25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Masih Kecil Naik Motor, Bocah SD Tewas Dilindas Truk

Foto: raja/PM Niat Muhammad Baim tewas ditabrak truk di Jalan Jala X, Lingkungan 14, Kelurahan Terjun, Medan Marelan, Jumat ( 10/7) sekira pukul 08.30 WIB.
Foto: raja/PM
Muhammad Baim tewas ditabrak truk di Jalan Jala X, Lingkungan 14, Kelurahan Terjun, Medan Marelan, Jumat ( 10/7) sekira pukul 08.30 WIB.

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Niat bocah cilik, Muhammad Baim (7) menjemput abangnya yang pergi mengaji, berujung petaka. Bocah kelas satu SD asal Lingkungan 14, Kelurahan Terjun, Medan Marelan ini tewas mengenaskan setelah sepeda motor yang dikendarainya ditabrak truk. Kecelakaan maut ini terjadi di kawasan Jalan Jala X, Lingkungan 14, Kelurahan Terjun, Medan Marelan, Jumat ( 10/7) sekira pukul 08.30 WIB.

Info dihimpun di lokasi kejadian, insiden terjadi saat korban baru keluar dari gang rumahnya untuk menyeberangi jalan. Naas, di saat bersamaan Amir Sulaiman (49) yang mengemudikan truk BK 9301 YI dengan kecepatan tinggi datang dari arah Hamparan Perak. Tak pelak, warga Desa Banjarsari,Hamparan Perak itu langsung menabrak korban dan sepeda motornya.

Warga yang melihat tabrakan itu sempat melarikan korban ke rumah sakit. Tapi nasib berkata lain, di tengah perjalanan anak kedua dari pasutri Supri dan Wati itu keburu menghembuskan nafas terakhirnya. Sedangkan truk beserta sang supir ditahan warga agar tak melarikan diri. “Korban saat itu baru saja keluar dari gang, tiba-tiba melaju truk dengan kecepatan tinggi dan langsung menabraknya. Saat kejadian itu kondisi jalan memang sunyi sehingga bocah tersebut dengan santai menyeberangi jalan dengan naik sepeda motor,” ucap Sulaiman (40) saksi mata yang ditemui di lokasi.

Tak lama berselang,polisi yang mengetahui peristiwa langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengamankan kedua kendaraan ke pos Lantas Titipapan. Kanit Lantas, Iptu SR Shite yang dikonfirmasi mengaku pihaknya masih memeriksa sang sopir. “Kita masih melakukan pemeriksaan kepada sang sopir, sedangkan jasad korban sudah kita evakuasi ke rumah sakit,” katanya.

Orangtua korban, Wati (35) yang mengetahui peristiwa kecelakaan yang menimpa anak keduanya langsung menangis histeris. “Sudah mamak bilang tadi adik tidak usah jemput abang menganji,bangun adik, jangan tinggali mamak sayang,” jerit Wati di rumah duka.

Sebelum kecelakan tersebut, Wati juga mengatakan kalau korban tidak ada bergelagat aneh. “Tidak ada menunjukan tanda -tanda aneh, cuma anak saya tetap berkeras kalau dirinya mau jemput abangnya mengaji walaupun sudah saya larang,” lirih Wati.

Supri (38) ayah korban yang bekerja sebagai buruh pabrik itu hanya bisa menagisi kematian anaknya dan meminta sopir truk bertanggung jawab. “Saya minta kepada sopir truk itu bertanggung jawab atas kematian anak saya,” tegasnya. (cr-2/cr-7/deo)

Foto: raja/PM Niat Muhammad Baim tewas ditabrak truk di Jalan Jala X, Lingkungan 14, Kelurahan Terjun, Medan Marelan, Jumat ( 10/7) sekira pukul 08.30 WIB.
Foto: raja/PM
Muhammad Baim tewas ditabrak truk di Jalan Jala X, Lingkungan 14, Kelurahan Terjun, Medan Marelan, Jumat ( 10/7) sekira pukul 08.30 WIB.

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Niat bocah cilik, Muhammad Baim (7) menjemput abangnya yang pergi mengaji, berujung petaka. Bocah kelas satu SD asal Lingkungan 14, Kelurahan Terjun, Medan Marelan ini tewas mengenaskan setelah sepeda motor yang dikendarainya ditabrak truk. Kecelakaan maut ini terjadi di kawasan Jalan Jala X, Lingkungan 14, Kelurahan Terjun, Medan Marelan, Jumat ( 10/7) sekira pukul 08.30 WIB.

Info dihimpun di lokasi kejadian, insiden terjadi saat korban baru keluar dari gang rumahnya untuk menyeberangi jalan. Naas, di saat bersamaan Amir Sulaiman (49) yang mengemudikan truk BK 9301 YI dengan kecepatan tinggi datang dari arah Hamparan Perak. Tak pelak, warga Desa Banjarsari,Hamparan Perak itu langsung menabrak korban dan sepeda motornya.

Warga yang melihat tabrakan itu sempat melarikan korban ke rumah sakit. Tapi nasib berkata lain, di tengah perjalanan anak kedua dari pasutri Supri dan Wati itu keburu menghembuskan nafas terakhirnya. Sedangkan truk beserta sang supir ditahan warga agar tak melarikan diri. “Korban saat itu baru saja keluar dari gang, tiba-tiba melaju truk dengan kecepatan tinggi dan langsung menabraknya. Saat kejadian itu kondisi jalan memang sunyi sehingga bocah tersebut dengan santai menyeberangi jalan dengan naik sepeda motor,” ucap Sulaiman (40) saksi mata yang ditemui di lokasi.

Tak lama berselang,polisi yang mengetahui peristiwa langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengamankan kedua kendaraan ke pos Lantas Titipapan. Kanit Lantas, Iptu SR Shite yang dikonfirmasi mengaku pihaknya masih memeriksa sang sopir. “Kita masih melakukan pemeriksaan kepada sang sopir, sedangkan jasad korban sudah kita evakuasi ke rumah sakit,” katanya.

Orangtua korban, Wati (35) yang mengetahui peristiwa kecelakaan yang menimpa anak keduanya langsung menangis histeris. “Sudah mamak bilang tadi adik tidak usah jemput abang menganji,bangun adik, jangan tinggali mamak sayang,” jerit Wati di rumah duka.

Sebelum kecelakan tersebut, Wati juga mengatakan kalau korban tidak ada bergelagat aneh. “Tidak ada menunjukan tanda -tanda aneh, cuma anak saya tetap berkeras kalau dirinya mau jemput abangnya mengaji walaupun sudah saya larang,” lirih Wati.

Supri (38) ayah korban yang bekerja sebagai buruh pabrik itu hanya bisa menagisi kematian anaknya dan meminta sopir truk bertanggung jawab. “Saya minta kepada sopir truk itu bertanggung jawab atas kematian anak saya,” tegasnya. (cr-2/cr-7/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/