25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Belum Genap 1 Bulan Beroperasi, Penumpang Bus BTS Capai 82 Ribu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bus Trans Metro Deli yang merupakan Bus dengan sistem pembelian pelayanan oleh pemerintah kepada pihak operator angkutan umum atau Buy The Service (BTS) yang telah beroperasi di Kota Medan sejak 16 November 2020 lalu, semakin mendapatkan tempat bagi masyarakat Kota Medan.

NYAMAN:  Penumpang menikmati kenyamanan Bus Trans Metro Deli. Bus BTS yang telah beroperasi di 3 koridor di Kota Medan ini, telah mengangkut penumpang hingga lebih dari 82 ribu, meski belum genap sebulan beroprasi.istimewa/sumut pos.
NYAMAN: Penumpang menikmati kenyamanan Bus Trans Metro Deli. Bus BTS yang telah beroperasi di 3 koridor di Kota Medan ini, telah mengangkut penumpang hingga lebih dari 82 ribu, meski belum genap sebulan beroprasi.istimewa/sumut pos.

Pasalnya, belum genap satu bulan beroperasi, Bus BTS yang telah beroperasi di 3 koridor di Kota Medan itu telah mampu menampung penumpang hingga lebih dari 82 ribu penumpang. “Total mulai dari beroperasi sampai hari ini, penumpang Bus BTS terus mengalami kenaikan. Sampai kemarin (Rabu, 9 Desember 2020), total yang sudah naik Bus BTS di Kota Medan ada lebih dari 82 ribu penumpang,” ucap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar S.SiT MT saat ditemui Sumut Pos, Kamis (10/12).

Hal ini, kata Iswar, menunjukkan jika masyarakat Kota Medan sudah semakin dekat dengan keberadaan Bus BTS dan merasakan manfaatnya, walaupun fasilitas dan pelayanan yang diberikan belum sempurna.

Iswar pun mengimbau kepada masyarakat Kota Medan, untuk dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi setelah hadir Bus Trans Metro Deli di Kota Medan. Apalagi bila kembali kepada tujuan awal diterapkannya Bus BTS di setiap kota besar, yaitu untuk merubah dan mengalihkan kebiasaan masyarakat kota dari penggunaan mobil pribadi kepada angkutan massal, salah satunya Bus BTS.

“Selain lebih ekonomis, kita juga bisa menghemat energi dan juga mengurangi polusi. Memang (Bus BTS) belum sempurna, tapi akan terus dibenahi,” katanya.

Untuk mengetahui jadwal kedatangan dan keberangkatan bus dari halte atau tempat perhentian yang telah ditentukan, pemerintah telah menyiapkan sebuah aplikasi, yakni aplikasi ‘Teman Bus’.

“Melalui ‘Teman Bus’ itu, masyarakat dapat mengetahui dimana posisi halte terdekat berikut jadwal kedatangan dan rutenya dimana,” tuturnya.

Iswar juga menyebutkan, jika pihaknya tengah berusaha untuk membuka 2 koridor tambahan, yakni Lapangan Merdeka – Pinangbaris dan Lapangan Merdeka – Belawan pada pertengahan bulan Desember ini.

Untuk itu, ia mengharapkan agar instansi terkait seperti Dinas PU yang menangani trotoar agar dapat memprioritaskan anggarannya untuk perawatan koridor dan halte agar masyarakat dapat dengan nyaman dari halte ke halte. Sedangkan kepada Satpol PP Kota Medan, pihaknya memohon agar halte dapat dikembalikan kepada fungsinya supaya masyarakat bisa dengan nyaman berada di halte saat menunggu kedatangan Bus BTS.

“Saat ini masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan transportasi Bus BTS secara gratis dari pemerintah lewat transaksi e-money. Kami harapkan, Bus BTS yang saat ini telah beroperasi di 3 koridor dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.

Terpisah, kepada Sumut Pos, Kepala Bagian (Kabag) Operasional Bus Trans Metro Deli (Bus BTS), Jimmy Petrus Tamba kepada Sumut Pos, membenarkan aoa yang dikatakan Iswar. Sampai Rabu (9/12) kemarin, total penumpang Bus BTS di Kota Medan sejak 16 November 2020 telah lebih dari 82 ribu penumpang. “Tepatnya itu, 82.340 penumpang. Bahkan pada tanggal 22 November yang lalu pernah mencapai 5.523 penumpang,” kata Jimmy.

Saat ini, lanjut Petrus, masyarakat sudah tidak lagi diperkenankan untuk menikmati fasilitas transportasi Bus BTS secara gratis itu bila tanpa e-money. “Awalnya memang ada yang tak punya e-money tetap bisa naik, masih sosialisasi. Tapi sekarang, sudah diwajibkan pakai e-money walaupun gratis,” papar dia.

Sebelumnya diterangkan Jimmy, Bus yang beroperasi sebanyak 35 unit bus dari total 72 bus yang direncanakan itu telah mulai menghiasi sejumlah ruas jalan di Kota Medan sejak 16 November 2020. Hanya saja, pengoperasian bus belum berjalan pada 5 koridor yang direncanakan sejak awal, melainkan masih beroperasi pada 3 koridor saja.”Bus nya ada 39 unit, total yang beroperasi ada 35 unit dan 4 lagi jadi bus cadangan,” terang Jimmy.

Adapun tiga koridor yang dijalankan itu, yakni koridor 2 Lapangan Merdeka-Amplas, koridor 4 Lapangan Merdeka- Tuntungan dan koridor 5 Lapangan Merdeka – Tembung. Sedangkan untuk 2 koridor lainnya, yaitu koridor Lapangan Merdeka – Pinangbaris dan Lapangan Merdeka – Belawan direncanakan akan beroperasi pada pertengahan bulan Desember ini.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Medan, Ihwan Ritonga meminta Pemko Medan untuk fokus kepada pembenahan infrastruktur yang ada di Kota Medan, khususnya trotoar dan halte-halte yang ada di Kota Medan, terutama untuk trotoar dan halte yang dilintasi Bus BTS dan digunakan oleh para penumpang Bus BTS di Kota Medan.

“Infrastrukturnya dulu yang harus diperbaiki, jangan sampai nantinya masyarakat tidak mau naik Bus BTS hanya karena merasa tidak nyaman berada di halte atau tempat perhentian Bus hanya karena tempat itu tidak nyaman untuk masyarakat,” katanya.

Dijelaskan Ihwan, setiap OPD di Pemko Medan harus bekerja sama untuk dapat memberikan fasilitas terbaik kepada masyarakat, termasuk kepada masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas Bus BTS di Kota Medan.

“Termasuk keharusan untuk menggunakan e-money bila menumpang Bus BTS, e-money yang sempat dibagi-bagikan lewat seluruh Kecamatan di Kota Medan itu harus betul-betul disalurkan kepada seluruh masyarakat, khususnya bagi mereka yang tidak punya e-money namun sering menggunakan fasilitas Bus BTS,” jelasnya.

Selain itu, Ihwan juga berharap agar Pemko Medan terus berkoordinasi dengan pihak terkait supaya pelaksanaan penambahan 2 koridor lainnya di Kota Medan dapat berjalan sesuatu rencana, yaitu di pertengahan bulan Desember ini juga.

“Kita harapkan, koridor menuju Belawan dan Pinangbaris dapat terealisasi secepat mungkin, agar lebih banyak masyarakat Kota Medan yang dapat merasakan fasilitas Bus BTS,” pungkasnya.

(map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bus Trans Metro Deli yang merupakan Bus dengan sistem pembelian pelayanan oleh pemerintah kepada pihak operator angkutan umum atau Buy The Service (BTS) yang telah beroperasi di Kota Medan sejak 16 November 2020 lalu, semakin mendapatkan tempat bagi masyarakat Kota Medan.

NYAMAN:  Penumpang menikmati kenyamanan Bus Trans Metro Deli. Bus BTS yang telah beroperasi di 3 koridor di Kota Medan ini, telah mengangkut penumpang hingga lebih dari 82 ribu, meski belum genap sebulan beroprasi.istimewa/sumut pos.
NYAMAN: Penumpang menikmati kenyamanan Bus Trans Metro Deli. Bus BTS yang telah beroperasi di 3 koridor di Kota Medan ini, telah mengangkut penumpang hingga lebih dari 82 ribu, meski belum genap sebulan beroprasi.istimewa/sumut pos.

Pasalnya, belum genap satu bulan beroperasi, Bus BTS yang telah beroperasi di 3 koridor di Kota Medan itu telah mampu menampung penumpang hingga lebih dari 82 ribu penumpang. “Total mulai dari beroperasi sampai hari ini, penumpang Bus BTS terus mengalami kenaikan. Sampai kemarin (Rabu, 9 Desember 2020), total yang sudah naik Bus BTS di Kota Medan ada lebih dari 82 ribu penumpang,” ucap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar S.SiT MT saat ditemui Sumut Pos, Kamis (10/12).

Hal ini, kata Iswar, menunjukkan jika masyarakat Kota Medan sudah semakin dekat dengan keberadaan Bus BTS dan merasakan manfaatnya, walaupun fasilitas dan pelayanan yang diberikan belum sempurna.

Iswar pun mengimbau kepada masyarakat Kota Medan, untuk dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi setelah hadir Bus Trans Metro Deli di Kota Medan. Apalagi bila kembali kepada tujuan awal diterapkannya Bus BTS di setiap kota besar, yaitu untuk merubah dan mengalihkan kebiasaan masyarakat kota dari penggunaan mobil pribadi kepada angkutan massal, salah satunya Bus BTS.

“Selain lebih ekonomis, kita juga bisa menghemat energi dan juga mengurangi polusi. Memang (Bus BTS) belum sempurna, tapi akan terus dibenahi,” katanya.

Untuk mengetahui jadwal kedatangan dan keberangkatan bus dari halte atau tempat perhentian yang telah ditentukan, pemerintah telah menyiapkan sebuah aplikasi, yakni aplikasi ‘Teman Bus’.

“Melalui ‘Teman Bus’ itu, masyarakat dapat mengetahui dimana posisi halte terdekat berikut jadwal kedatangan dan rutenya dimana,” tuturnya.

Iswar juga menyebutkan, jika pihaknya tengah berusaha untuk membuka 2 koridor tambahan, yakni Lapangan Merdeka – Pinangbaris dan Lapangan Merdeka – Belawan pada pertengahan bulan Desember ini.

Untuk itu, ia mengharapkan agar instansi terkait seperti Dinas PU yang menangani trotoar agar dapat memprioritaskan anggarannya untuk perawatan koridor dan halte agar masyarakat dapat dengan nyaman dari halte ke halte. Sedangkan kepada Satpol PP Kota Medan, pihaknya memohon agar halte dapat dikembalikan kepada fungsinya supaya masyarakat bisa dengan nyaman berada di halte saat menunggu kedatangan Bus BTS.

“Saat ini masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan transportasi Bus BTS secara gratis dari pemerintah lewat transaksi e-money. Kami harapkan, Bus BTS yang saat ini telah beroperasi di 3 koridor dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.

Terpisah, kepada Sumut Pos, Kepala Bagian (Kabag) Operasional Bus Trans Metro Deli (Bus BTS), Jimmy Petrus Tamba kepada Sumut Pos, membenarkan aoa yang dikatakan Iswar. Sampai Rabu (9/12) kemarin, total penumpang Bus BTS di Kota Medan sejak 16 November 2020 telah lebih dari 82 ribu penumpang. “Tepatnya itu, 82.340 penumpang. Bahkan pada tanggal 22 November yang lalu pernah mencapai 5.523 penumpang,” kata Jimmy.

Saat ini, lanjut Petrus, masyarakat sudah tidak lagi diperkenankan untuk menikmati fasilitas transportasi Bus BTS secara gratis itu bila tanpa e-money. “Awalnya memang ada yang tak punya e-money tetap bisa naik, masih sosialisasi. Tapi sekarang, sudah diwajibkan pakai e-money walaupun gratis,” papar dia.

Sebelumnya diterangkan Jimmy, Bus yang beroperasi sebanyak 35 unit bus dari total 72 bus yang direncanakan itu telah mulai menghiasi sejumlah ruas jalan di Kota Medan sejak 16 November 2020. Hanya saja, pengoperasian bus belum berjalan pada 5 koridor yang direncanakan sejak awal, melainkan masih beroperasi pada 3 koridor saja.”Bus nya ada 39 unit, total yang beroperasi ada 35 unit dan 4 lagi jadi bus cadangan,” terang Jimmy.

Adapun tiga koridor yang dijalankan itu, yakni koridor 2 Lapangan Merdeka-Amplas, koridor 4 Lapangan Merdeka- Tuntungan dan koridor 5 Lapangan Merdeka – Tembung. Sedangkan untuk 2 koridor lainnya, yaitu koridor Lapangan Merdeka – Pinangbaris dan Lapangan Merdeka – Belawan direncanakan akan beroperasi pada pertengahan bulan Desember ini.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Medan, Ihwan Ritonga meminta Pemko Medan untuk fokus kepada pembenahan infrastruktur yang ada di Kota Medan, khususnya trotoar dan halte-halte yang ada di Kota Medan, terutama untuk trotoar dan halte yang dilintasi Bus BTS dan digunakan oleh para penumpang Bus BTS di Kota Medan.

“Infrastrukturnya dulu yang harus diperbaiki, jangan sampai nantinya masyarakat tidak mau naik Bus BTS hanya karena merasa tidak nyaman berada di halte atau tempat perhentian Bus hanya karena tempat itu tidak nyaman untuk masyarakat,” katanya.

Dijelaskan Ihwan, setiap OPD di Pemko Medan harus bekerja sama untuk dapat memberikan fasilitas terbaik kepada masyarakat, termasuk kepada masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas Bus BTS di Kota Medan.

“Termasuk keharusan untuk menggunakan e-money bila menumpang Bus BTS, e-money yang sempat dibagi-bagikan lewat seluruh Kecamatan di Kota Medan itu harus betul-betul disalurkan kepada seluruh masyarakat, khususnya bagi mereka yang tidak punya e-money namun sering menggunakan fasilitas Bus BTS,” jelasnya.

Selain itu, Ihwan juga berharap agar Pemko Medan terus berkoordinasi dengan pihak terkait supaya pelaksanaan penambahan 2 koridor lainnya di Kota Medan dapat berjalan sesuatu rencana, yaitu di pertengahan bulan Desember ini juga.

“Kita harapkan, koridor menuju Belawan dan Pinangbaris dapat terealisasi secepat mungkin, agar lebih banyak masyarakat Kota Medan yang dapat merasakan fasilitas Bus BTS,” pungkasnya.

(map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/