Ia mengemukakan, komputer/laptop yang digunakan untuk UNBK berasal dari orang tua siswa yang dipinjamkan. Selain itu, ada juga dari sekolah lain (SMK Negeri 3 Medan). Namun, jaringan dan instalasinya sekolah yang menyediakan.
“Sejauh ini siswa kita yang menjadi peserta ujian masuk semua, dan tidak ada masalah,” tukasnya.
Sementara di Kota Binjai, pelaksanaan UN berjalan lancar. Untuk memastikan UN berjalan lancar, pihak sekolah bekerjasama dengan PLN Area Binjai. Kepala SMAN 1 Binjai Susianto mengakui, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan PT PLN agar tidak terjadi pemadaman listrik. “Kami sudah bicarakan dengan PLN agar memprioritaskan listrik ke sekolah,” ujar Susianto, Senin (10/4).
Kepala PLN Kota Binjai Lailan membenarkan pihaknya telah mendapat kordinasi dari sekolah untuk dapat memprioritaskan sekolah-sekolah yang menggelar UNBK. Menurut dia, PT PLN telah menyediakan sejumlah genset di setiap sekolah yang menggelar UNBK. Kepada sekolah, dia meminta untuk tak perlu mengkhawatirkan apabila aliran listrik padam secara tiba-tiba. Sebab, pihaknya telah menyediakan genset untuk memback-up hal tersebut. “Kami memprioritaskan sekolah yang melaksanakan ujian. Jadi, kalau pun ada pemadaman, sekolahlah yang terakhir dipadamkan,” tandasnya.
Sementara, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Erry Nuradi saat meninjau pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 4 Medan meyakini, tidak akan terjadi pemadaman listrik selama pelaksanaan UN. Kata dia, pasokan listrik di Sumut cukup tersedia. Namun jika tetap terjadi pemadaman, Erry mengaku hanya bisa pasrah.
“Kalau pasokan listrik sejauh ini sudah cukup baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bahkan, akan ada beberapa pembangkit baru sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Jadi, sejauh ini belum ada gangguan yang berarti dalam pelaksanaan UNBK di Sumut. Terkecuali ada gangguan kerusakan, mau bagaimana lagi,” ujar Erry. (ris/ted/ian)

