Sementara Ustaz Rafdinal mengatakan, aksi kali ini adalah gerakan agar membebaskan Al Quds Jerusalem dari penjajahan Israel dan meminta Amerika Serikat untuk membatalkan keinginannya, membuka Konsulat Jenderalnya di Jerrusalam pada (14/5) mendatang. “Ini merupakan langkah yang sangat membahayakan perdamaian dunia dan langkah yang sangat membahayakan Timur Tengah. Bagaimanapun, Palestina tepatnya Jerusalem adalah ladang atau tempat yang bisa menimbulkan pertikaian dan peperangan dunia bagi umat Islam khususnya Jerusalem. Karena didalamnya ada Baitul Mal Masjid Al Aqsa,” kata Rafdinal.
Ketika Masjid Al Aqsa dijadikan sebagai sebuah hinaan oleh Israel dan Amerika, lanjutnya, tentu umat Islam di dunia bisa menilai, langkah Amerika yang dilakukan Donald Trump, merupakan langkah yang keliru dan membahayakan perdamaian dunia dan menciderai Al Quds. Rafdinal menuturkan, umat Islam di dunia khususnya untuk Kota Medan, menolak gerakan Amerika yang akan menempatkan dubesnya di Jerusalem pada Senin (14/5) mendatang.
“Kita meminta pemerintah Indonesia secara khusus sebagai pemilik Islam terbesar di dunia, untuk melakukan langkah-langkah yang strategis dan cepat. Mengajak dan memberikan kebijakan terhadap kedubes Amerika agar tidak melakukan hal tersebut,” sebut Rafdinal.
Lebih lanjut, Rafdinal menjelaskan, pemerintah tidak boleh berdiam diri. Karena dalam UU 45 dijelaskan Indonesia harus menghapuskan penjajahan di atas dunia. Apalagi secara historis Palestina adalah negara yang pertama sekali mengakui kemerdekaan Indonesia. “Amerika tidak boleh menutup telinganya, bahwa apa yang dilakukan oleh umat Islam di dunia termasuk Indonesia ini akan terus dilakukan sampai Amerika membebaskan Palestina,” tegas Rafdinal.
Disebutnya, gerakan ini tidak akan pernah berhenti, walaupun apa yang mungkin kita lakukan banyak yang tidak setuju dengan langkah sia-sia. “Tapi yakinlah, kemenangan umat Islam akan ada dan saya menyatakan Palestina itu adalah darah dan nyawa kita umat Islam. Jadi ketika Palestina dijajah, maka kita umat Islam akan terjajah didunia,” pungkas Rafdinal. (bbs/adz)
Sementara Ustaz Rafdinal mengatakan, aksi kali ini adalah gerakan agar membebaskan Al Quds Jerusalem dari penjajahan Israel dan meminta Amerika Serikat untuk membatalkan keinginannya, membuka Konsulat Jenderalnya di Jerrusalam pada (14/5) mendatang. “Ini merupakan langkah yang sangat membahayakan perdamaian dunia dan langkah yang sangat membahayakan Timur Tengah. Bagaimanapun, Palestina tepatnya Jerusalem adalah ladang atau tempat yang bisa menimbulkan pertikaian dan peperangan dunia bagi umat Islam khususnya Jerusalem. Karena didalamnya ada Baitul Mal Masjid Al Aqsa,” kata Rafdinal.
Ketika Masjid Al Aqsa dijadikan sebagai sebuah hinaan oleh Israel dan Amerika, lanjutnya, tentu umat Islam di dunia bisa menilai, langkah Amerika yang dilakukan Donald Trump, merupakan langkah yang keliru dan membahayakan perdamaian dunia dan menciderai Al Quds. Rafdinal menuturkan, umat Islam di dunia khususnya untuk Kota Medan, menolak gerakan Amerika yang akan menempatkan dubesnya di Jerusalem pada Senin (14/5) mendatang.
“Kita meminta pemerintah Indonesia secara khusus sebagai pemilik Islam terbesar di dunia, untuk melakukan langkah-langkah yang strategis dan cepat. Mengajak dan memberikan kebijakan terhadap kedubes Amerika agar tidak melakukan hal tersebut,” sebut Rafdinal.
Lebih lanjut, Rafdinal menjelaskan, pemerintah tidak boleh berdiam diri. Karena dalam UU 45 dijelaskan Indonesia harus menghapuskan penjajahan di atas dunia. Apalagi secara historis Palestina adalah negara yang pertama sekali mengakui kemerdekaan Indonesia. “Amerika tidak boleh menutup telinganya, bahwa apa yang dilakukan oleh umat Islam di dunia termasuk Indonesia ini akan terus dilakukan sampai Amerika membebaskan Palestina,” tegas Rafdinal.
Disebutnya, gerakan ini tidak akan pernah berhenti, walaupun apa yang mungkin kita lakukan banyak yang tidak setuju dengan langkah sia-sia. “Tapi yakinlah, kemenangan umat Islam akan ada dan saya menyatakan Palestina itu adalah darah dan nyawa kita umat Islam. Jadi ketika Palestina dijajah, maka kita umat Islam akan terjajah didunia,” pungkas Rafdinal. (bbs/adz)