31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Pelaku Anarkis Ditindak Tegas

Dalam menjaga suasana kondusif di Sumatera Utara (Sumut), Poldasu dan jajarannya akan menindak tegas setiap pelaku anarkis. Hal ini mengaplikasi Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 1/2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian, Prosedur Tetap (Protap) Nomor 1/2010 tentang penanggulangan anarkis dan Perkap No 8/2010 tentang tata cara lintas ganti dan cara bertindak dalam penanggulangan huru-hara.

Demikian dikatakan Kasubbid Dok Liput Humas Poldasu AKBP MP Nainggolan kepada wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution, kemarin. Berikut petikan wawancaranya.

Seperti apa aksi buruh dalam memperingati May Day kemarin? Apa ada tindakan anarkis?
Aksi memperingati Hari Buruh se-Dunia (May Day, Red) kemarin, berlangsung aman-aman saja, tak ada gangguan yang berarti. Polisi yang berjaga-jaga terus melakukan pengamanan yang dilakukan dengan sistem terbuka (menggunakan pakaian dinas, Red) dan tertutup (memakai pakaian sipil, Red). Masa yang berdatangan secara bergelombang menjalankan prosedur yang berlaku yang kemudian massa  membubarkan diri dengan tertib tanpa ada gangguan Kamtibmas.

Dalam menghadapi May Day kemarin, sebenarnya berapa personel yang dikerahkan?
Jumlah personel yang dikerahkan 4.950 orang dari seluruh jajaran Polda Sumut, baik dari Sabhara, Reserse, Brimob dan lainnya. Jumlah tersebut, termasuk dari Polda Sumut, Polresta Medan, Polres se-jajaran termasuk juga Polres persiapan. Sebelumnya, pihak Kepolisian juga sudah mengimbau agar massa pengunjukrasa tetap dalam koridor dan jangan sampai bertindak anarkis. Dimana, massa tetap bisa menyampaikan aspirasinya dan Polisi melayani serta mengawalnya agar jangan sampai terjadi tindakan anarkis.

Mengapa Poldasu menetapkan siaga satu dalam peringatan Hari Buruh se-Dunia kemarin?
Ya, diperkirakan massa yang melakukan aksi pada May Day kemarin berkisar 750 orang. Jadi demi menjaga situasi kondusif, Poldasu menetapkan status siaga satu. Para pengunjuk rasa juga telah kita imbau agar jangan berbuat anarkis. Dimana, seluruh hak mereka dijamin, jadi jangan melakukan anarkis. Polisi juga sudah memberikan imbauan terhadap masing-masing korlap untuk tidak melakukan anarkis. Jadi, silakan aspirasikan hak-hak mereka, tapi bila melakukan anarkis akan kita tindak.

Jika ada aksi anarkis, tindakan tegas bagaimana yang diberikan?
Pertama kita akan memberikan peringatan dengan teguran terhadap pelaku anarkis. Bila mereka tidak mengindahkan, akan diberikan tembakan peringatan ke udara. Dan bila juga tidak menghiraukan teguran satuan petugas huru-hara (PHH), petugas akan menembakkan peluru karet ke bagian kaki untuk dilumpuhkan. Petugas juga memberikan tembakan gas air mata untuk membubarkan sekelompok pelaku anarkis. Tidak hannya itu, satuan PHH juga dipersiapkan dengan mobil water canon dan petugas Brimob berpatroli trail lengkap senjata laras panjang. Gunanya untuk memecah-mecah para pengunjukrasa yang bertindak anarkis.(*)

Dalam menjaga suasana kondusif di Sumatera Utara (Sumut), Poldasu dan jajarannya akan menindak tegas setiap pelaku anarkis. Hal ini mengaplikasi Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 1/2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian, Prosedur Tetap (Protap) Nomor 1/2010 tentang penanggulangan anarkis dan Perkap No 8/2010 tentang tata cara lintas ganti dan cara bertindak dalam penanggulangan huru-hara.

Demikian dikatakan Kasubbid Dok Liput Humas Poldasu AKBP MP Nainggolan kepada wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution, kemarin. Berikut petikan wawancaranya.

Seperti apa aksi buruh dalam memperingati May Day kemarin? Apa ada tindakan anarkis?
Aksi memperingati Hari Buruh se-Dunia (May Day, Red) kemarin, berlangsung aman-aman saja, tak ada gangguan yang berarti. Polisi yang berjaga-jaga terus melakukan pengamanan yang dilakukan dengan sistem terbuka (menggunakan pakaian dinas, Red) dan tertutup (memakai pakaian sipil, Red). Masa yang berdatangan secara bergelombang menjalankan prosedur yang berlaku yang kemudian massa  membubarkan diri dengan tertib tanpa ada gangguan Kamtibmas.

Dalam menghadapi May Day kemarin, sebenarnya berapa personel yang dikerahkan?
Jumlah personel yang dikerahkan 4.950 orang dari seluruh jajaran Polda Sumut, baik dari Sabhara, Reserse, Brimob dan lainnya. Jumlah tersebut, termasuk dari Polda Sumut, Polresta Medan, Polres se-jajaran termasuk juga Polres persiapan. Sebelumnya, pihak Kepolisian juga sudah mengimbau agar massa pengunjukrasa tetap dalam koridor dan jangan sampai bertindak anarkis. Dimana, massa tetap bisa menyampaikan aspirasinya dan Polisi melayani serta mengawalnya agar jangan sampai terjadi tindakan anarkis.

Mengapa Poldasu menetapkan siaga satu dalam peringatan Hari Buruh se-Dunia kemarin?
Ya, diperkirakan massa yang melakukan aksi pada May Day kemarin berkisar 750 orang. Jadi demi menjaga situasi kondusif, Poldasu menetapkan status siaga satu. Para pengunjuk rasa juga telah kita imbau agar jangan berbuat anarkis. Dimana, seluruh hak mereka dijamin, jadi jangan melakukan anarkis. Polisi juga sudah memberikan imbauan terhadap masing-masing korlap untuk tidak melakukan anarkis. Jadi, silakan aspirasikan hak-hak mereka, tapi bila melakukan anarkis akan kita tindak.

Jika ada aksi anarkis, tindakan tegas bagaimana yang diberikan?
Pertama kita akan memberikan peringatan dengan teguran terhadap pelaku anarkis. Bila mereka tidak mengindahkan, akan diberikan tembakan peringatan ke udara. Dan bila juga tidak menghiraukan teguran satuan petugas huru-hara (PHH), petugas akan menembakkan peluru karet ke bagian kaki untuk dilumpuhkan. Petugas juga memberikan tembakan gas air mata untuk membubarkan sekelompok pelaku anarkis. Tidak hannya itu, satuan PHH juga dipersiapkan dengan mobil water canon dan petugas Brimob berpatroli trail lengkap senjata laras panjang. Gunanya untuk memecah-mecah para pengunjukrasa yang bertindak anarkis.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/