32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Penutupan RS Tembakau Deli, Pensiunan Demo PTPN 2

MEDAN-Puluhan pensiunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II yang tergabung dalam forum silaturahmi pensiunan perkebunan melakukan aksi memasang spanduk keprihatinan atas penutupan RS Tembakau Deli, di Jalan Putri Hijau Medan, Minggu (11/3) siang.

Dengan membawa spanduk sepanjang 10 meter bertuliskan ‘Pensiunan Kesulitan Berobat, Terpaksa Naik Angkot Jauh’ dan ‘Kalau PTPN2 Jual Minyak Sawit Wajar Tapi Kalau PTPN2 Jual Rumah Sakit Sangat Kurang Wajar’.

Selain itu ada juga spanduk lain sepanjang empat meter yang bertuliskan ‘Tolong Selamatkan Satu-satunya Situs Sejarah Tembakau Deli Jangan Sampai Lenyap di Telan Bumi’ dan ‘Tuyul atau Antek-antek Kapitalis Malaysia Itu Pantas di Ganyang Bukan Rumah Sakit Ini Yang Mesti di Lelang’.

“Sudah ada surat pemberitahuan ke kami bahwa tidak bisa berobat lagi ke RS ini. Jadi kami terpaksa pergi jauh ke RS GL Tobing yang ada di Tanjung Morawa dan RS Bangkatan di Binjai,” kata Ketua Forum Silaturrahmi Pensiunan Perkebunan, HM Yusuf Sembiring, di sela-sela pemasangan spanduk di depan RS Tembakau Deli.

Dikatakannya, penutupan RS Tembakau Deli benar-benar menyiksa pensiunan karena selain RS rujukan sangat jauh, pelayanannya sangat berbeda jauh. Pada RS rujukan, tidak ada mesin cuci darah, laboratorium juga harus ke rumah sakit lain.

“Bayangkan saja, kami harus berangkat sekitar pukul 08.00 WIB dan kembali sekitar pukul 16.00 WIB, tapi apa hasilnya hanya mendapatkan obat tetes mata seharga Rp15.000,” ucapnya.(adl)

MEDAN-Puluhan pensiunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II yang tergabung dalam forum silaturahmi pensiunan perkebunan melakukan aksi memasang spanduk keprihatinan atas penutupan RS Tembakau Deli, di Jalan Putri Hijau Medan, Minggu (11/3) siang.

Dengan membawa spanduk sepanjang 10 meter bertuliskan ‘Pensiunan Kesulitan Berobat, Terpaksa Naik Angkot Jauh’ dan ‘Kalau PTPN2 Jual Minyak Sawit Wajar Tapi Kalau PTPN2 Jual Rumah Sakit Sangat Kurang Wajar’.

Selain itu ada juga spanduk lain sepanjang empat meter yang bertuliskan ‘Tolong Selamatkan Satu-satunya Situs Sejarah Tembakau Deli Jangan Sampai Lenyap di Telan Bumi’ dan ‘Tuyul atau Antek-antek Kapitalis Malaysia Itu Pantas di Ganyang Bukan Rumah Sakit Ini Yang Mesti di Lelang’.

“Sudah ada surat pemberitahuan ke kami bahwa tidak bisa berobat lagi ke RS ini. Jadi kami terpaksa pergi jauh ke RS GL Tobing yang ada di Tanjung Morawa dan RS Bangkatan di Binjai,” kata Ketua Forum Silaturrahmi Pensiunan Perkebunan, HM Yusuf Sembiring, di sela-sela pemasangan spanduk di depan RS Tembakau Deli.

Dikatakannya, penutupan RS Tembakau Deli benar-benar menyiksa pensiunan karena selain RS rujukan sangat jauh, pelayanannya sangat berbeda jauh. Pada RS rujukan, tidak ada mesin cuci darah, laboratorium juga harus ke rumah sakit lain.

“Bayangkan saja, kami harus berangkat sekitar pukul 08.00 WIB dan kembali sekitar pukul 16.00 WIB, tapi apa hasilnya hanya mendapatkan obat tetes mata seharga Rp15.000,” ucapnya.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/