30 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Edy Rahmayadi Dinilai Masih Layak Pimpin Sumut 2024

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertarungan menuju Sumut satu menyisakan hitungan tahun atau tepatnya 2024 mendatang.  Sang Petahana, Edy Rahmayadi pun masih dianggap sebagai sosok yang layak melanjutkan periode kepemimpinan sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Deliserdang, Azhari Marzuqie Nasution, Minggu (11/9). Dia menila ada delapan Sumut Bermartabat yang menjadi  alasan mendasar dan realistis, kenapa warga Sumut wajib mendorong dan memberi dukungan pada Gubernur Edy Rahmayadi untuk memimpin Sumut pada periode kedua pada tahun 2024.

“Pertama, beliau masih mempunyai kesempatan, kita sebut memiliki kesempatan sesuai UU untuk memimpin Sumut  periode kedua,” ujar pria yang akrab disapa Azhari itu.

Kedua sambungnya, selama 2-3 tahun pada periode pertama, Edy Rahmayadi dengan segenap Forkopimda Provinsi Sumut dan pimpinan OPD fokus energi dan kerja mereka untuk menangani Covid-19. APBD pun wajib direfocusing untuk penanganan Covid-19.

“Alhamdulillah dengan pengalaman beliau sebagai panglima semasa prajurit militer, penanganan Covid-19 di Sumut terkendali dan teratasi dengan baik. Sebagai masyarakat Sumatera Utara kita layak memberi apresiasi kepada ayahanda Edy Rahmayadi dengan segenap jajaran Forkopimda dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara,” ucapnya.

Ketiga, Edy Rahmayadi sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat berhasil bergandengan dan mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk membangun dan mengatasi  permasalahan bersama masing-masing daerah. Mulai dari pertanian, peternakan, pendidikan, kesehatan, sosial dan infrastruktur melalui kunjungan kerja yang rajin Gubernur lakukan.

Keempat, bilangnya, Edy Rahmayadi berhasil menjaga keamanan, keharmonisan kehidupan masyarakat Sumatera Utara yg majemuk suku dan agamanya.

Gubernur Edy Rahmayadi dengan segenap pimpinan Forkopimda dan pimpinan OPD juga telah memberi contoh pemimpin yang taat beragama dan masyarakat Sumatera Utara dapat beribadah dengan nyaman pada rumah ibadah, baik di Mesjid, Gereja, Pura dan tempat ibadah lainnya.

“Kelima, banyak pekerjaan rumah yang tertunda oleh Gubernur disebabkan pandemi Covid-19, sementara desain dan langkah awal sebagai pembebasan lahan hingga tahap awal pembangunan sudah dimulai, seperti Sport Center, Islamic Centre pembangkit listrik di Batubara, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Secara logis pekerjaan rumah ini dapat diselesaikan dengan baik dan benar apabila masyarakat Sumatera Utara memberikan amanah kepada ayahanda Edy Rahmayadi untuk kembali memimpin Sumatera Utara,” katanya.

Sedangkan alasan keenam,  masyarakat patut memberi apresiasi pada Edy Rahmayadi karena pertama sekali yang beliau selesaikan pada saat menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara adalah menyelesaikan utang provinsi yang diwarisi oleh pemerintah sebelumnya kepada pemerintah kabupaten kota.

“Pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) sudah melunasi seluruh utang Dana Bagi Hasil (DBH) ke kabupaten dan Kota  dengan jumlah total sebesar  Rp1 trilyun lebih.

“Jadi, masyarakat Sumatera Utara perlu mengetahui bahwa pada tahun 2019, setelah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara  menyelesaikan utang tersebut, kita diterpa pandemi Covid-19 yang mewajibkan refocusing terhadap APBD TA. 2020 dan 2021. Akibatnya adalah terhambatnya pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara. Baru tahun inilah pemerintah melanjutkannya, sementara 5 September 2023 (tidak sampai setahun) periode pertama ayahanda Edy Rahmayadi selesai,” ucapnya.

Alasan ketujuh adalah, masyarakat bisa melihat dengan jujur, bahwa Edy Rahmayadi berhasil membangun hubungan dan komunikasi dengan baik dengan berbagai elemen masyarakat, baik tokoh agama dari agama apapun, ustadz, ulama, pendeta, pastur, biksu dan pandita, juga dengan berbagai tokoh masyarakat, tokoh pemuda, juga membangun komunikasi yg baik dengan berbagai partai politik, baik yang mengusung, mendukung sampai yang tidak mengusung sekalipun.

“Kita juga patut mengapresiasi Gubsu Edy Rahmayadi dan jajarannya berhasil menyambut dan menerima dengan baik setiap kunjungan baik presiden, menteri, berbagai tokoh nasional sampai tamu luar negeri ke Sumatera Utara,” ujar Azhari.

Sedangkan alasan terakhir,  secara jujur masyarakat juga patut bersyukur dan memberi apresiasi kepada ibu Nawal Lubis, istri dari Edy Rahmayadi, sebagai Ketua Penggerak PKK Provinsi Sumatera Utara dan Ketua Dekranasda Sumatera Utara. Dia ikut serta menyukseskan kepemimpinan Provinsi Sumatera Utara dengan mengajak masyarakat untuk menjaga kearifan lokal, meningkatkan peran UMKM di masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan.

“Ibu Nawal Lubis juga berperan aktif menggerakkan dan meningkatkan minat baca masyarakat Sumatera Utara dengan berbagai kegiatan literasi melalui Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) di berbagai daerah Sumatera Utara,” katanya mengakhiri. (rel/dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertarungan menuju Sumut satu menyisakan hitungan tahun atau tepatnya 2024 mendatang.  Sang Petahana, Edy Rahmayadi pun masih dianggap sebagai sosok yang layak melanjutkan periode kepemimpinan sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Deliserdang, Azhari Marzuqie Nasution, Minggu (11/9). Dia menila ada delapan Sumut Bermartabat yang menjadi  alasan mendasar dan realistis, kenapa warga Sumut wajib mendorong dan memberi dukungan pada Gubernur Edy Rahmayadi untuk memimpin Sumut pada periode kedua pada tahun 2024.

“Pertama, beliau masih mempunyai kesempatan, kita sebut memiliki kesempatan sesuai UU untuk memimpin Sumut  periode kedua,” ujar pria yang akrab disapa Azhari itu.

Kedua sambungnya, selama 2-3 tahun pada periode pertama, Edy Rahmayadi dengan segenap Forkopimda Provinsi Sumut dan pimpinan OPD fokus energi dan kerja mereka untuk menangani Covid-19. APBD pun wajib direfocusing untuk penanganan Covid-19.

“Alhamdulillah dengan pengalaman beliau sebagai panglima semasa prajurit militer, penanganan Covid-19 di Sumut terkendali dan teratasi dengan baik. Sebagai masyarakat Sumatera Utara kita layak memberi apresiasi kepada ayahanda Edy Rahmayadi dengan segenap jajaran Forkopimda dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara,” ucapnya.

Ketiga, Edy Rahmayadi sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat berhasil bergandengan dan mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk membangun dan mengatasi  permasalahan bersama masing-masing daerah. Mulai dari pertanian, peternakan, pendidikan, kesehatan, sosial dan infrastruktur melalui kunjungan kerja yang rajin Gubernur lakukan.

Keempat, bilangnya, Edy Rahmayadi berhasil menjaga keamanan, keharmonisan kehidupan masyarakat Sumatera Utara yg majemuk suku dan agamanya.

Gubernur Edy Rahmayadi dengan segenap pimpinan Forkopimda dan pimpinan OPD juga telah memberi contoh pemimpin yang taat beragama dan masyarakat Sumatera Utara dapat beribadah dengan nyaman pada rumah ibadah, baik di Mesjid, Gereja, Pura dan tempat ibadah lainnya.

“Kelima, banyak pekerjaan rumah yang tertunda oleh Gubernur disebabkan pandemi Covid-19, sementara desain dan langkah awal sebagai pembebasan lahan hingga tahap awal pembangunan sudah dimulai, seperti Sport Center, Islamic Centre pembangkit listrik di Batubara, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Secara logis pekerjaan rumah ini dapat diselesaikan dengan baik dan benar apabila masyarakat Sumatera Utara memberikan amanah kepada ayahanda Edy Rahmayadi untuk kembali memimpin Sumatera Utara,” katanya.

Sedangkan alasan keenam,  masyarakat patut memberi apresiasi pada Edy Rahmayadi karena pertama sekali yang beliau selesaikan pada saat menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara adalah menyelesaikan utang provinsi yang diwarisi oleh pemerintah sebelumnya kepada pemerintah kabupaten kota.

“Pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) sudah melunasi seluruh utang Dana Bagi Hasil (DBH) ke kabupaten dan Kota  dengan jumlah total sebesar  Rp1 trilyun lebih.

“Jadi, masyarakat Sumatera Utara perlu mengetahui bahwa pada tahun 2019, setelah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara  menyelesaikan utang tersebut, kita diterpa pandemi Covid-19 yang mewajibkan refocusing terhadap APBD TA. 2020 dan 2021. Akibatnya adalah terhambatnya pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara. Baru tahun inilah pemerintah melanjutkannya, sementara 5 September 2023 (tidak sampai setahun) periode pertama ayahanda Edy Rahmayadi selesai,” ucapnya.

Alasan ketujuh adalah, masyarakat bisa melihat dengan jujur, bahwa Edy Rahmayadi berhasil membangun hubungan dan komunikasi dengan baik dengan berbagai elemen masyarakat, baik tokoh agama dari agama apapun, ustadz, ulama, pendeta, pastur, biksu dan pandita, juga dengan berbagai tokoh masyarakat, tokoh pemuda, juga membangun komunikasi yg baik dengan berbagai partai politik, baik yang mengusung, mendukung sampai yang tidak mengusung sekalipun.

“Kita juga patut mengapresiasi Gubsu Edy Rahmayadi dan jajarannya berhasil menyambut dan menerima dengan baik setiap kunjungan baik presiden, menteri, berbagai tokoh nasional sampai tamu luar negeri ke Sumatera Utara,” ujar Azhari.

Sedangkan alasan terakhir,  secara jujur masyarakat juga patut bersyukur dan memberi apresiasi kepada ibu Nawal Lubis, istri dari Edy Rahmayadi, sebagai Ketua Penggerak PKK Provinsi Sumatera Utara dan Ketua Dekranasda Sumatera Utara. Dia ikut serta menyukseskan kepemimpinan Provinsi Sumatera Utara dengan mengajak masyarakat untuk menjaga kearifan lokal, meningkatkan peran UMKM di masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan.

“Ibu Nawal Lubis juga berperan aktif menggerakkan dan meningkatkan minat baca masyarakat Sumatera Utara dengan berbagai kegiatan literasi melalui Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) di berbagai daerah Sumatera Utara,” katanya mengakhiri. (rel/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/