimuti landasan dan beberapa pesawat yang parkir. Mobil dan sepeda motor yang parkir di pelataran parkir A dan B di KNIA juga turut dihiasi debu hasil erupsi Gunung Sinabung.

Soal 17 penerbangan yang gagal tersebut dipastikan oleh Manager Airport Duty PT Angkasa Pura (AP) II, Jasirin kepada Sumut Pos, Kamis (9/10). “Susi Air 8 penerbangan semuanya batal hari ini. Wings Air juga batal saya dapat konfirmasi langsung dari pihak maskapai. Firefly ada 2 penerbangan, Silk Air 2 penerbangan, Malaysia Airlines (MAS) 2 penerbangan,” terangnya.

Selain yang dibilang Jasirin, informasi dihimpun Value Air (VF 281) rute Singapura-Kualanamu pukul 09.55 WIB gagal mendarat, begitu juga sebaliknya (VF 282) tujuan Singapura pukul 10.35 WIB batal take-off, serta Malaysia Airlines (MH 861) tujuan Kualalumpur mengalami hal serupa.

Beberapa pun maskapai menunda keberangkatannya. Sedikitnya, 5 penerbangan yang menunda take-off dari KNIA. Di antaranya, AirAsia (QZ 8062) tujuan Jakarta terjadwal berangkat pukul 07.00 WIB namun berangkat pukul 12.50 WIB. “Garuda Indonesia (GA 183) ke Jakarta seharusnya take-off pukul 08.35 WIB menjadi 10.50 WIB. Citylink (QG 836) tujuan Batam semestinya take-off pukul 08.50 WIB menjadi 11.30 WIB,” terang Manager Humas PT AP II, Dewandono Prasetyo di ruangan Airport Duty KNIA.

Ditambahkan Dewandono Prasetyo, keberangkatan luar negeri juga mengalami penundaan yakni AirAsia (QZ 106) tujuan Penang 08.10 WIB menjadi pukul 12.00 WIB dan Sriwijaya Air (SJ 102) tujuan Penang tercatat take-off pukul 08.55 menjadi 11.15 WIB.

Pesawat yang gagal mendarat di bandara yang berkode internasional KNO itu disebabkan runway (landasan pacu) 23 karena ditebali debu vulkanik sejak pukul 01.00 dini hari kemarin. Namun demikian, PT AP II selaku pengelola bandara langsung menggandeng petugas Pemadam Kebakaran (PKPPK) membersihkan debu tersebut.

“Memang tidak sampai 1 centimeter (ketebalan debu). Runway 23 yang agak tebal (debu) kemudian disiram hingga jam 3 pagi. Itu dibantu dengan 2 unit water cannon dengan 10 personel dari petugas Pemadan Kebakaran (PKPPK),” jelas Dewandono Prasetyo yang akrab disapa Pras.

Bahkan, pesawat Garuda Indonesia jenis Bombardier dan Boeing 777 (pesawat haji) disemprot air karena tertutup debu vulkanik. Pihaknya melakukan hal tersebut karena mengutamakan keselamatan penerbangan. “Kini (kemarin, Red) landasan sudah dibersihkan hingga ke taxiway dan apron yang diselimuti debu vulkanik sekitar pukul 06.00 WIB,” ujarnya.

Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Kualanamu, Mega Sirait mengungkapkan arah angin saat ini lebih condong bergerak dari arah Barat ke Timur. Artinya, debu vulkanik yang menyelimuti Bandara Kualanamu sejak pukul 01.00 dini hari kemarin itu memang mengarah ke Medan dan Deliserdang.

“Memang bulan-bulan ini agak konsisten (erupsi Sinabung), kategori arah angin memang lumayan kencang jadi mengarah ke kita,” sebut dia melalui telepon selularnya.

Foto: Manahan/PM Abu vulkanik mengganggu penerbangan di KNIA. Tampak petugas Air Asia mencuci pesawat dari debu yang melekat, Jumat (10/10/2014).
Foto: Manahan/PM
Abu vulkanik mengganggu penerbangan di KNIA. Tampak petugas Air Asia mencuci pesawat dari debu yang melekat, Jumat (10/10/2014).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Debu vulkanik yang keluar dari perut Gunung Sinabung mengganggu aktivitas di Kualanamu Internasional Airport (KNIA). Kemarin, sedikitnya ada 17 penerbangan yang gagal take off dan landing akibat terhalang debu tersebut.

Kondisi ini terlihat jelas di runway, debu vulkanik menyelimuti landasan dan beberapa pesawat yang parkir. Mobil dan sepeda motor yang parkir di pelataran parkir A dan B di KNIA juga turut dihiasi debu hasil erupsi Gunung Sinabung.

Soal 17 penerbangan yang gagal tersebut dipastikan oleh Manager Airport Duty PT Angkasa Pura (AP) II, Jasirin kepada Sumut Pos, Kamis (9/10). “Susi Air 8 penerbangan semuanya batal hari ini. Wings Air juga batal saya dapat konfirmasi langsung dari pihak maskapai. Firefly ada 2 penerbangan, Silk Air 2 penerbangan, Malaysia Airlines (MAS) 2 penerbangan,” terangnya.

Selain yang dibilang Jasirin, informasi dihimpun Value Air (VF 281) rute Singapura-Kualanamu pukul 09.55 WIB gagal mendarat, begitu juga sebaliknya (VF 282) tujuan Singapura pukul 10.35 WIB batal take-off, serta Malaysia Airlines (MH 861) tujuan Kualalumpur mengalami hal serupa.

Beberapa pun maskapai menunda keberangkatannya. Sedikitnya, 5 penerbangan yang menunda take-off dari KNIA. Di antaranya, AirAsia (QZ 8062) tujuan Jakarta terjadwal berangkat pukul 07.00 WIB namun berangkat pukul 12.50 WIB. “Garuda Indonesia (GA 183) ke Jakarta seharusnya take-off pukul 08.35 WIB menjadi 10.50 WIB. Citylink (QG 836) tujuan Batam semestinya take-off pukul 08.50 WIB menjadi 11.30 WIB,” terang Manager Humas PT AP II, Dewandono Prasetyo di ruangan Airport Duty KNIA.

Ditambahkan Dewandono Prasetyo, keberangkatan luar negeri juga mengalami penundaan yakni AirAsia (QZ 106) tujuan Penang 08.10 WIB menjadi pukul 12.00 WIB dan Sriwijaya Air (SJ 102) tujuan Penang tercatat take-off pukul 08.55 menjadi 11.15 WIB.

Pesawat yang gagal mendarat di bandara yang berkode internasional KNO itu disebabkan runway (landasan pacu) 23 karena ditebali debu vulkanik sejak pukul 01.00 dini hari kemarin. Namun demikian, PT AP II selaku pengelola bandara langsung menggandeng petugas Pemadam Kebakaran (PKPPK) membersihkan debu tersebut.

“Memang tidak sampai 1 centimeter (ketebalan debu). Runway 23 yang agak tebal (debu) kemudian disiram hingga jam 3 pagi. Itu dibantu dengan 2 unit water cannon dengan 10 personel dari petugas Pemadan Kebakaran (PKPPK),” jelas Dewandono Prasetyo yang akrab disapa Pras.

Bahkan, pesawat Garuda Indonesia jenis Bombardier dan Boeing 777 (pesawat haji) disemprot air karena tertutup debu vulkanik. Pihaknya melakukan hal tersebut karena mengutamakan keselamatan penerbangan. “Kini (kemarin, Red) landasan sudah dibersihkan hingga ke taxiway dan apron yang diselimuti debu vulkanik sekitar pukul 06.00 WIB,” ujarnya.

Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Kualanamu, Mega Sirait mengungkapkan arah angin saat ini lebih condong bergerak dari arah Barat ke Timur. Artinya, debu vulkanik yang menyelimuti Bandara Kualanamu sejak pukul 01.00 dini hari kemarin itu memang mengarah ke Medan dan Deliserdang.

“Memang bulan-bulan ini agak konsisten (erupsi Sinabung), kategori arah angin memang lumayan kencang jadi mengarah ke kita,” sebut dia melalui telepon selularnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/