31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

HKTI Sumut Komitmen Lakukan Penguatan Ketahanan Pangan

HIMPUNAN Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumut bersama Pemuda Tani Indonesia Provinsi Sumut (PTI Sumut) menggandeng Perum Bulog, BNI, dan Asuransi Jasindo melakukan sosialisasi Program On Farm Petani Mandiri pada beberapa kabupaten di Sumut. Diantaranya Labuhanbatu, Tapanuli Selatan, dan Mandailingnatal.

KETAHANAN PANGAN: H Gus Irawan Pasaribu dan Muhammad Fadly Abdina SP MSi pada sosialisasi Program On Farm Petani Mandiri di Mandailingnatal.

Sosialisasi dilaksanakan pada 5, 6 dan 7 Maret 2021. Sosialisasi dihadiri Ketua HKTI Sumut H Gus Irawan Pasaribu dan Ketua PTI Sumut Muhammad Fadly Abdina SP MSi.

Turut hadir Sekretaris HKTI Sumut Muhammadsyah, Bendahara HKTI Sumut H Kamsir Aritonang, Ketua DPC PTI Labuhanbatu Arwinsah, Ketua DPC PTI Tapanuli Selatan Ricky Siregar, Ketua DPC PTI Mandailingnatal Ahmad Riski Pane, sejumlah anggota DPRD kabupaten, kepala desa, sejumlah petugas penyuluh lapangan (PPL) dan para petani.

Dalam sosialisasi dan dialog tani, H Gus Irawan Pasaribu yang juga Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyampaikan bahwa Program On Farm Petani Mandiri merupakan program integrasi dari hulu hingga hilir guna memfasilitasi para petani padi. Mulai dari akses pembiayaan, sarana produksi pertanian, penyuluhan, asuransi tani, hingga pasar.

“Kita berharap dengan adanya Program On Farm Petani Mandiri, dapat membuat petani semangat dalam bertani dan tentunya kita berharap program ini berpengaruh besar pada peningkatan hasil panen serta kita dapat mencapai ketahanan pangan kita agar terhindar dari ketergantungan bangsa lain,” kata Gus Irawan.

Sementara, Ketua PTI Sumut Muhammad Fadly Abdina pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa Program On Farm Petani Mandiri adalah kegiatan usaha budidaya komoditas pertanian yang saat ini dapat dijalankan diantaranya padi, jagung dan kopi. Program menggunakan pola mandiri, kemitraan dan sinergi berbagai pihak terkait.

“Untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani adalah dengan melakukan upaya peningkatan produktivitas dan produksi petani. Untuk mencapai hal tersebut petani butuh bibit unggul, pupuk, pestisida dan peralatan lainnya,” paparnya.

Semua itu tentu butuh biaya. Karena itu, lanjut dia, BNI hadir selaku pihak yang akan mendukung pembiayaan petani untuk bisa berproduksi. ”Harapan kita, dengan dukungan BNI dan Bulog, Program On Farm Petani Mandiri di daerah ini dapat segera dijalankan pada musim tanam berikutnya,” kata Muhammad Fadly Abdina.

Sedangkan Ketua DPC PTI Labuhanbatu, Tapanuli Selatan, dan Mandailingnatal juga menyampaikan dukungan untuk menjalankan program ini untuk kesejahteraan para petani. Disebutkan mereka, masalah utama dalam pengembangan usaha pertanian adalah modal sehingga selama ini untuk bisa berproduksi petani banyak terjerat hutang kepada para tengkulak.

Masalah utama dalam memulai usaha khususnya pertanian ini adalah minimnya akses permodalan. ”Kita tahu selama ini petani banyak terjerat hutang kepada para tengkulak. Harga gabah hasil panen petani ditentukan oleh tengkulak. Inilah penyebab taraf hidup petani padi pada berbagai daerah dari tahun ke tahun tak pernah sejahtera,” sebut Ketua DPC PTI Mandailingnatal Ahmad Riski Pane.

Mayoritas masyarakat di Mandailingnatal pada umumnya adalah petani. ”Karena itulah kita melakukan inisiasi mengundang Bapak H Gus Irawan Pasaribu selaku ketua HKTI Sumut untuk hadir langsung di Mandailingnatal” ucap Riski Pane.

Anggota DPRD Madina Fraksi Gerindra Suhandi, yang juga hadir dalam kegiatan di Desa Huraba Mandailingnatal menyambut baik dan siap mendukung Program On Farm Petani Mandiri dan berharap agar generasi muda juga tidak malu-malu untuk mengembangkan usaha pertanian.

“Ini sebuah pemikiran luar biasa dari HKTI dan PTI Sumut, kita berharap masyarakat petani di Mandailingnatal dapat lebih sejahtera karena sudah tidak bergantung dengan tengkulak. Harapan kita juga generasi muda Mandailingnatal tidak lagi malu-malu dan beralasan tidak ada modal untuk bertani, karena sektor pertanian merupakan sektor potensial yang sedang digadang-gadang pemerintah pusat. Sekarang HKTI, PTI, BNI dan Bulog siap menjembatani. Milenial jangan malu-malu bertani,” tutup Suhandi. (dmp)

HIMPUNAN Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumut bersama Pemuda Tani Indonesia Provinsi Sumut (PTI Sumut) menggandeng Perum Bulog, BNI, dan Asuransi Jasindo melakukan sosialisasi Program On Farm Petani Mandiri pada beberapa kabupaten di Sumut. Diantaranya Labuhanbatu, Tapanuli Selatan, dan Mandailingnatal.

KETAHANAN PANGAN: H Gus Irawan Pasaribu dan Muhammad Fadly Abdina SP MSi pada sosialisasi Program On Farm Petani Mandiri di Mandailingnatal.

Sosialisasi dilaksanakan pada 5, 6 dan 7 Maret 2021. Sosialisasi dihadiri Ketua HKTI Sumut H Gus Irawan Pasaribu dan Ketua PTI Sumut Muhammad Fadly Abdina SP MSi.

Turut hadir Sekretaris HKTI Sumut Muhammadsyah, Bendahara HKTI Sumut H Kamsir Aritonang, Ketua DPC PTI Labuhanbatu Arwinsah, Ketua DPC PTI Tapanuli Selatan Ricky Siregar, Ketua DPC PTI Mandailingnatal Ahmad Riski Pane, sejumlah anggota DPRD kabupaten, kepala desa, sejumlah petugas penyuluh lapangan (PPL) dan para petani.

Dalam sosialisasi dan dialog tani, H Gus Irawan Pasaribu yang juga Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyampaikan bahwa Program On Farm Petani Mandiri merupakan program integrasi dari hulu hingga hilir guna memfasilitasi para petani padi. Mulai dari akses pembiayaan, sarana produksi pertanian, penyuluhan, asuransi tani, hingga pasar.

“Kita berharap dengan adanya Program On Farm Petani Mandiri, dapat membuat petani semangat dalam bertani dan tentunya kita berharap program ini berpengaruh besar pada peningkatan hasil panen serta kita dapat mencapai ketahanan pangan kita agar terhindar dari ketergantungan bangsa lain,” kata Gus Irawan.

Sementara, Ketua PTI Sumut Muhammad Fadly Abdina pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa Program On Farm Petani Mandiri adalah kegiatan usaha budidaya komoditas pertanian yang saat ini dapat dijalankan diantaranya padi, jagung dan kopi. Program menggunakan pola mandiri, kemitraan dan sinergi berbagai pihak terkait.

“Untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani adalah dengan melakukan upaya peningkatan produktivitas dan produksi petani. Untuk mencapai hal tersebut petani butuh bibit unggul, pupuk, pestisida dan peralatan lainnya,” paparnya.

Semua itu tentu butuh biaya. Karena itu, lanjut dia, BNI hadir selaku pihak yang akan mendukung pembiayaan petani untuk bisa berproduksi. ”Harapan kita, dengan dukungan BNI dan Bulog, Program On Farm Petani Mandiri di daerah ini dapat segera dijalankan pada musim tanam berikutnya,” kata Muhammad Fadly Abdina.

Sedangkan Ketua DPC PTI Labuhanbatu, Tapanuli Selatan, dan Mandailingnatal juga menyampaikan dukungan untuk menjalankan program ini untuk kesejahteraan para petani. Disebutkan mereka, masalah utama dalam pengembangan usaha pertanian adalah modal sehingga selama ini untuk bisa berproduksi petani banyak terjerat hutang kepada para tengkulak.

Masalah utama dalam memulai usaha khususnya pertanian ini adalah minimnya akses permodalan. ”Kita tahu selama ini petani banyak terjerat hutang kepada para tengkulak. Harga gabah hasil panen petani ditentukan oleh tengkulak. Inilah penyebab taraf hidup petani padi pada berbagai daerah dari tahun ke tahun tak pernah sejahtera,” sebut Ketua DPC PTI Mandailingnatal Ahmad Riski Pane.

Mayoritas masyarakat di Mandailingnatal pada umumnya adalah petani. ”Karena itulah kita melakukan inisiasi mengundang Bapak H Gus Irawan Pasaribu selaku ketua HKTI Sumut untuk hadir langsung di Mandailingnatal” ucap Riski Pane.

Anggota DPRD Madina Fraksi Gerindra Suhandi, yang juga hadir dalam kegiatan di Desa Huraba Mandailingnatal menyambut baik dan siap mendukung Program On Farm Petani Mandiri dan berharap agar generasi muda juga tidak malu-malu untuk mengembangkan usaha pertanian.

“Ini sebuah pemikiran luar biasa dari HKTI dan PTI Sumut, kita berharap masyarakat petani di Mandailingnatal dapat lebih sejahtera karena sudah tidak bergantung dengan tengkulak. Harapan kita juga generasi muda Mandailingnatal tidak lagi malu-malu dan beralasan tidak ada modal untuk bertani, karena sektor pertanian merupakan sektor potensial yang sedang digadang-gadang pemerintah pusat. Sekarang HKTI, PTI, BNI dan Bulog siap menjembatani. Milenial jangan malu-malu bertani,” tutup Suhandi. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/