34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Atlet Paramotor Itu Hilang Kendali, Penonton Sempat Kocar-kacir

Foto: Istimewa Para penerjun payung mendarat di lokasi Medan Air Show 2015 di eks Bandara Polonia Medan, Kamis (7/5).
Foto: Istimewa
Para penerjun payung mendarat di lokasi Medan Air Show 2015 di eks Bandara Polonia Medan, Kamis (7/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengunjung pagelaran Medan Air Show (MAS) di Landasan Udara (Lanud) Soewondo, Polonia berbuah petaka bagi keluarga besar Drs. Ali Imran (53). Sales obat-obatan (medical representative) di perusahaan farmasi Darya Varia itu tewas, setelah tenda tempatnya nonton atraksi ditimpa paramotor (paralayang dengan mesin pendorong) yang hilang kendali,Minggu (10/5) pukul 14.00 WIB.

Peristiwa yang merenggut nyawa warga Jalan Puri, Gang Sauh No 288 A, Kelurahan Kota Matsum II, Kecamatan Medan Area itu bermula saat korban dan ketiga anaknya menonton atraksi menakjubkan paramotor di bawah tenda.

Tanpa diduga, tiba-tiba saja salah satu pemain paramotor gagal take off dan jatuh menimpa tenda yang mereka tempati hingga rubuh. Naas, besi tenda itu menghantam kepala korban hingga terluka parah. Meski sempat mendapat perawatan medis, nyawa Ali Imran tetap tak terselamatkan.

Beberapa saksi mata yang ditemui di lokasi mengaku sempat melihat salah satu anggota TNI Angkatan Udara yang menerbangkan paramotor itu tak terkendali saat berada di ketinggian sekitar 30 meter. Paramotor yang terbang tak terarah tersebut membuat para penonton yang berada di bawah kocar-kacir.

“Dari ketinggian sekitar 30 meter paramotor itu mulai tak terarah, makanya kami juga ikut panik dan menepi dari tengah lapangan,” beber salah seorang pengunjung yang kala itu sedang melihat-lihat batu akik di salah satu stand dalam acara.

Semula, para pengunjung mengira paramotor itu akan mendarat sempurna karena dikendalikan anggota TNI AU yang sudah ahli. Tapi perkiraan mereka melesat, karena paramotor yang belakangan diketahui mati mesin di udara itu justru menimpa tenda penonton.

“Memang dari atas ketinggian tadi paramotor itu sudah aneh bang, kulihat pun pemainnya sibuk mengarahkan paralayangnya menjauhi pengunjung. Masih kulihat salah satu pegangan paramotor itu lepas dari pemainnya, hingga paralayangnya dibawa angin dan jatuh tepat di atas tenda korban,” kata pengunjung lain yang minta namanya dirahasiakan.

Masih kata pria berdarah Tionghoa yang datang bembawa keluarganya itu, tenda pengunjung rubuh dan menimpa panonton di bawah. “Tadi kulihat hanya satu orang yang dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans TNI AU warna kuning. Pas dievakuasi, bapak itu (Ali Imran-red) sudah tak sadar lagi karena menderita luka parah di belakang kepalanya,” tuturnya.

“Bapak itu tadi sama anak dan istrinya juga, tapi mereka dan para pengunjung lainnya masih sempat berlari untuk menghindar. Tapi bapak itu langsung terpental ke aspal dihantam sayap paralayang,” jelasnya lagi.

Foto: Istimewa Para penerjun payung mendarat di lokasi Medan Air Show 2015 di eks Bandara Polonia Medan, Kamis (7/5).
Foto: Istimewa
Para penerjun payung mendarat di lokasi Medan Air Show 2015 di eks Bandara Polonia Medan, Kamis (7/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengunjung pagelaran Medan Air Show (MAS) di Landasan Udara (Lanud) Soewondo, Polonia berbuah petaka bagi keluarga besar Drs. Ali Imran (53). Sales obat-obatan (medical representative) di perusahaan farmasi Darya Varia itu tewas, setelah tenda tempatnya nonton atraksi ditimpa paramotor (paralayang dengan mesin pendorong) yang hilang kendali,Minggu (10/5) pukul 14.00 WIB.

Peristiwa yang merenggut nyawa warga Jalan Puri, Gang Sauh No 288 A, Kelurahan Kota Matsum II, Kecamatan Medan Area itu bermula saat korban dan ketiga anaknya menonton atraksi menakjubkan paramotor di bawah tenda.

Tanpa diduga, tiba-tiba saja salah satu pemain paramotor gagal take off dan jatuh menimpa tenda yang mereka tempati hingga rubuh. Naas, besi tenda itu menghantam kepala korban hingga terluka parah. Meski sempat mendapat perawatan medis, nyawa Ali Imran tetap tak terselamatkan.

Beberapa saksi mata yang ditemui di lokasi mengaku sempat melihat salah satu anggota TNI Angkatan Udara yang menerbangkan paramotor itu tak terkendali saat berada di ketinggian sekitar 30 meter. Paramotor yang terbang tak terarah tersebut membuat para penonton yang berada di bawah kocar-kacir.

“Dari ketinggian sekitar 30 meter paramotor itu mulai tak terarah, makanya kami juga ikut panik dan menepi dari tengah lapangan,” beber salah seorang pengunjung yang kala itu sedang melihat-lihat batu akik di salah satu stand dalam acara.

Semula, para pengunjung mengira paramotor itu akan mendarat sempurna karena dikendalikan anggota TNI AU yang sudah ahli. Tapi perkiraan mereka melesat, karena paramotor yang belakangan diketahui mati mesin di udara itu justru menimpa tenda penonton.

“Memang dari atas ketinggian tadi paramotor itu sudah aneh bang, kulihat pun pemainnya sibuk mengarahkan paralayangnya menjauhi pengunjung. Masih kulihat salah satu pegangan paramotor itu lepas dari pemainnya, hingga paralayangnya dibawa angin dan jatuh tepat di atas tenda korban,” kata pengunjung lain yang minta namanya dirahasiakan.

Masih kata pria berdarah Tionghoa yang datang bembawa keluarganya itu, tenda pengunjung rubuh dan menimpa panonton di bawah. “Tadi kulihat hanya satu orang yang dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans TNI AU warna kuning. Pas dievakuasi, bapak itu (Ali Imran-red) sudah tak sadar lagi karena menderita luka parah di belakang kepalanya,” tuturnya.

“Bapak itu tadi sama anak dan istrinya juga, tapi mereka dan para pengunjung lainnya masih sempat berlari untuk menghindar. Tapi bapak itu langsung terpental ke aspal dihantam sayap paralayang,” jelasnya lagi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/