25.6 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Kliring jadi 4 Kali Sehari

Sejak awal April Bank Indonesia menetapkan peraturan baru, dimana kliring dilakukan sebanyak 4 kali dalam sehari. Padahal, sebelumnya kliring ini dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari. Kenapa? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Juli Ramadhani Rambe dengan Deputi Direktur Sitem Pembayaran Kantor Pembayaran BI Sumut-Aceh, Kahfi Zulkarnaen.

Kenapa ada penambahan kliring?
Iya, selama ini kegiatan kliring kita lakukan 2 kali sehari, pagi dan sore hari. Tetapi saat ini kita tambah karena adanya peningkatan transaksi. Yang artinya, pertumbuhan ekonomi sangat tinggi. Bahkan, untuk Medan sudah mengalami kenaikan sekitar 25 persen. Dari 12 ribu warkat atau nominal Rp400 miliar pada April 2011 menjadi 16 ribu warkat atau nominal Rp500 miliar pada April 2012 ini. Nah, ini yang membuktikan bahwa kegiatan kliring harus ditambah. Selain itu, penambahan ini akan memberikan keuntungan pada masyarakat dan perbankan itu sendiri.

Apa keuntungan bagi masyarakat?
Perbankan dan masyarakat atau nasabah yang akan di untungkan. Begini, kliring kan ada 2 jenis, yaitu kliring debet dan kliring kredit. Nah, kliring kredit ini akan mengguntungkan bank. Karena bertambahnya frekwensi, sehingga jelas menambah dana untuk perbankan, juga memudahkan mereka untuk mengelola likuiditas harian perbankan. Sedangkan untuk masyarakat atau nasabah, akan memudahkan mereka untuk mendapatkan dana.

Ada berapa bank yang menyelenggarakan kliring 4 kali sehari di Sumut?
Di Sumut ada 3 tempat penyelenggaraan kliring, yang di Medan diselenggarakan oleh Bank Indonesia Medan dengan peserta bank sebanyak 74 bank. Di Kabanjahe penyelenggaranya BRI dengan bank peserta sebanyak 6 bank dan terakhir di Tebing Tinggi yang diselenggarakan oleh Bank Mandiri, dengan peserta bank sebanyak 15 bank.

Bagaimana transaksi kliring di Kabanjahe dan Tebing Tinggi?
Dua daerah tersebut juga mengalami kenaikan. Walaupun bank peserta tidak sebanyak bank peserta di Medan. Tebing Tinggi misalnya, perputarannya dari 130 warkat atau nominal Rp4 miliar, meningkat menjadi 150 warkat dengan nominal Rp4,7 miliar pada April 2012, atau ada peningkatan sekitar 20 persen. Sedangkan di Kabanjahe April 2011 perputarannya dari 55 lembar warkat dengan nominal Rp1 miliar, naik menjadi 65 lembar warkat atau Rp1,70 miliar.

Apakah ada kemungkinan kliring ini akan mengalami penurunan?
Begini, kegiatan perbankan selalu disesuaikan dengan perkembangan ekonomi. Nah, perkembangan ekonomi kan tergantung dari beberapa variable, seperti inflasi, keamanan, dan lainnya. Kalau inflasi naik, maka ada kemungkinan daya beli menurun, yang ada kemungkinan dana akan lebih disimpan. Jadi, kita lihat saja perkembangan apakah ini akan meningkat atau menurun.(*)

Sejak awal April Bank Indonesia menetapkan peraturan baru, dimana kliring dilakukan sebanyak 4 kali dalam sehari. Padahal, sebelumnya kliring ini dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari. Kenapa? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Juli Ramadhani Rambe dengan Deputi Direktur Sitem Pembayaran Kantor Pembayaran BI Sumut-Aceh, Kahfi Zulkarnaen.

Kenapa ada penambahan kliring?
Iya, selama ini kegiatan kliring kita lakukan 2 kali sehari, pagi dan sore hari. Tetapi saat ini kita tambah karena adanya peningkatan transaksi. Yang artinya, pertumbuhan ekonomi sangat tinggi. Bahkan, untuk Medan sudah mengalami kenaikan sekitar 25 persen. Dari 12 ribu warkat atau nominal Rp400 miliar pada April 2011 menjadi 16 ribu warkat atau nominal Rp500 miliar pada April 2012 ini. Nah, ini yang membuktikan bahwa kegiatan kliring harus ditambah. Selain itu, penambahan ini akan memberikan keuntungan pada masyarakat dan perbankan itu sendiri.

Apa keuntungan bagi masyarakat?
Perbankan dan masyarakat atau nasabah yang akan di untungkan. Begini, kliring kan ada 2 jenis, yaitu kliring debet dan kliring kredit. Nah, kliring kredit ini akan mengguntungkan bank. Karena bertambahnya frekwensi, sehingga jelas menambah dana untuk perbankan, juga memudahkan mereka untuk mengelola likuiditas harian perbankan. Sedangkan untuk masyarakat atau nasabah, akan memudahkan mereka untuk mendapatkan dana.

Ada berapa bank yang menyelenggarakan kliring 4 kali sehari di Sumut?
Di Sumut ada 3 tempat penyelenggaraan kliring, yang di Medan diselenggarakan oleh Bank Indonesia Medan dengan peserta bank sebanyak 74 bank. Di Kabanjahe penyelenggaranya BRI dengan bank peserta sebanyak 6 bank dan terakhir di Tebing Tinggi yang diselenggarakan oleh Bank Mandiri, dengan peserta bank sebanyak 15 bank.

Bagaimana transaksi kliring di Kabanjahe dan Tebing Tinggi?
Dua daerah tersebut juga mengalami kenaikan. Walaupun bank peserta tidak sebanyak bank peserta di Medan. Tebing Tinggi misalnya, perputarannya dari 130 warkat atau nominal Rp4 miliar, meningkat menjadi 150 warkat dengan nominal Rp4,7 miliar pada April 2012, atau ada peningkatan sekitar 20 persen. Sedangkan di Kabanjahe April 2011 perputarannya dari 55 lembar warkat dengan nominal Rp1 miliar, naik menjadi 65 lembar warkat atau Rp1,70 miliar.

Apakah ada kemungkinan kliring ini akan mengalami penurunan?
Begini, kegiatan perbankan selalu disesuaikan dengan perkembangan ekonomi. Nah, perkembangan ekonomi kan tergantung dari beberapa variable, seperti inflasi, keamanan, dan lainnya. Kalau inflasi naik, maka ada kemungkinan daya beli menurun, yang ada kemungkinan dana akan lebih disimpan. Jadi, kita lihat saja perkembangan apakah ini akan meningkat atau menurun.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/