25.6 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

PKS Bidik Gatot dengan Birokrat, PPP Terus Sodorkan Fadly

Pertemuan yang diakhiri senyam-senyum bukan berarti happy ending. Wajah cerah Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho dan Wakil Ketua Umum DPP PPP Hasrul Azwar selepas keluar restoran, Rabu (10/10) petang, mungkin soal lain. Bukan soal perkoncoan PKS-PPP,  tak pula komitmen berpasangan. Sebab kabarnya PKS sudah menyurvei lima nama pendamping Gatot. Nama Ketua DPW PPP Sumut Fadly Nurzal malah tak ada di survei tersebut.
“PERTEMUAN mas Gatot dengan Pak Hasrul di Hotel Polonia itu kami nilai tak ada masalah, justru itu hal positif,” kata Sekretaris Jenderal DPW PKS Sumut, Satria Yudha Wibowo, Kamis (11/10).

Dia menilai pertemuan itu juga dilakukan sebagai bgagian untuk membuka akses dan memperluas jaringan PKS ke seluruh pihak atau partai. “Kami melihat pertemuan itu sebatas lobi-lobi, selain ada misi lain mas Gatot dengan Pak Hasrul yang juga anggota DPR,” ujarnya.

Apakah ada kemungkinan koalisi PKS-PPP berlanjut dengan ‘mengawinkan’ Gatot Pujo Nugroho dan Fadly Nurzal, Satria menyebutkan, soal itu malah belum dibahas. Hingga kini PKS masih melakukan survei yang dilakukan tim independen.

“Kemungkinan pekan depan sudah ada hasilnya, sekarang ini ada lima nama yang disurvei,” sebutnya.  Satria enggan menyebutkan nama-nama calon pasangan Gatot untuk maju di Pilgubsu 2013-2018. PKS memilih lima nama itu karena dianggap berpengalaman. “Latar belakang nama yang disurvei itu ada birokrat, politisi, akademisi, dan juga tokoh agama. Perlu diketahui PKS mengusung seseorang yang good dan clean,” ujarnya. Lebih lanjut, dia menegaskan, untuk pasangan Gatot Pujo Nugroho menjadi Cagubsu 2013-2018 tentunya harus energik dan bukan pensiunan. “Karena mas Gatot juga masih muda, kami usung pasangan muda, bukan penisunan,” ucapnya. Tak hanya itu dia menambahkan, pasangan Gatot Pujo Nugroho juga dipastikan bukan orang internal PKS, melainkan berasal dari orang di luar PKS. “Sumut inikan luas, jadi kami mempersiapkan Mas Gatot berpasangan dengan orang dari partai lain atau yang diusung partai lain,” ujarnya.

Dalam pertemuan tertutup Gatot dengan Hasrul di Restoran Hotel Polonia Medan, Selasa petang, muncul sinyalemen akan bersatunya kedua parpol berbasis ideologi Islam itu. Amatan wartawan keduanya keluar ruangan dengan air muka ceria. Baik Gatot maupun Hasrul tampak senyum-senyum sembari menyambangi wartawan yang menunggu pertemuan di bagian lain restoran. Padahal sebelum ini PKS dan PPP acap berpolemik soal rencana mengulangi koalisi di Pilgubsu 2008.

Saat disinggung hasil pertemuan itu, Gatot tak mau berkomentar banyak. ‘’Ah, enggak kok, cuma silatuhrahmi dengan pak Hasrul. Kami sudah lama tak bertemu,’’ katanya tersenyum.

Gatot mengatakan, sebagai tokoh senior, Hasrul pantas diajak bicara soal kompleksitas persoalan di Sumut. Dipancing rencana koalisi di Pulgubsu, Gatot diplomatis menjawab, pertemuan itu tak semata bicara Pilkada.

‘’Kebetulan banyak yang kami bahas. Dari A sampai Z, tak cuma soal Pilkada. Memang ada pembicaraan posisi nomor satu dan nomor dua. Kita kan punya historis yang baik sebelum ini sewaktu  terbentuknya ‘Syampurno’ yang digagas pak Hasrul. Jadi banyak aspek yang dibicarakan,’’ dia menambahkan.
Saat ditanyakan wartawan kapan pasangan ‘Gatot-Fadli’ dideklarasikan, Gatot berkilah,’’Ah biarlah waktu menentukan. Saya tak mau bicara terlalu jauh. Belum sampai pada kesimpulan akhir,’’ ungkapnya.

Dimintai tanggapannya atas hasil survei internal Partai Golkar yang menempatkan namanya di posisi teratas, Gatot enggan berkomentar. ‘’Soal itu (Golkar, Red) lihat nanti dulu lah,’’ katanya tertawa sembari masuk mobil .

Hasrul yang diminta membeberkan rincian malam itu mengaku pertemuan itu sebatas minum-minum kopi dan temu kangen.
‘’Kami sebatas minum-minum kopi. Mas Gatot minta bertemu saya. Kompleksitas pembangunan Sumut juga ikut dibahas. (ril/rud)

Pertemuan yang diakhiri senyam-senyum bukan berarti happy ending. Wajah cerah Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho dan Wakil Ketua Umum DPP PPP Hasrul Azwar selepas keluar restoran, Rabu (10/10) petang, mungkin soal lain. Bukan soal perkoncoan PKS-PPP,  tak pula komitmen berpasangan. Sebab kabarnya PKS sudah menyurvei lima nama pendamping Gatot. Nama Ketua DPW PPP Sumut Fadly Nurzal malah tak ada di survei tersebut.
“PERTEMUAN mas Gatot dengan Pak Hasrul di Hotel Polonia itu kami nilai tak ada masalah, justru itu hal positif,” kata Sekretaris Jenderal DPW PKS Sumut, Satria Yudha Wibowo, Kamis (11/10).

Dia menilai pertemuan itu juga dilakukan sebagai bgagian untuk membuka akses dan memperluas jaringan PKS ke seluruh pihak atau partai. “Kami melihat pertemuan itu sebatas lobi-lobi, selain ada misi lain mas Gatot dengan Pak Hasrul yang juga anggota DPR,” ujarnya.

Apakah ada kemungkinan koalisi PKS-PPP berlanjut dengan ‘mengawinkan’ Gatot Pujo Nugroho dan Fadly Nurzal, Satria menyebutkan, soal itu malah belum dibahas. Hingga kini PKS masih melakukan survei yang dilakukan tim independen.

“Kemungkinan pekan depan sudah ada hasilnya, sekarang ini ada lima nama yang disurvei,” sebutnya.  Satria enggan menyebutkan nama-nama calon pasangan Gatot untuk maju di Pilgubsu 2013-2018. PKS memilih lima nama itu karena dianggap berpengalaman. “Latar belakang nama yang disurvei itu ada birokrat, politisi, akademisi, dan juga tokoh agama. Perlu diketahui PKS mengusung seseorang yang good dan clean,” ujarnya. Lebih lanjut, dia menegaskan, untuk pasangan Gatot Pujo Nugroho menjadi Cagubsu 2013-2018 tentunya harus energik dan bukan pensiunan. “Karena mas Gatot juga masih muda, kami usung pasangan muda, bukan penisunan,” ucapnya. Tak hanya itu dia menambahkan, pasangan Gatot Pujo Nugroho juga dipastikan bukan orang internal PKS, melainkan berasal dari orang di luar PKS. “Sumut inikan luas, jadi kami mempersiapkan Mas Gatot berpasangan dengan orang dari partai lain atau yang diusung partai lain,” ujarnya.

Dalam pertemuan tertutup Gatot dengan Hasrul di Restoran Hotel Polonia Medan, Selasa petang, muncul sinyalemen akan bersatunya kedua parpol berbasis ideologi Islam itu. Amatan wartawan keduanya keluar ruangan dengan air muka ceria. Baik Gatot maupun Hasrul tampak senyum-senyum sembari menyambangi wartawan yang menunggu pertemuan di bagian lain restoran. Padahal sebelum ini PKS dan PPP acap berpolemik soal rencana mengulangi koalisi di Pilgubsu 2008.

Saat disinggung hasil pertemuan itu, Gatot tak mau berkomentar banyak. ‘’Ah, enggak kok, cuma silatuhrahmi dengan pak Hasrul. Kami sudah lama tak bertemu,’’ katanya tersenyum.

Gatot mengatakan, sebagai tokoh senior, Hasrul pantas diajak bicara soal kompleksitas persoalan di Sumut. Dipancing rencana koalisi di Pulgubsu, Gatot diplomatis menjawab, pertemuan itu tak semata bicara Pilkada.

‘’Kebetulan banyak yang kami bahas. Dari A sampai Z, tak cuma soal Pilkada. Memang ada pembicaraan posisi nomor satu dan nomor dua. Kita kan punya historis yang baik sebelum ini sewaktu  terbentuknya ‘Syampurno’ yang digagas pak Hasrul. Jadi banyak aspek yang dibicarakan,’’ dia menambahkan.
Saat ditanyakan wartawan kapan pasangan ‘Gatot-Fadli’ dideklarasikan, Gatot berkilah,’’Ah biarlah waktu menentukan. Saya tak mau bicara terlalu jauh. Belum sampai pada kesimpulan akhir,’’ ungkapnya.

Dimintai tanggapannya atas hasil survei internal Partai Golkar yang menempatkan namanya di posisi teratas, Gatot enggan berkomentar. ‘’Soal itu (Golkar, Red) lihat nanti dulu lah,’’ katanya tertawa sembari masuk mobil .

Hasrul yang diminta membeberkan rincian malam itu mengaku pertemuan itu sebatas minum-minum kopi dan temu kangen.
‘’Kami sebatas minum-minum kopi. Mas Gatot minta bertemu saya. Kompleksitas pembangunan Sumut juga ikut dibahas. (ril/rud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/