26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Nenek Gaul Tewas saat Joget di Diskotik

Foto: Wel/PM Jasad Siti Hawa yang tewas saat joget di Diskotik Super Medan, saat akan dibawa ke rumah duka dari RS Sarah, Kamis (9/10/2014).
Foto: Wel/PM
Jasad Siti Hawa yang tewas saat joget di Diskotik Super Medan, saat akan dibawa ke rumah duka dari RS Sarah, Kamis (9/10/2014).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang nenek ‘gaul’ tewas saat asik dugem bersama teman prianya di diskotik Super Jalan Nibung Kec. Medan Baru, Kamis (9/10) pukul 06.30 wib. Sebelum meregang nyawa, mulut Siti Hawa (46) mengeluarkan busa. Kematiannya diduga akibat overdosis.

Sebelum dipastikan tewas, Siti Hawa sempat dilarikan ke RSU Sarah di Jalan Baja Raya Kec. Medan Petisah. Namun beberapa menit dilakukan pemeriksaan, penduduk Jalan Andan Sari Lingkungan 17 Kel. Terjun Kec. Medan Marelan ini dinyatakan sudah tak bernyawa lagi.

Keterangan dihimpun, nenek satu cucu itu datang ke diskotik Super bersama temannya, Supiyati (40) dan dua pria sekira pukul 02.00 wib. Keempatnya lantas memesan minuman dan duduk di arena bar.

Dentuman musik house membuat keempatnya tak tahan untuk ikut melantai. Dengan berpasang-pasangan, Siti Hawa dan Supiyati pun berjoget mengikuti musik yang terus berdentum.

Beberapa jam berjoget, sekira pukul 04.00 wib, Siti Hawa kejang-kejang hingga membuat teman prianya panik. Siti Hawa lantas dibawa keluar arena disko dan diberi minuman untuk mencoba memulihkannya.

Meski sudah tenang, namun sekira pukul 06.00 wib, korban masih tak sadarkan diri terduduk di bangku. Saat coba dibangunkan, korban tak merespon sama sekali dan membuat teman-temannya panik. Dibantu sekuriti, korban pun dilarikan ke RSU Sarah menggunakan taksi.

Sesampainya di sana, korban menjalani pemeriksaan medis. Namun selang 15 menit korban dinyatakan meninggal dunia. Kematian Siti Hawa pun dilaporkan ke pihak kepolisian dan suami korban, Marzuki (50).

Saat di RS Sarah, hanya ada Supiyati yang menunggui korban, sementara kedua teman prianya memilih kabur. Supiyati dan suami korban pun dimintai keterangan di Polsek Medan Baru.

Dari keterangan pihak rumah sakit, korban ditangani dalam keadaan tak sadarkan diri. “Datang kemari dalam keadaan tak sadarkan diri, dan sempat dilakukan pertolongan namun kemudian meninggal dunia,” jelas salah seorang perawat.

Namun saat ditanyai penyebab tewasnya, pihak rumah sakit tertutup dengan alasan hanya dibuka kepada pihak keluarga korban dan kepolisian. “Kalau untuk rekam mediknya kita tidak bisa memberitahukannya, kecuali kepada keluarga dan polisi, karena memang rahasia,” ujarnya.

Kematian Siti Hawa juga dibenarkan Humas Diskotik Super, Ganda. Diterangkannya, jika korban dan teman-temannya datang sekira pukul 02.00 wib. “Orang ini datangnya jam 2, terus minum dan joget di bar, terus paginya rupanya tak sadarkan diri dia (korban), langsung dibawa kawannya naik taksi ke rumah sakit,” terangnya.

Saat ditanyai soal dugaan overdosis yang menjadi penyebab kematian wanita paroh baya itu, Ganda menampiknya. “Dia (korban) ini sakit jantung, bukan karena OD,” kilahnya saat ditemui di depan diskotik Super.

Di tempat terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Oscar, menerangkan kalau korban dan Supiyati merupakan pekerja di Cafe One Hundred di Kawasan Batang Kuis. Dan sebelum ke diskotik, keduanya sudah mabuk tuak dan bir. Dan kemudian keduanya mengendarai sepeda motor berboncengan menemui teman pria korban di diskotik.

“Jadi korban dengan Supiyati ini pekerja cafe, dan sebelum ke diskotik keduanya mabuk tuak campur bir dulu. Baru lah jam 2 orang ini nyambung lagi ke diskotik jumpai kawan korban,” jelasnya.

Lanjutnya kalau saat di dalam Supiyati dan korban berjauhan dan tiba-tiba korban terduduk lemas di bangku tak sadarkan diri. “Jadi, pas di dalam duanya ini pisah, masing-masing sama pasangannya sambil joget. Pagi-nya dilihatlah korban ini terduduk lemas, terus dibantu sekuriti dibopong keluar dan dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.

Saat ditanyai dugaan penyebab tewasnya korban, dirinya mengatakan kalau korban mengalami sakit jantung. “Untuk dugaan sementara ini, meninggalnya korban karena sakit jantung, dan penyakit itu memang dibenarkan oleh suami korban yang mengatakan kalau korban ada riwayat penyakit jantung,” terangnya.

Saat ditanyai adanya dugaan korban tewas akibat OD lantaran mulut korban yang berbuih, dirinya mengatakan kalau harus melalui otopsi. “Karena tadi tidak ada dilakukan otopsi jadi kita tidak tahu penyebab kematiannya, tetapi untuk lebih jelasnya langsung ke rumah sakit saja, dan tadi pun menurut rumah sakit karena serangan jantung dan pihak keluarga tidak mau dilakukan otopsi,” ujarnya.

Lanjutnya kalau saat ini masih mencari keberadaan dari teman pria korban. “Kita tengah mencari keberadaan dari teman pria korban yang saat itu bersamanya, dan kita sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi,” terangnya. (bay/bd)

Foto: Wel/PM Jasad Siti Hawa yang tewas saat joget di Diskotik Super Medan, saat akan dibawa ke rumah duka dari RS Sarah, Kamis (9/10/2014).
Foto: Wel/PM
Jasad Siti Hawa yang tewas saat joget di Diskotik Super Medan, saat akan dibawa ke rumah duka dari RS Sarah, Kamis (9/10/2014).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang nenek ‘gaul’ tewas saat asik dugem bersama teman prianya di diskotik Super Jalan Nibung Kec. Medan Baru, Kamis (9/10) pukul 06.30 wib. Sebelum meregang nyawa, mulut Siti Hawa (46) mengeluarkan busa. Kematiannya diduga akibat overdosis.

Sebelum dipastikan tewas, Siti Hawa sempat dilarikan ke RSU Sarah di Jalan Baja Raya Kec. Medan Petisah. Namun beberapa menit dilakukan pemeriksaan, penduduk Jalan Andan Sari Lingkungan 17 Kel. Terjun Kec. Medan Marelan ini dinyatakan sudah tak bernyawa lagi.

Keterangan dihimpun, nenek satu cucu itu datang ke diskotik Super bersama temannya, Supiyati (40) dan dua pria sekira pukul 02.00 wib. Keempatnya lantas memesan minuman dan duduk di arena bar.

Dentuman musik house membuat keempatnya tak tahan untuk ikut melantai. Dengan berpasang-pasangan, Siti Hawa dan Supiyati pun berjoget mengikuti musik yang terus berdentum.

Beberapa jam berjoget, sekira pukul 04.00 wib, Siti Hawa kejang-kejang hingga membuat teman prianya panik. Siti Hawa lantas dibawa keluar arena disko dan diberi minuman untuk mencoba memulihkannya.

Meski sudah tenang, namun sekira pukul 06.00 wib, korban masih tak sadarkan diri terduduk di bangku. Saat coba dibangunkan, korban tak merespon sama sekali dan membuat teman-temannya panik. Dibantu sekuriti, korban pun dilarikan ke RSU Sarah menggunakan taksi.

Sesampainya di sana, korban menjalani pemeriksaan medis. Namun selang 15 menit korban dinyatakan meninggal dunia. Kematian Siti Hawa pun dilaporkan ke pihak kepolisian dan suami korban, Marzuki (50).

Saat di RS Sarah, hanya ada Supiyati yang menunggui korban, sementara kedua teman prianya memilih kabur. Supiyati dan suami korban pun dimintai keterangan di Polsek Medan Baru.

Dari keterangan pihak rumah sakit, korban ditangani dalam keadaan tak sadarkan diri. “Datang kemari dalam keadaan tak sadarkan diri, dan sempat dilakukan pertolongan namun kemudian meninggal dunia,” jelas salah seorang perawat.

Namun saat ditanyai penyebab tewasnya, pihak rumah sakit tertutup dengan alasan hanya dibuka kepada pihak keluarga korban dan kepolisian. “Kalau untuk rekam mediknya kita tidak bisa memberitahukannya, kecuali kepada keluarga dan polisi, karena memang rahasia,” ujarnya.

Kematian Siti Hawa juga dibenarkan Humas Diskotik Super, Ganda. Diterangkannya, jika korban dan teman-temannya datang sekira pukul 02.00 wib. “Orang ini datangnya jam 2, terus minum dan joget di bar, terus paginya rupanya tak sadarkan diri dia (korban), langsung dibawa kawannya naik taksi ke rumah sakit,” terangnya.

Saat ditanyai soal dugaan overdosis yang menjadi penyebab kematian wanita paroh baya itu, Ganda menampiknya. “Dia (korban) ini sakit jantung, bukan karena OD,” kilahnya saat ditemui di depan diskotik Super.

Di tempat terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Oscar, menerangkan kalau korban dan Supiyati merupakan pekerja di Cafe One Hundred di Kawasan Batang Kuis. Dan sebelum ke diskotik, keduanya sudah mabuk tuak dan bir. Dan kemudian keduanya mengendarai sepeda motor berboncengan menemui teman pria korban di diskotik.

“Jadi korban dengan Supiyati ini pekerja cafe, dan sebelum ke diskotik keduanya mabuk tuak campur bir dulu. Baru lah jam 2 orang ini nyambung lagi ke diskotik jumpai kawan korban,” jelasnya.

Lanjutnya kalau saat di dalam Supiyati dan korban berjauhan dan tiba-tiba korban terduduk lemas di bangku tak sadarkan diri. “Jadi, pas di dalam duanya ini pisah, masing-masing sama pasangannya sambil joget. Pagi-nya dilihatlah korban ini terduduk lemas, terus dibantu sekuriti dibopong keluar dan dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.

Saat ditanyai dugaan penyebab tewasnya korban, dirinya mengatakan kalau korban mengalami sakit jantung. “Untuk dugaan sementara ini, meninggalnya korban karena sakit jantung, dan penyakit itu memang dibenarkan oleh suami korban yang mengatakan kalau korban ada riwayat penyakit jantung,” terangnya.

Saat ditanyai adanya dugaan korban tewas akibat OD lantaran mulut korban yang berbuih, dirinya mengatakan kalau harus melalui otopsi. “Karena tadi tidak ada dilakukan otopsi jadi kita tidak tahu penyebab kematiannya, tetapi untuk lebih jelasnya langsung ke rumah sakit saja, dan tadi pun menurut rumah sakit karena serangan jantung dan pihak keluarga tidak mau dilakukan otopsi,” ujarnya.

Lanjutnya kalau saat ini masih mencari keberadaan dari teman pria korban. “Kita tengah mencari keberadaan dari teman pria korban yang saat itu bersamanya, dan kita sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi,” terangnya. (bay/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/