30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

PLTU Rusak, Pemadaman hingga Desember

PLTU Nagan Raya
PLTU Nagan Raya

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN (Persero) Wilayah Sumut, Mustafrizal menjelaskan, Sumut mengalami defisit listrik yang mengakibatkan pemadaman listrik bergilir oleh PT PLN. Defisit listrik disebabkan pemeliharaan terhadap dua unit pembangkit listrik. Dua pembangkit listrik itu ada di PLTU Pangkalansusu Unit II dan PLTU Naganraya.

“Memang ada peliharaan di Pangkalan Susu Unit II itu butuh waktu dua bulan hingga Desember. Selain itu ada pemeliharaan di PLTU unit Nagan Raya,” kata Mustafrizal saat dihubungi via seluler, kemarin.

Masing-masing pembangkit itu mengalami defisit 200 MW dan 90 MW. Pemadaman bergilir dilakukan pada pukul 09.00 WIB sampai 16.00 WIB.“Saat siang hari kita kan melakukan pemeliharaan. Itu butuh pemadaman. Makanya ada pemadaman jam 09.00 WIB sampai 16.00 WIB,” katanya.

Mustafrizal mengatakan, pemeliharaan pada unit pembangkit listrik rutin dilakukan PLN. Ia berharap, tahun 2017 Sumut tidak mengalami defisit listrik.“Kalau mesin kita beroperasi dengan baik, tidak akan defisit. Mudah-mudahan, awal 2017 kita sudah tidak defisit listrik,” pungkasnya.

Mustafrizal menerangkan, ada runutan pihak mana saja yang mendapat jatah pemadaman listrik pascadefisit listrik yang terjadi. Dia mengklaim lebih utama untuk tidak memadamkan listrik bagi pelanggan rumah tangga.“Jadi ketika terjadi beban puncak PLN akan memadamkan aliran listrik ke industri-industri yang ada di Sumut. Nah setelah pemadaman listrik dilakukan kepada pelaku indsutri, kita lihat lagi apakah masih terjadi defisit listrik. Bila masih padam, kita lakukan pemadaman ke pelanggan besar yang tersebar di masyarakat, misalnya hotel-hotel,” terang Mustafrizal.

Dia mengatakan, bila sudah terjadi pemadaman siang hari PLN tidak akan melakukan pemadaman listrik di malam hari. “Demikian sebaliknya. Jadi ketika pemadaman listrik di kawasan Industri di padamkan dan masih defisit, kita langsung datang ke pelanggan tersebar yang berdaya besar itu. Jadi petugas kita datang langsung ke sana, karena jaringan listrik pelanggan tersebar itu berjaringan dengan pelanggan rumah yang disubsidi,” sebutnya.

Nah ketika defisit masih terjadi setelah kawasan industri dipadamkan aliran listriknya juga pelanggan besar tersebar juga diputus aliran listriknya, barulah pemadaman listrik menyasar kepada pelanggan rumahtangga.

Begitupun perlu dicatat, lanjut Mustafrizal, PLN lebih komit untuk memberikan penerangan kepada masyarakat rumahtangga ketimbang pelaku industri.“Kenapa saya bilang begitu, mengingat pihak yang pertama sekali dilakukan pemadaman listrik ketika terjadi beban puncak adalah pihak industri dan pelanggan listrik dengan daya besar. Kalau bicara soal keuntungan, tentunya ini tidak untung. Tapi inilah komitmen PLN untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” terangnya.

PLTU Nagan Raya
PLTU Nagan Raya

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN (Persero) Wilayah Sumut, Mustafrizal menjelaskan, Sumut mengalami defisit listrik yang mengakibatkan pemadaman listrik bergilir oleh PT PLN. Defisit listrik disebabkan pemeliharaan terhadap dua unit pembangkit listrik. Dua pembangkit listrik itu ada di PLTU Pangkalansusu Unit II dan PLTU Naganraya.

“Memang ada peliharaan di Pangkalan Susu Unit II itu butuh waktu dua bulan hingga Desember. Selain itu ada pemeliharaan di PLTU unit Nagan Raya,” kata Mustafrizal saat dihubungi via seluler, kemarin.

Masing-masing pembangkit itu mengalami defisit 200 MW dan 90 MW. Pemadaman bergilir dilakukan pada pukul 09.00 WIB sampai 16.00 WIB.“Saat siang hari kita kan melakukan pemeliharaan. Itu butuh pemadaman. Makanya ada pemadaman jam 09.00 WIB sampai 16.00 WIB,” katanya.

Mustafrizal mengatakan, pemeliharaan pada unit pembangkit listrik rutin dilakukan PLN. Ia berharap, tahun 2017 Sumut tidak mengalami defisit listrik.“Kalau mesin kita beroperasi dengan baik, tidak akan defisit. Mudah-mudahan, awal 2017 kita sudah tidak defisit listrik,” pungkasnya.

Mustafrizal menerangkan, ada runutan pihak mana saja yang mendapat jatah pemadaman listrik pascadefisit listrik yang terjadi. Dia mengklaim lebih utama untuk tidak memadamkan listrik bagi pelanggan rumah tangga.“Jadi ketika terjadi beban puncak PLN akan memadamkan aliran listrik ke industri-industri yang ada di Sumut. Nah setelah pemadaman listrik dilakukan kepada pelaku indsutri, kita lihat lagi apakah masih terjadi defisit listrik. Bila masih padam, kita lakukan pemadaman ke pelanggan besar yang tersebar di masyarakat, misalnya hotel-hotel,” terang Mustafrizal.

Dia mengatakan, bila sudah terjadi pemadaman siang hari PLN tidak akan melakukan pemadaman listrik di malam hari. “Demikian sebaliknya. Jadi ketika pemadaman listrik di kawasan Industri di padamkan dan masih defisit, kita langsung datang ke pelanggan tersebar yang berdaya besar itu. Jadi petugas kita datang langsung ke sana, karena jaringan listrik pelanggan tersebar itu berjaringan dengan pelanggan rumah yang disubsidi,” sebutnya.

Nah ketika defisit masih terjadi setelah kawasan industri dipadamkan aliran listriknya juga pelanggan besar tersebar juga diputus aliran listriknya, barulah pemadaman listrik menyasar kepada pelanggan rumahtangga.

Begitupun perlu dicatat, lanjut Mustafrizal, PLN lebih komit untuk memberikan penerangan kepada masyarakat rumahtangga ketimbang pelaku industri.“Kenapa saya bilang begitu, mengingat pihak yang pertama sekali dilakukan pemadaman listrik ketika terjadi beban puncak adalah pihak industri dan pelanggan listrik dengan daya besar. Kalau bicara soal keuntungan, tentunya ini tidak untung. Tapi inilah komitmen PLN untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/