Usai mendapatkan uang, pelaku itu, pelaku berlari keluar dari gedung bank menggunakan mobil Avanza warna hitam, bersama dua temannya yang menunggu di dalam mobil.
Saat itu, karyawan bank sempat melakukan pengejaran sembari berteriak; Rampoook… rampoookk…!
Sayangnya, pelaku berhaisl kabur.
Warga yang mendengar teriakan para karyawan bank tak mampu berbuat banyak, karena takut dengan senjata yang digunakan pelaku.
Perampokan itu kemudian dilaporkan ke polisi. Tak lama berselang, petugas Polsek Percut Seituan, Polrestabes Medan serta dibantu Polda Sumut, tiba di lokasi. Mereka memasang garis polisi dan melakukan penyelidikan. Tak ayal, warga langsung berkerumun di lokasi.
Sempat beredar kabar cash box yang dibawa kabur pelaku berjumlah Rp148 juta. Namun, lanjut menurut Faidil, angka itu tak valid. Setelah pihak bank kembali menghitung dan memastikan, ternyata ada Rp151 juta uang dalam Cash Box itu.
“Kita juga tidak mau simpang siur kan, jadi kita suruh lagi pihak bank selidiki, berapa sebenarnya uang yang hilang, ternyata Rp151 juta,” katanya.
Tim gabungan Polda dan Polrestabes Medan pun segera mengumpulkan petunjuk, keterangan saksi, barang bukti maupun pendukung lainnya, guna menelusuri dan mengendus pelaku. “Saya sendiri lagi di luar mengejar pelaku. Kita masih pengembangan,” kata dia.
Saat ditanya jumlah pelakunya dan kerugian yang dialami pihak bank BTPN, Kompol Faidil menyatakan pelaku diduga lebih dari satu orang. “Yang masuk ke dalam hanya satu orang. Informasi sementara temannya di luar ada 2 orang lagi dan mereka naik mobil,” paparnya.
Pelaku diduga menggunakan senjata api jenis pistol dengan menggunakan topi dan kacamata, namun tanpa memakai sebo. “Kita belum tau pasti apakah itu senjata api atau mainan, soalnya pelaku gak ada meletuskan senjatanya pada saat aksi perampokan. Pelakunya gak pakai sebo, tapi wajahnya gak begitu jelas karena kualitas CCTV di kantor itu kurang baik. Kami akan cek lagi. Saat ini masih kita lidik ya,” pungkas Faidil.