29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Ormas Islam Demo Lagi

MEDAN-Ratusan massa tergabung dalam Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara kembali mendatangi Hotel Emerald Garden, di Jalan Putri Hijau Medan, Jumat (10/2) sekitar pukul 13.30 WIB.

Aksi yang dilakukan setiap usai salat Jumat berjamaah di masjid yang dirobohkan yakni Masjid Raudhatul Islam di Jalan Putri Hijau itu, terus mengecam tindakan kapitalis yang melakukan penghancuran sejumlah masjid di Kota Medan untuk pengembangan usaha.

Koordinasi aksi, H Syahbella Siagian SAg mengaku Masjid Raudhatul Islam tepat di belakang Hotel Emeral Garden dirobohkan oleh PT Jatimasindo merupakan tanah wakaf dan memiliki surat-surat serta saat ini menempuh jalur hukum.

“PT Jasmindo yang berkantor di hotel telah merobohkan masjid yang tidak jauh dari hotel, padahal masjid dilengkapi dengan surat-surat yang resmi,” jelasnya.

Massa menuntut kepada PT Jatimasindo untuk segera membangun kembali Masjid Raudhatul Islam karena itu rumah ibadah Umat Islam. “Kami mau masjid dibangun kembali,” terangnya.
Aksi kali ini berjalan tentram dan damai, tidak seperti pekan yang lalu sempat ricuh.

Massa aksi meminta kepada pengembang untuk tidak melakukan tindakan yang mengusik Umat Islam, karena nanti bisa menciptakan kerusuhan dan meminta kepada aparat kepolisian untuk menangkap pelaku yang menghancurkan masjid.

Massa juga meminta kepada Pemko Medan untuk tidak menjadi antek-antek pengembang yang akan menghancurkan masjid-masjid. Mereka juga mengimbau dan mengajak Umat Islam untuk bersama membela masjid yang dirobohkan baik dengan harta maupun jiwa karena itu adalah salah satu jihad bagi Umat Islam.

Setelah melakukan orasi  selama 90 menit massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Aksi massa  mendapat penjaga ketat dari ratusan petugas kepolisian dan dua unit mobil water canon, kawat berduri dan anjing pelacak. (gus)

MEDAN-Ratusan massa tergabung dalam Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara kembali mendatangi Hotel Emerald Garden, di Jalan Putri Hijau Medan, Jumat (10/2) sekitar pukul 13.30 WIB.

Aksi yang dilakukan setiap usai salat Jumat berjamaah di masjid yang dirobohkan yakni Masjid Raudhatul Islam di Jalan Putri Hijau itu, terus mengecam tindakan kapitalis yang melakukan penghancuran sejumlah masjid di Kota Medan untuk pengembangan usaha.

Koordinasi aksi, H Syahbella Siagian SAg mengaku Masjid Raudhatul Islam tepat di belakang Hotel Emeral Garden dirobohkan oleh PT Jatimasindo merupakan tanah wakaf dan memiliki surat-surat serta saat ini menempuh jalur hukum.

“PT Jasmindo yang berkantor di hotel telah merobohkan masjid yang tidak jauh dari hotel, padahal masjid dilengkapi dengan surat-surat yang resmi,” jelasnya.

Massa menuntut kepada PT Jatimasindo untuk segera membangun kembali Masjid Raudhatul Islam karena itu rumah ibadah Umat Islam. “Kami mau masjid dibangun kembali,” terangnya.
Aksi kali ini berjalan tentram dan damai, tidak seperti pekan yang lalu sempat ricuh.

Massa aksi meminta kepada pengembang untuk tidak melakukan tindakan yang mengusik Umat Islam, karena nanti bisa menciptakan kerusuhan dan meminta kepada aparat kepolisian untuk menangkap pelaku yang menghancurkan masjid.

Massa juga meminta kepada Pemko Medan untuk tidak menjadi antek-antek pengembang yang akan menghancurkan masjid-masjid. Mereka juga mengimbau dan mengajak Umat Islam untuk bersama membela masjid yang dirobohkan baik dengan harta maupun jiwa karena itu adalah salah satu jihad bagi Umat Islam.

Setelah melakukan orasi  selama 90 menit massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Aksi massa  mendapat penjaga ketat dari ratusan petugas kepolisian dan dua unit mobil water canon, kawat berduri dan anjing pelacak. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/