“Saksikan debat kedua nanti. Dari mulai debat pertama kemarin, kedua dan ketiga nanti, masyarakat bisa tahu jawaban paslon mana yang memiliki visi misi dan program untuk masyarakat,” tambah Sihar.
Sihar mengibaratkan pertarungan Pilkada Serentak 2018 Sumatera Utara ini seperti pertandingan tinju. Di mana, selayaknya dua petinju naik ke atas ring dan bertarung menggunakan dua tangan menggunakan sarung tinju. Namun, ketidakadilan dirasakan paslon yang diusung PDI Perjuangan dan PPP itu. “Ibarat tinju, kita (DJOSS) sudah naik ring. Tapi hanya pakai satu tangan, satu tangan lagi diikat. Tapi lawan, sudah pakai dua tangan, malah pakai lutut lagi (menyerang),” contoh Sihar.
Kesempatan tersebut, Sihar pun mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dari perubahan Sumut yang lebih baik ke depan dengan menggunakan hak pilih 27 Juni 2018 mendatang. “Kami mohon dukungan yang sangat luas, bahwa masyarakat harus lebih mengenal lagi bahwa paslon nomor urut dua benar-benar ingin memajukan Sumut. Kita ingin tunjukkan bahwa kita bisa untuk perubahan Sumut yang lebih baik. Karena kita ingin warga Sumut otak cerdas, hati senang, perut kenyang, dan isi dompet tidak kurang,” pungkasnya.
Diketahui, debat kandidat ini merupakan rangkaian dari tahapan Pilgubsu 2018. Pada debat pertama yakni 5 Mei lalu di Santika Dyandra Hotel telah sukses digelar. Sedangkan sesuai tahapan debat terakhir yang disusun KPU, dilakukan pada 19 Juni mendatang.
Salah seorang tim perumus atau panelis debat kandidat perdana Pilgubsu, Sirojuzilam sebelumnya berpendapat, pada tahapan debat kedua dan ketiga nanti kedua paslon akan lebih siap dan lebih baik mengikutinya. “Artinya nanti mereka akan betul-betul berdebat. Selain saling menyangga juga berdasarkan argumentasi yang kuat menyampaikan jawaban,” katanya.(prn/adz)
“Saksikan debat kedua nanti. Dari mulai debat pertama kemarin, kedua dan ketiga nanti, masyarakat bisa tahu jawaban paslon mana yang memiliki visi misi dan program untuk masyarakat,” tambah Sihar.
Sihar mengibaratkan pertarungan Pilkada Serentak 2018 Sumatera Utara ini seperti pertandingan tinju. Di mana, selayaknya dua petinju naik ke atas ring dan bertarung menggunakan dua tangan menggunakan sarung tinju. Namun, ketidakadilan dirasakan paslon yang diusung PDI Perjuangan dan PPP itu. “Ibarat tinju, kita (DJOSS) sudah naik ring. Tapi hanya pakai satu tangan, satu tangan lagi diikat. Tapi lawan, sudah pakai dua tangan, malah pakai lutut lagi (menyerang),” contoh Sihar.
Kesempatan tersebut, Sihar pun mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dari perubahan Sumut yang lebih baik ke depan dengan menggunakan hak pilih 27 Juni 2018 mendatang. “Kami mohon dukungan yang sangat luas, bahwa masyarakat harus lebih mengenal lagi bahwa paslon nomor urut dua benar-benar ingin memajukan Sumut. Kita ingin tunjukkan bahwa kita bisa untuk perubahan Sumut yang lebih baik. Karena kita ingin warga Sumut otak cerdas, hati senang, perut kenyang, dan isi dompet tidak kurang,” pungkasnya.
Diketahui, debat kandidat ini merupakan rangkaian dari tahapan Pilgubsu 2018. Pada debat pertama yakni 5 Mei lalu di Santika Dyandra Hotel telah sukses digelar. Sedangkan sesuai tahapan debat terakhir yang disusun KPU, dilakukan pada 19 Juni mendatang.
Salah seorang tim perumus atau panelis debat kandidat perdana Pilgubsu, Sirojuzilam sebelumnya berpendapat, pada tahapan debat kedua dan ketiga nanti kedua paslon akan lebih siap dan lebih baik mengikutinya. “Artinya nanti mereka akan betul-betul berdebat. Selain saling menyangga juga berdasarkan argumentasi yang kuat menyampaikan jawaban,” katanya.(prn/adz)