26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

SBY: Cawapres Diumumkan, Peta Politik Berubah

SBY saat bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, belum lama ini.

SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku, sampai saat ini ia masih mematangkan pilihan politiknya terkait Pilpres 2019. Presiden 2 periode itu, juga tidak ingin terburu-buru, karena situasi akan berubah saat Jokowi dan Prabowo Subianto mengumumkan cawapresnya.

“Semuanya masih mungkin dan sekarang sedang kami matangkan,” tutur SBY di kediamannya Jalan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (10/7).

SBY juga menduga, peta politik akan berubah dengan cepat saat Jokowi dan juga Prabowo mengumumkan cawapresnya. Sehingga itu yang sangat ditunggu oleh semua pihak. Bahkan, pengumuman cawapres dari 2 tokoh tersebut, bisa membuat peta dukungan koalisi berubah. “Tentu akan mengubah keadaan, di saat nanti, baik Pak Jokowi atau Pak Prabowo mengumumkan siapa cawapresnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Partai Demokrat juga menegaskan, internal partainya masih melakukan pemetaan situasi politik yang ada. Termasuk apabila Jokowi dan juga Prabowo mengumumkan cawapresnya di menit-menit terakhir pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Kami sudah memetakan semuanya, kami sudah memikirkan beberapa opsi,” ungkap SBY lagi.

Walaupun nanti situasi atau kondisinya sedang chaos di jelang-jelang akhir pendaftaran, SBY memastikan, Partai Demokrat tidak akan terganggu dengan situasi tersebut, dan tetap akan bersikap di Pilpres 2019. “Insha Allah Demokrat akan bisa menetapkan pilihannya yang kami pandang paling tepat,” bebernya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Demokrat SBY. Keduanya membahas situasi politik saat ini, dan kerja sama parpol. “Pembicaraan dengan Pak SBY mengenai keadaan politik dan kerja sama antar partai. Komunikasinya selalu terbuka,” ungkapnya.

Namun, konteks kerja sama antar partai itu dikatakan Airlangga, belum membicarakan masalah koalisi di Pilpres 2019. “Belum ada (koalisi di Pilpres 2019). Kami masih bicara mengenai situasi terkini saja,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) itu.

Menurut Airlangga, situasi saat ini masih cair. Masih perlu membangun komunikasi-komunikasi dengan pimpinan partai politik lainnya. Sehingga nantinya bisa mencapai satu kesepakatan. “Prinsip Golkar dengan semua pimpinan partai lainnya masih cair,” jelasnya.

Sekadar informasi, saat ini Partai Demokrat masih belum menentukan arah dukungannya di Pilpres 2019 mendatang. Belakangan SBY melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Isunya, hal tersebut dilakukan supaya muncul koalisi alternatif dengan menduetkan JK dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun selanjutnya, SBY juga memerintahkan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Belakangan Partai Demokrat mengaku, Prabowo ingin bisa menggandeng AHY. (gwn/jpc/saz)

SBY saat bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, belum lama ini.

SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku, sampai saat ini ia masih mematangkan pilihan politiknya terkait Pilpres 2019. Presiden 2 periode itu, juga tidak ingin terburu-buru, karena situasi akan berubah saat Jokowi dan Prabowo Subianto mengumumkan cawapresnya.

“Semuanya masih mungkin dan sekarang sedang kami matangkan,” tutur SBY di kediamannya Jalan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (10/7).

SBY juga menduga, peta politik akan berubah dengan cepat saat Jokowi dan juga Prabowo mengumumkan cawapresnya. Sehingga itu yang sangat ditunggu oleh semua pihak. Bahkan, pengumuman cawapres dari 2 tokoh tersebut, bisa membuat peta dukungan koalisi berubah. “Tentu akan mengubah keadaan, di saat nanti, baik Pak Jokowi atau Pak Prabowo mengumumkan siapa cawapresnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Partai Demokrat juga menegaskan, internal partainya masih melakukan pemetaan situasi politik yang ada. Termasuk apabila Jokowi dan juga Prabowo mengumumkan cawapresnya di menit-menit terakhir pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Kami sudah memetakan semuanya, kami sudah memikirkan beberapa opsi,” ungkap SBY lagi.

Walaupun nanti situasi atau kondisinya sedang chaos di jelang-jelang akhir pendaftaran, SBY memastikan, Partai Demokrat tidak akan terganggu dengan situasi tersebut, dan tetap akan bersikap di Pilpres 2019. “Insha Allah Demokrat akan bisa menetapkan pilihannya yang kami pandang paling tepat,” bebernya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Demokrat SBY. Keduanya membahas situasi politik saat ini, dan kerja sama parpol. “Pembicaraan dengan Pak SBY mengenai keadaan politik dan kerja sama antar partai. Komunikasinya selalu terbuka,” ungkapnya.

Namun, konteks kerja sama antar partai itu dikatakan Airlangga, belum membicarakan masalah koalisi di Pilpres 2019. “Belum ada (koalisi di Pilpres 2019). Kami masih bicara mengenai situasi terkini saja,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) itu.

Menurut Airlangga, situasi saat ini masih cair. Masih perlu membangun komunikasi-komunikasi dengan pimpinan partai politik lainnya. Sehingga nantinya bisa mencapai satu kesepakatan. “Prinsip Golkar dengan semua pimpinan partai lainnya masih cair,” jelasnya.

Sekadar informasi, saat ini Partai Demokrat masih belum menentukan arah dukungannya di Pilpres 2019 mendatang. Belakangan SBY melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Isunya, hal tersebut dilakukan supaya muncul koalisi alternatif dengan menduetkan JK dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun selanjutnya, SBY juga memerintahkan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Belakangan Partai Demokrat mengaku, Prabowo ingin bisa menggandeng AHY. (gwn/jpc/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/