Kapoldasu Sidak ke Polres dan Polsek
Sementara, Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Polres dan Polsek di seputaran Mapolda Sumut. “Kemarin, kita seluruh Kapolda se-Indonesia, vidcon dengan Kapolri untuk melakukan antisipasi kerusuhan untuk melakukan sidak dan pengecekan di tahanan dan penjagaan,” ungkap Irjen Paulus Waterpauw kepada Sumut Pos, Kamis (10/5) siang.
Hasil vidcon itu, kata Waterpauw, ditindaklanjuti dengan melakukan sidak di seputaran Polres dan Polsek. Lokasi yang ditinjau antara lain, Polres Deliserdang, Polsek Tanjungmorawa. “Rabu (9/5) malam, kita dengan PJU Polda, melakukan sidak Polres Deliserdang, Polsek Tanjungmorawa. Di situ kita melakukan pengecekan tahanan dan memberikan motivasi kepada personel, agar lebih bersemangat dalam melakukan penjagaan,” terangnya.
Kemudian lanjutnya, usai memberikan pengarahan di Polres Deliserdang dan Polsek Tanjungmorawa, Kapolda dan rombongan menuju Mako Brimob Polda Sumut, di Jalan KH Wahid Hasyim Medan. “Malam itu juga, kita lalu ke markas Brimob untuk melakukan pengecekan dan memberikan pengarahan dan motivasi juga,” kata Waterpauw.
Waterpauw menyebutkan, sidak tersebut sebagai antisipasi agar kasus serupa tidak terjadi di Sumut. Pesannya kepada personel, selalu siap siaga dan tidak lalai dalam menjalankan tugas sehari-hari dan dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan.
Menurutnya, keadaan di setiap wilayah berbeda konseptualnya, adanya kelompok yang tidak puas dengan aturan negara, pemimpin dan institusi yang membuat terjadinya tidak kesepahaman dan melakukan tindakan pemberontakan. “Saya tekankan kepada personel dalam pengarahan, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan dengan cara memperketat penjangaan. Kemudian, tambah personil untuk diperbantukan menjaga pos-pos yang dianggap rawan, kepada fungsi Intel, Krimsus, Krimum, Narkoba dan Provos untuk membuat jadwal piket kepada personel yang akan melakukan penjagaan,” urainya.
Sementara, untuk Polres sejajaran Polda Sumut, Waterpauw juga telah melakukan vidcon dengan seluruh Kapolres/tabes. “Saya sudah vidcon dengan para Kapolres dan telah memberikan pengarahan sesuai arahan Kapolri,” pungkasnya.
Terpisah, mantan napi teroris, Mustapha alias Abu Annisa meyakini kalau kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, tidak akan terjadi di Sumut. Menurut dia, napi teroris yang ada di Sumut saat ini, merupakan kelompok lama dan tidak mengenal napi teroris yang membuat kerusuhan di Mako Brimob kemarin.
“Untuk di Sumut ini, tidak akan terjadi. Karena BNPT (Badan Nasional Penanggulan Teroris) melakukan pembinaan terhadap napi teroris di sini. Ya, bisa dihitung jari jumlahnya di dalam (Lapas). Kalau di luar, ada jumlahnya sekitar 50 orang. Namun, itu sudah dilakukan pembinaan oleh BNPT,” ucap Mustapha kepada Sumut Pos, Kamis (10/5) siang.
Mustapha sendiri, adalah mantan terpidana terorisme yang bebas pada 2003 silam. Ia saat itu bertugas sebagai pencari dana untuk melakukan aksi teror di sejumlah lokasi di Indonesia, termasuk Sumut. Mustapha menjelaskan, aksi kerusuhan di Mako Brimob itu sudah terjadi kedua kalinya. Namun, ini puncuknya. Diduga sudah ada perseteruan antara napi teroris dengan Polisi di Rutan tersebut. Mustapha yang kini menjadi pengamat terorisme mengungkapkan, terlalu lama ratusan terpidana terorisme itu, dipindahkan ke sejumlah lapas di Indonesia, termasuk di Lapas Nusa Kambangan. Seharusnya, ketika sudah ada putusan tetap (inkrah) dari pengadilan langsung dieksekusi untuk dipindahkan ke luar Rutan Mako Brimob. “Saya saja dua tahun disitu, sudah dipindahkan. Ini sudah komplek permasalahannya. Mungkin dari segi makanan tidak layak atau ada keluarga napi memberikan nasi ke dalam dipersulit. Jadinya, sudah akumulasi, makanya menjadi kerusuhan ini,” tutur Musthapa.