29.7 C
Medan
Monday, January 20, 2025

Rizki Maulana Sujud Syukur dengan Mata Berkaca-kaca

“Alhamdulilah, tidak ada kesalahan. Ini semua tidak lepas dari dukungan orang tua, guru, dan pendamping saya. Kami juga sudah bersusah payah latihan. Untuk lomba menjelang MTQN ini, persiapannya enam bulan. Termasuk di karantina bersama kafilah asal Sumut lainnya. Setelah berusaha, saya hanya bisa berdoa dan bertawakal,” katanya kepada wartawan, Selasa (9/10).

Anak dari Deni Siregar dan Salmawati ini mengatakan, untuk memperlancar jalannya lomba, sebelum tampil ia terlebih dahulu meminta restu kepada kedua orang tua, guru-guru dan teman-temannya.

“Selain meminta doa, juga meminta dukungan. Kalau optimis ya optimis, tapi kalau bukan rezeki kita mau bagaimana lagi. Karena rezeki itu datangnya dari Allah. Jadi, saya serahkan kepada Allah,” ucap alumni MAN 1 Medan ini.

Remaja kelahiran Medan, 23 Januari 2000 yang bercita-cita menjadi hakim agama ini menyukai membaca Alquran sejak kelas 1 Tsanawiyah Islamic Centre. Saat itu, gurunya Ustaz T Alamsyah yang mendidiknya untuk bisa mengahafal 30 juz. Namun menurutnya, hafal 30 juz bukanlah kehebatannya semata, melainkan karena Allah.

Pendamping Rizki, Ustaz Irham Taufiq mengatakan, sebelum lomba pihaknya memaksimalkan latihan selama enam bulan. Latihan yang diberikan meliputi kedisiplinan dan hafalan bacaan Alquran. Tidak hanya disiplin belajar, tapi juga disiplin bangun tidur, makan dan istirahat secara teratur. “Selain itu, kita juga berlatih bagaimana membiasakan diri tampil di depan. Jadi, sebulan sebelum tampil mereka sudah karantina di beberapa tempat seperti Asrama Haji, UINSU dan beberapa tempat lainnya,” ucap Irham yang juga pernah beberapa kali menjadi juara lomba MTQ tingkat internasional.

“Alhamdulilah, tidak ada kesalahan. Ini semua tidak lepas dari dukungan orang tua, guru, dan pendamping saya. Kami juga sudah bersusah payah latihan. Untuk lomba menjelang MTQN ini, persiapannya enam bulan. Termasuk di karantina bersama kafilah asal Sumut lainnya. Setelah berusaha, saya hanya bisa berdoa dan bertawakal,” katanya kepada wartawan, Selasa (9/10).

Anak dari Deni Siregar dan Salmawati ini mengatakan, untuk memperlancar jalannya lomba, sebelum tampil ia terlebih dahulu meminta restu kepada kedua orang tua, guru-guru dan teman-temannya.

“Selain meminta doa, juga meminta dukungan. Kalau optimis ya optimis, tapi kalau bukan rezeki kita mau bagaimana lagi. Karena rezeki itu datangnya dari Allah. Jadi, saya serahkan kepada Allah,” ucap alumni MAN 1 Medan ini.

Remaja kelahiran Medan, 23 Januari 2000 yang bercita-cita menjadi hakim agama ini menyukai membaca Alquran sejak kelas 1 Tsanawiyah Islamic Centre. Saat itu, gurunya Ustaz T Alamsyah yang mendidiknya untuk bisa mengahafal 30 juz. Namun menurutnya, hafal 30 juz bukanlah kehebatannya semata, melainkan karena Allah.

Pendamping Rizki, Ustaz Irham Taufiq mengatakan, sebelum lomba pihaknya memaksimalkan latihan selama enam bulan. Latihan yang diberikan meliputi kedisiplinan dan hafalan bacaan Alquran. Tidak hanya disiplin belajar, tapi juga disiplin bangun tidur, makan dan istirahat secara teratur. “Selain itu, kita juga berlatih bagaimana membiasakan diri tampil di depan. Jadi, sebulan sebelum tampil mereka sudah karantina di beberapa tempat seperti Asrama Haji, UINSU dan beberapa tempat lainnya,” ucap Irham yang juga pernah beberapa kali menjadi juara lomba MTQ tingkat internasional.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/