28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Lebih 5.000 Remaja Medan Ikuti Seleksi Indonesia Idol

Vokalis Band Lokal Pun Coba Keberuntungan

Ajang pencarian bakat menyanyi Indonesian Idol kembali digelar di kota Medan. Lebih dari 5000 peserta yang merupakan remaja kota Medan mengikuti audisi terbuka yang digelar di gedung serba guna Unimed (10/12) kemarin.

JULI RAMADHANI RAMBE-Medan

SEJAK pukul 09.00 hingga pukul 15.00 Wib, antrian panjang di gedung serba guna unimed ini masih terlihat. Syukur, udara kota Medan tidak terlalu terik, sehingga para peserta tetap semangat untuk mengikuti audisi. “Syukur lah tidak terlalu terik, kalau nggak, tidak terbayangkan dengan antrian sepanjang ini,” ujar salah satu peserta, Angie. Peserta yang hadir dari berbagai kalangan, mulai dari pegawai, mahasiswa, anak sekolahan, dan pengangguran yang mencoba keberuntungannya lewat audisi umum ini Untuk panjang antrian, diperkirakan hampir 1 km, dengan tahapan untuk mencapai titik tertentu.

Ada sekitar 4 titik yang disediakan panitia, sebelum akhirnya mencapai lokasi regestrasi. Setelah regestrasi, peserta akan dikumpulkan ke ruangan holding. Disini, peserta akan mengisi formulir, mulai dari identitas diri, tujuan mengikuti audisi dan lagu yang akan dibawakan untuk penjurian. Dari ruang holding, secara bergantian, peserta akan masuk ke ruang penjurian yang terdiri dari juri lokal (lokal). Dan bila beruntung, peserta akan direkam secara visual (video) untuk dapat bertemu dengan juri Indonesia Idol (Anang dan Nina Tamam). Beruntung dalam tahap ini, peserta akan dibawa ke Jakarta untuk menjalani berbagai babak selanjutnya, sebelum akhirnya masuk ke babak 12 besar.

“Banyak rangkaian proses yang kita jalankan, karena kita tidak sembarangan untuk mencari idola,” ujar Trista Efendi selaku Communication Officer Marcomm Dept RCTI. Dijelaskannya, tidak dapat dipastikan berapa banyak yang akan ikut ke Jakarta, “tergantung penilaian juri, bila berkualitas, pasti diajak,” ujar Trista. Kriteria untuk penjurian selain memiliki suara bagus, peserta juga harus prilaku dan personality yang bagus.

Karena menjadi idola, akan menjadi pusat perhatian dan panutan masyarakat. Sebelum melakukan tes terbuka, sebelumnya, panitia terlebih dahulu melakukan seleksi di berbagai tempat. Seperti di sekolahan, les musik, dan pusat jajanan, terminal, stasiun dan lainnya. “Ini untuk mempermudah peserta, untuk mengikuti seleksi,” tambah Trista. Selama masa penjurian, peserta juga diberikan berbagai kegiatan menarik. Dimana peserta diberikan kesempatan untuk menunjukkan bakatnya.

“Ini agar peserta tidak bosan dalam penantian penjurian, juga agar para peserta tetap semangat,” ungkap Trista. Untuk kota Medan, acara pencarian bakat ini akan berlangsung selama 2 hari (10-11 Desember) ditempat yang sama. Jadi masih terbuka kesempatan bagi yang memiliki bakat bernyanyi untuk mencoba peruntungan di Indonesia Idol. Di antara ribuan peserta, terlihat seorang wanita tinggi semampai mengenakan pakaian kasual yang modis jeans belel dan kaus hitam. Dialah Lisa Sharon, vokalis Band Famous. Bermodal pengalaman bersama band lokal tersebut gadis berwajah blasteran berusia 19 tahun ini mencoba peruntungan di audisi Indonesia Idol. “Ini pertama kalinya saya mengikuti audisi Indonesian Idol, sebelumnya untuk berbagai audisi diberbagai kota suah pernah,” ungkap alumnus SMA Swasta S Parman Medan. Dirinya menyakini bahwa dirinya memiliki bakat nenyanyi dan entertiament.

Karena dirinya sudah dididik sebagai vokalis dalam sebuah band. Hal inilah yang mendorong dirinya untuk mengikuti audisi yang telah menjadikan Rini, Ihsan menjadi idola di Indonesia. “Mereka wakil Medan, yang menjadi idola karena mengikuti ajang ini. Karena itu semangat untuk ikut serta sangat besar,” ungkap Lisa yang tinggal di jalan Sutrisno. Selain untuk menambah penghasilan, menurutnya menjadi peserta II (Indonesian Idol) akan membuka kesempatan ke dunia seni lainnya.

Seperti bintang iklan, film, sinetron atau lainnya. Dan dengan wajah indo nya, nantinya dirinya berharap akan mendapat kesempatan tersebut. “Tidak menang, tapi sudah masuk TV, akan membuka kesempatan untuk terjun ke dunia seni lainnya. Jadi nambah penghasilan,” tambahnya. Walaupun capek karena harus mengantri panjang, tetapi hal tersebut bukan masalah baginya. Karena menurutnya, sebuah perjuangan akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan.

“Biar capek, tapi kalau sudah mendapat hasil, capeknya juga akan hilang,” ungkapnya. Gadis blasteran Australia ini merasakan gajinya di band kurang menjanjikan. Karena tidak ada pendapatan yang pasti. “Kalau dikontrak selama 3 bulan, kita berpenghasilan selama 3 bulan itu, tapi kalau tidak, ya tidak ada penghasilan,” tambahnya. Karena itu, niat untuk mengikuti audisi ini sangat besar untuk mencapai cita-citanya. Niat awalnya, saat bertemu dengan juri, Lisa akan mencoba menyanyikan lagu Lady Gaga “You and I”.

Karena video klip dan alur lagu sangat cocok dengan kisahnya. Selain itu, lagu western ini akan mempermudah dirinya dalam pengucapan. “Lagu ini sangat cocok dengan aku, yang ingin terkenal, padahl sudah masuk di band. Lagu barat juga cocok dengan pengucapan aku,” tambahnya. Tetapi, akhirnya niat untuk menyayikan lagu berbahasa Inggris pun tidak jadi dilakukan. Karena ditakutkan tidak masuk kriteria juri. “Tapi lihat nanti ya, takut tidak diterima juri,” ungkapnya. (*)

Vokalis Band Lokal Pun Coba Keberuntungan

Ajang pencarian bakat menyanyi Indonesian Idol kembali digelar di kota Medan. Lebih dari 5000 peserta yang merupakan remaja kota Medan mengikuti audisi terbuka yang digelar di gedung serba guna Unimed (10/12) kemarin.

JULI RAMADHANI RAMBE-Medan

SEJAK pukul 09.00 hingga pukul 15.00 Wib, antrian panjang di gedung serba guna unimed ini masih terlihat. Syukur, udara kota Medan tidak terlalu terik, sehingga para peserta tetap semangat untuk mengikuti audisi. “Syukur lah tidak terlalu terik, kalau nggak, tidak terbayangkan dengan antrian sepanjang ini,” ujar salah satu peserta, Angie. Peserta yang hadir dari berbagai kalangan, mulai dari pegawai, mahasiswa, anak sekolahan, dan pengangguran yang mencoba keberuntungannya lewat audisi umum ini Untuk panjang antrian, diperkirakan hampir 1 km, dengan tahapan untuk mencapai titik tertentu.

Ada sekitar 4 titik yang disediakan panitia, sebelum akhirnya mencapai lokasi regestrasi. Setelah regestrasi, peserta akan dikumpulkan ke ruangan holding. Disini, peserta akan mengisi formulir, mulai dari identitas diri, tujuan mengikuti audisi dan lagu yang akan dibawakan untuk penjurian. Dari ruang holding, secara bergantian, peserta akan masuk ke ruang penjurian yang terdiri dari juri lokal (lokal). Dan bila beruntung, peserta akan direkam secara visual (video) untuk dapat bertemu dengan juri Indonesia Idol (Anang dan Nina Tamam). Beruntung dalam tahap ini, peserta akan dibawa ke Jakarta untuk menjalani berbagai babak selanjutnya, sebelum akhirnya masuk ke babak 12 besar.

“Banyak rangkaian proses yang kita jalankan, karena kita tidak sembarangan untuk mencari idola,” ujar Trista Efendi selaku Communication Officer Marcomm Dept RCTI. Dijelaskannya, tidak dapat dipastikan berapa banyak yang akan ikut ke Jakarta, “tergantung penilaian juri, bila berkualitas, pasti diajak,” ujar Trista. Kriteria untuk penjurian selain memiliki suara bagus, peserta juga harus prilaku dan personality yang bagus.

Karena menjadi idola, akan menjadi pusat perhatian dan panutan masyarakat. Sebelum melakukan tes terbuka, sebelumnya, panitia terlebih dahulu melakukan seleksi di berbagai tempat. Seperti di sekolahan, les musik, dan pusat jajanan, terminal, stasiun dan lainnya. “Ini untuk mempermudah peserta, untuk mengikuti seleksi,” tambah Trista. Selama masa penjurian, peserta juga diberikan berbagai kegiatan menarik. Dimana peserta diberikan kesempatan untuk menunjukkan bakatnya.

“Ini agar peserta tidak bosan dalam penantian penjurian, juga agar para peserta tetap semangat,” ungkap Trista. Untuk kota Medan, acara pencarian bakat ini akan berlangsung selama 2 hari (10-11 Desember) ditempat yang sama. Jadi masih terbuka kesempatan bagi yang memiliki bakat bernyanyi untuk mencoba peruntungan di Indonesia Idol. Di antara ribuan peserta, terlihat seorang wanita tinggi semampai mengenakan pakaian kasual yang modis jeans belel dan kaus hitam. Dialah Lisa Sharon, vokalis Band Famous. Bermodal pengalaman bersama band lokal tersebut gadis berwajah blasteran berusia 19 tahun ini mencoba peruntungan di audisi Indonesia Idol. “Ini pertama kalinya saya mengikuti audisi Indonesian Idol, sebelumnya untuk berbagai audisi diberbagai kota suah pernah,” ungkap alumnus SMA Swasta S Parman Medan. Dirinya menyakini bahwa dirinya memiliki bakat nenyanyi dan entertiament.

Karena dirinya sudah dididik sebagai vokalis dalam sebuah band. Hal inilah yang mendorong dirinya untuk mengikuti audisi yang telah menjadikan Rini, Ihsan menjadi idola di Indonesia. “Mereka wakil Medan, yang menjadi idola karena mengikuti ajang ini. Karena itu semangat untuk ikut serta sangat besar,” ungkap Lisa yang tinggal di jalan Sutrisno. Selain untuk menambah penghasilan, menurutnya menjadi peserta II (Indonesian Idol) akan membuka kesempatan ke dunia seni lainnya.

Seperti bintang iklan, film, sinetron atau lainnya. Dan dengan wajah indo nya, nantinya dirinya berharap akan mendapat kesempatan tersebut. “Tidak menang, tapi sudah masuk TV, akan membuka kesempatan untuk terjun ke dunia seni lainnya. Jadi nambah penghasilan,” tambahnya. Walaupun capek karena harus mengantri panjang, tetapi hal tersebut bukan masalah baginya. Karena menurutnya, sebuah perjuangan akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan.

“Biar capek, tapi kalau sudah mendapat hasil, capeknya juga akan hilang,” ungkapnya. Gadis blasteran Australia ini merasakan gajinya di band kurang menjanjikan. Karena tidak ada pendapatan yang pasti. “Kalau dikontrak selama 3 bulan, kita berpenghasilan selama 3 bulan itu, tapi kalau tidak, ya tidak ada penghasilan,” tambahnya. Karena itu, niat untuk mengikuti audisi ini sangat besar untuk mencapai cita-citanya. Niat awalnya, saat bertemu dengan juri, Lisa akan mencoba menyanyikan lagu Lady Gaga “You and I”.

Karena video klip dan alur lagu sangat cocok dengan kisahnya. Selain itu, lagu western ini akan mempermudah dirinya dalam pengucapan. “Lagu ini sangat cocok dengan aku, yang ingin terkenal, padahl sudah masuk di band. Lagu barat juga cocok dengan pengucapan aku,” tambahnya. Tetapi, akhirnya niat untuk menyayikan lagu berbahasa Inggris pun tidak jadi dilakukan. Karena ditakutkan tidak masuk kriteria juri. “Tapi lihat nanti ya, takut tidak diterima juri,” ungkapnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/