28.9 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Poldasu Diminta Usut PT SM

MEDAN-Puluhan mahasiswa dan pelajar asal Mandailing Natal (Madina) di Medan, melakukan aksi unjukrasa ke Mapoldasu Jalan SM Raja Km 10,5, meminta Poldasu mengusut dugaan perambahan hutan oleh PT Sorikmas Mining (SM), terkait eksplorasi emas, Jumat (10/6).

Dalam tuntutannya, masa meminta Polda menyelidiki dugaan pencemaran lingkungan di kawasan penambangan, serta mengusut penembakan dilakukan aparat kepolisian terhadap seorang warga saat melakukan aksi penutupan tambang di barak PT SM di Dolok Sihayo, Desa Hutagodang Muda, Kecamatan Siabu, Madina.

Menurut masa, penambangan emas dilakukan PT SM telah merusak ratusan, bahkan ribuan hektar hutan di Madina. Selain di Desa Hutagodang Muda, Siabu, perambahan hutan juga dilakukan disejumlah desa lain untuk mengeksplorasi emas dikawasan tersebut.

“Ini sudah berjalan bertahun-tahun dan mengakibatkan ratusan hektar hutan di Madina rusak. Bahkan berimbas pada keringnya air tanah hingga merusak tanaman sawit masyarakat,” ujar Fachril seorang pengunjukrasa dalam orasinya.

Persoalan lain, lanjut Fachril, pencemaran lingkungan akibat bahan kimia yang digunakan PT SM juga perlu diselidiki. “Limbah dari penambangan emas itu sudah mencemari sungai-sungai yang ada di sekitar perusahaan,” ucapnya sembari meminta izin eksplorasi emas ditinjau ulang.

Sebelumnya, Kabid Humas Poldasu AKBP Heru Prakoso ketika dikonfirmasi mengaku, akan melakukan pemeriksaan secara keseluruhan terhadap PT SM, baik mengenai izin operasional, pemilik, bahkan kemungkinan dugaan adanya kerusakan lingkungan.
“Tim telah dibentuk terdiri dari unsur Poldasu dan Polres Madina untuk memeriksa PT SM secara keseluruhan,” katanya.

Ditambahkan Heru, dalam waktu dekat, pihaknya juga akan memanggil direksi perusahaan untuk memberi penjelasan terkait persoalan di perusahaan tersebut. “Kita akan meminta penjelasan pihak direksi perusahaan untuk mengungkap dari awal operasional perusahaan, mulai perizinan hingga terjadinya kerusuhan dan pengrusakan di barak PT SM,” tandasnya. (adl)

MEDAN-Puluhan mahasiswa dan pelajar asal Mandailing Natal (Madina) di Medan, melakukan aksi unjukrasa ke Mapoldasu Jalan SM Raja Km 10,5, meminta Poldasu mengusut dugaan perambahan hutan oleh PT Sorikmas Mining (SM), terkait eksplorasi emas, Jumat (10/6).

Dalam tuntutannya, masa meminta Polda menyelidiki dugaan pencemaran lingkungan di kawasan penambangan, serta mengusut penembakan dilakukan aparat kepolisian terhadap seorang warga saat melakukan aksi penutupan tambang di barak PT SM di Dolok Sihayo, Desa Hutagodang Muda, Kecamatan Siabu, Madina.

Menurut masa, penambangan emas dilakukan PT SM telah merusak ratusan, bahkan ribuan hektar hutan di Madina. Selain di Desa Hutagodang Muda, Siabu, perambahan hutan juga dilakukan disejumlah desa lain untuk mengeksplorasi emas dikawasan tersebut.

“Ini sudah berjalan bertahun-tahun dan mengakibatkan ratusan hektar hutan di Madina rusak. Bahkan berimbas pada keringnya air tanah hingga merusak tanaman sawit masyarakat,” ujar Fachril seorang pengunjukrasa dalam orasinya.

Persoalan lain, lanjut Fachril, pencemaran lingkungan akibat bahan kimia yang digunakan PT SM juga perlu diselidiki. “Limbah dari penambangan emas itu sudah mencemari sungai-sungai yang ada di sekitar perusahaan,” ucapnya sembari meminta izin eksplorasi emas ditinjau ulang.

Sebelumnya, Kabid Humas Poldasu AKBP Heru Prakoso ketika dikonfirmasi mengaku, akan melakukan pemeriksaan secara keseluruhan terhadap PT SM, baik mengenai izin operasional, pemilik, bahkan kemungkinan dugaan adanya kerusakan lingkungan.
“Tim telah dibentuk terdiri dari unsur Poldasu dan Polres Madina untuk memeriksa PT SM secara keseluruhan,” katanya.

Ditambahkan Heru, dalam waktu dekat, pihaknya juga akan memanggil direksi perusahaan untuk memberi penjelasan terkait persoalan di perusahaan tersebut. “Kita akan meminta penjelasan pihak direksi perusahaan untuk mengungkap dari awal operasional perusahaan, mulai perizinan hingga terjadinya kerusuhan dan pengrusakan di barak PT SM,” tandasnya. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/