26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Wajah dan Bajunya pun Penuh Darah

Guru yang berdarah-darah setelah dipukul orangtua murid plus muridnya, di Makassar.
Dasrul, guru yang berdarah-darah setelah dipukul orangtua murid plus muridnya, di Makassar.

SUMUTPOS.CO – Wajah Dasrul (52) guru arsitek SMKN 2 Makassar terlihat syock. Baju putihnya memerah. Wajahnya pun berwarna darah.

Adalah penganiayaan penmyebabnya. Bukan oleh preman, penjahat, pencuri, atau apalah. Dia dianiaya oleh orangtua siswanya.

Ceritanya, insiden pemukulan berawal saat siswa sekolah itu MAS, 15 tahun, ditegur oleh Dasrul saat mengikuti pelajaran gambar teknik. Saat itu, MAS tak membawa alat gambar. “Saya lalu minta izin cari alat tapi tidak ada,” kata MAS.

MAS lalu kembali masuk ke ruangan tapi langsung dimarahi oleh gurunya. Saat itulah, Dasrul lalu memukul siswanya tepat di bagian muka. “Saya dipukul beberapa kali sampai terjatuh,” ujar MAS.

Akibat pemukulan gurunya, MAS mengalami luka memar di pipi kiri dan batang hidungnya. MAS lalu menghubungi ayahnya, Adnan Achmad (43) dan menceritakan kejadian yang dialaminya di sekolah.

Adnan yang mendapat kabar itu langsung menuju sekolah anaknya. Kebetulan di halaman sekolah sudah ada Dasrul yang langsung menemui Adnan. “Saya bertanya penyebab anak saya dipukul tapi dia malah membalas dengan perkataan yang tidak baik,” kata Adnan.

Adnan spontan melayangkan tinju ke muka Dasrul hingga mengenai hidungnya sampai berdarah. MAS juga turut mengeroyok gurunya itu. “Saya refleks saja memukul,” ujar Adnan.

Adnan mengaku kedatangannya ke sekolah itu hanya untuk mengetahui pemicu sehingga anaknya dipukul. Dia mengatakan menyerahkan seluruh proses kasus itu ke polisi. “Biarlah polisi yang menilai mana yang salah dan benar,” ujarnya.

Adapun Dasrul mengatakan memukul anak didiknya karena mengeluarkan kata-kata tidak baik saat diminta mengerjakan tugas. “Bahkan anak itu keluar-masuk ruangan tidak jelas mau belajar atau tidak,” katanya.

Dasrul mengatakan beberapa kali menegur MAS tapi tidak dihiraukan. Saat ditegur, MAS menendang pintu sambil mengucapkan kata-kata kotor, “sundala”. Hal itu membuat Dasrul marah hingga menampar murid bermulut kasar tersebut. (jpg/rbb)

Guru yang berdarah-darah setelah dipukul orangtua murid plus muridnya, di Makassar.
Dasrul, guru yang berdarah-darah setelah dipukul orangtua murid plus muridnya, di Makassar.

SUMUTPOS.CO – Wajah Dasrul (52) guru arsitek SMKN 2 Makassar terlihat syock. Baju putihnya memerah. Wajahnya pun berwarna darah.

Adalah penganiayaan penmyebabnya. Bukan oleh preman, penjahat, pencuri, atau apalah. Dia dianiaya oleh orangtua siswanya.

Ceritanya, insiden pemukulan berawal saat siswa sekolah itu MAS, 15 tahun, ditegur oleh Dasrul saat mengikuti pelajaran gambar teknik. Saat itu, MAS tak membawa alat gambar. “Saya lalu minta izin cari alat tapi tidak ada,” kata MAS.

MAS lalu kembali masuk ke ruangan tapi langsung dimarahi oleh gurunya. Saat itulah, Dasrul lalu memukul siswanya tepat di bagian muka. “Saya dipukul beberapa kali sampai terjatuh,” ujar MAS.

Akibat pemukulan gurunya, MAS mengalami luka memar di pipi kiri dan batang hidungnya. MAS lalu menghubungi ayahnya, Adnan Achmad (43) dan menceritakan kejadian yang dialaminya di sekolah.

Adnan yang mendapat kabar itu langsung menuju sekolah anaknya. Kebetulan di halaman sekolah sudah ada Dasrul yang langsung menemui Adnan. “Saya bertanya penyebab anak saya dipukul tapi dia malah membalas dengan perkataan yang tidak baik,” kata Adnan.

Adnan spontan melayangkan tinju ke muka Dasrul hingga mengenai hidungnya sampai berdarah. MAS juga turut mengeroyok gurunya itu. “Saya refleks saja memukul,” ujar Adnan.

Adnan mengaku kedatangannya ke sekolah itu hanya untuk mengetahui pemicu sehingga anaknya dipukul. Dia mengatakan menyerahkan seluruh proses kasus itu ke polisi. “Biarlah polisi yang menilai mana yang salah dan benar,” ujarnya.

Adapun Dasrul mengatakan memukul anak didiknya karena mengeluarkan kata-kata tidak baik saat diminta mengerjakan tugas. “Bahkan anak itu keluar-masuk ruangan tidak jelas mau belajar atau tidak,” katanya.

Dasrul mengatakan beberapa kali menegur MAS tapi tidak dihiraukan. Saat ditegur, MAS menendang pintu sambil mengucapkan kata-kata kotor, “sundala”. Hal itu membuat Dasrul marah hingga menampar murid bermulut kasar tersebut. (jpg/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/