MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kesedihan dan trauma mendalam masih menyelimuti wajah Ananda. Bocah perempuan berusia 11 tahun itu tak henti-hentinya menangisi jasad ayahnya.
“Kami di situ, di bawah tenda. Tiba-tiba udah jatuh aja,” kenang anak berkulit hitam manis ini yang memakai jilbab hijau itu tersedu-sedu. Lanjut Ananda, selama ini tiap akhir pekan, dia dan kedua adiknya selalu dibawa ayahnya jalan-jalan.
“Kami memang setiap Sabtu-Minggu jalan-jalan sama ayah, tadi habis keliling-keliling, baru kami ke acara itu,” lirihnya yang kembali menangis hingga tak sanggup lagi berbicara dan langsung ditenangkan keluarga lainnya.
Diketahui, korban bekerja sebagai sales obat-obatan perusahaan farmasi Darya Varia yang beralamat di Jalan Krakatau Medan. Menurut keterangan Ichwansyah, pada Jumat (8/5)lalu dirinya hendak bertemu dengan korban, namun tidak sempat.
“Kemarin itu saya mau jumpa dengan mendiang, tapi gak jadi karena sampai malam belum pulang juga. Padahal, biasanya sore hari dia udah pulang ke rumah,” kenangnya sembari mengatakan korban dikenal periang, ramah dan betanggung jawab dengan keluarga dan sayang pada anak-anaknya.
Lanjutnya, pihak penyelenggara dan Lanud juga telah datang melayat ke rumah duka dan bertanggungjawab. “Tadi pihak penyelenggara sudah datang dan bertanggung jawab. Tapi nanti katanya akan koordinasi kembali, begitu juga pihak Lanudnya,” tandas adik ipar korban.
Selain korban tewas, kecelakaan ini juga menyebabkan 3 orang mengalami luka-luka masing-masing pilot paramotor Dwi Indra Bayu (25), Beby (39) dan Nabila (6). (bay/deo)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kesedihan dan trauma mendalam masih menyelimuti wajah Ananda. Bocah perempuan berusia 11 tahun itu tak henti-hentinya menangisi jasad ayahnya.
“Kami di situ, di bawah tenda. Tiba-tiba udah jatuh aja,” kenang anak berkulit hitam manis ini yang memakai jilbab hijau itu tersedu-sedu. Lanjut Ananda, selama ini tiap akhir pekan, dia dan kedua adiknya selalu dibawa ayahnya jalan-jalan.
“Kami memang setiap Sabtu-Minggu jalan-jalan sama ayah, tadi habis keliling-keliling, baru kami ke acara itu,” lirihnya yang kembali menangis hingga tak sanggup lagi berbicara dan langsung ditenangkan keluarga lainnya.
Diketahui, korban bekerja sebagai sales obat-obatan perusahaan farmasi Darya Varia yang beralamat di Jalan Krakatau Medan. Menurut keterangan Ichwansyah, pada Jumat (8/5)lalu dirinya hendak bertemu dengan korban, namun tidak sempat.
“Kemarin itu saya mau jumpa dengan mendiang, tapi gak jadi karena sampai malam belum pulang juga. Padahal, biasanya sore hari dia udah pulang ke rumah,” kenangnya sembari mengatakan korban dikenal periang, ramah dan betanggung jawab dengan keluarga dan sayang pada anak-anaknya.
Lanjutnya, pihak penyelenggara dan Lanud juga telah datang melayat ke rumah duka dan bertanggungjawab. “Tadi pihak penyelenggara sudah datang dan bertanggung jawab. Tapi nanti katanya akan koordinasi kembali, begitu juga pihak Lanudnya,” tandas adik ipar korban.
Selain korban tewas, kecelakaan ini juga menyebabkan 3 orang mengalami luka-luka masing-masing pilot paramotor Dwi Indra Bayu (25), Beby (39) dan Nabila (6). (bay/deo)