26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Garuda Pecah Ban saat Landing di Kualanamu

Foto: Istimewa
Kondisi ban pecah pesawat Garuda saat mendarat di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Senin (11/6/2018). Informasinya pecah ban pesawat Garuda terjadi saat landing.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 190 dari Jakarta tujuan Kualanamu, mengalami pecah ban saat landing di Bandara Kualanamu, Senin (11/6/2018). Dalam peristiwa itu, 167 orang penumpang pesawat Garuda selamat bersama kru pesawat.

Airport Duty Manager Bandara Kualanamu, Abdi Nugroho menjelaskan peristiwa itu terjadi saat pesawat mendarat (landing). “Jadi begitu landing pecah ban bagian kiri belakang. Ada dua itu dan pecah dua duanya. Saat itu pesawat terus saja bergerak ke taxi way. Kejadiannya pukul 17.56 WIB,”ujar Abdi yang ditemui di ruangannya.

Disebut selain ada 167 penumpang juga ada 7 kru pesawat. Semuanya dalam keadaan baik-baik saja. “Nggak ada yang luka-luka. Total semuanya ada 174 oranglah di dalam pesawat,” kata Abdi.

Berdasarkan foto-foto yang berdera di media social, tampak ban pesawat sudah gundul. Hanya menyisakan rangkaian ban bagian dalam. Roda pesawat berjalan hanya menggunakan pelek saja, tampak goresan pelek hingga membekas di run way menanggung beban yang cukup berat dari body pesawat.

Sementara itu, tampak penumpang pesawat sudah dievakuasi ke dalam bus yang menjemput langsung di lokasi pesawat itu berada.

 

Sepuluh Pesawat Berputar-putar

Pecahnya ban pesawat Garuda Indonesia yang baru saja landing di bandara Kualanamu berdampak besar terhadap aktivitas penerbangan lainnya. Bandara Kualanamu pun dikabarkan sempat ditutup selama 30 menit.

Manager Airport Duty Manager Bandara Kualanamu, Abdi Nugroho mengatakan aktivitas penerbangan terganggu karena harus dilakukan pembersihan di area runway. Pembersihan dilakukan karena ada sisa-sisa ban yang pecah.

“Dampaknya penundaan jadwal penerbanganlah. Ada yang sudah bergerak pesawat dan hendak berangkat tapi balik lagi. Kemudian ada 10 pesawat yang berputar-putar di atas (holding) karena kejadian ini, sekitar 30 menit juga. Tapi bukan ditutuplah itu namanya,” kata Abdi.

Ia menerangkan, tidak ada korban dari insiden ban meledak tersebut. Semua penumpang dalam kondisi baik-baik saja.  “Penutupan landasan kurang lebih 55 menit untuk memastikan runway bersih dari fod dan sekarang sudah kembali normal,” terangnya. (btr/net/mea)

Foto: Istimewa
Kondisi ban pecah pesawat Garuda saat mendarat di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Senin (11/6/2018). Informasinya pecah ban pesawat Garuda terjadi saat landing.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 190 dari Jakarta tujuan Kualanamu, mengalami pecah ban saat landing di Bandara Kualanamu, Senin (11/6/2018). Dalam peristiwa itu, 167 orang penumpang pesawat Garuda selamat bersama kru pesawat.

Airport Duty Manager Bandara Kualanamu, Abdi Nugroho menjelaskan peristiwa itu terjadi saat pesawat mendarat (landing). “Jadi begitu landing pecah ban bagian kiri belakang. Ada dua itu dan pecah dua duanya. Saat itu pesawat terus saja bergerak ke taxi way. Kejadiannya pukul 17.56 WIB,”ujar Abdi yang ditemui di ruangannya.

Disebut selain ada 167 penumpang juga ada 7 kru pesawat. Semuanya dalam keadaan baik-baik saja. “Nggak ada yang luka-luka. Total semuanya ada 174 oranglah di dalam pesawat,” kata Abdi.

Berdasarkan foto-foto yang berdera di media social, tampak ban pesawat sudah gundul. Hanya menyisakan rangkaian ban bagian dalam. Roda pesawat berjalan hanya menggunakan pelek saja, tampak goresan pelek hingga membekas di run way menanggung beban yang cukup berat dari body pesawat.

Sementara itu, tampak penumpang pesawat sudah dievakuasi ke dalam bus yang menjemput langsung di lokasi pesawat itu berada.

 

Sepuluh Pesawat Berputar-putar

Pecahnya ban pesawat Garuda Indonesia yang baru saja landing di bandara Kualanamu berdampak besar terhadap aktivitas penerbangan lainnya. Bandara Kualanamu pun dikabarkan sempat ditutup selama 30 menit.

Manager Airport Duty Manager Bandara Kualanamu, Abdi Nugroho mengatakan aktivitas penerbangan terganggu karena harus dilakukan pembersihan di area runway. Pembersihan dilakukan karena ada sisa-sisa ban yang pecah.

“Dampaknya penundaan jadwal penerbanganlah. Ada yang sudah bergerak pesawat dan hendak berangkat tapi balik lagi. Kemudian ada 10 pesawat yang berputar-putar di atas (holding) karena kejadian ini, sekitar 30 menit juga. Tapi bukan ditutuplah itu namanya,” kata Abdi.

Ia menerangkan, tidak ada korban dari insiden ban meledak tersebut. Semua penumpang dalam kondisi baik-baik saja.  “Penutupan landasan kurang lebih 55 menit untuk memastikan runway bersih dari fod dan sekarang sudah kembali normal,” terangnya. (btr/net/mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/