27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Warga Helvetia Krisis Air Bersih

Fraksi NasDem DPRD Sumut Desak Kementerian PUPR Segera Fungsikan SPAM Regional Mebidang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sumut, dr Tuahman Franciscus Purba Sp.An, mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera memfungsikan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional Medan-Binjai-Deliserdang (Mebidang) yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo.

Sebab saat peresmian tersebut, Presiden Jokowi meminta Gubernur Sumut, Bupati dan Wali Kota di Sumut untuk segera menindaklanjuti sambungan-sambungan ke rumah tangga karena menyangkut kebutuhan air bersih 88 ribu saluran rumah tangga atau sekitar 440 ribu jiwa.

Hal ini dikatakan Tuahman Purba sebagai respon atas keluhan masyarakat pelanggan yang berada Perumnas Helvetia, Kecamatan Helvetia yang selama satu Minggu tidak lagi mendapatkan suplai air bersih dari Perumda Tirtanadi Sumut. Alhasil, warga tidak bisa melakukan aktifitas sehari-hari seperti mandi, mencuci dan lain sebagainya.

“Kita mendesak Kementerian PUPR agar segera memfungsikan SPAM Regional Mebidang itu. Karena Presiden Jokowi telah meresmikan dan saat ini masyarakat Kota Medan mengalami krisis air, khususnya di kawasan Helvetia,” ucap Tuahman, Kamis (12/10/2023).

Dikatakan Tuahman, mendengar keluhan masyarakat pelanggan Perumnas Helvetia yang selama satu Minggu tidak tersuplai air bersih, dirinya langsung menemui masyarakat untuk melihat kondisi sebenarnya. Selanjutnya, dirinya langsung menghubungi Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirtanadi Kabir Bedi untuk segera mengirimkan mobil tangki air bersih.

Tak hanya itu, Politisi Senior Partai NasDem ini juga menghubungi Kepala Cabang Perumda Tirtanadi Sei Agul, Robert Manik untuk segera memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat pelanggan Perumnas Helvetia sampai suplai air bersih normal kembali.

“Kita juga meminta Perumda Tirtanadi agar terus mengirimkan Mobil Tangki Air Bersih ke Perumnas Helvetia sampai suplai air bersih ke daerah ini normal kembali,” ujar Tuahman.

Ketika menghubungi Dirut Perumda Tirtanadi, Tuahman meminta penjelasan kepada Kabir Bedi prihal berhentinya suplai air bersih ke masyarakat pelanggan yang ada di kawasan Perumnas Helvetia.

“Saya langsung tanya sama Kabir, kenapa ini bisa terjadi. Beliau menjawab bahwa kurangnya pasokan air di kawasan Helvetia dikarenakan debit air yang kurang dari kawasan IPA Sunggal dan masih terjadi defisit air yang disebabkan SPAM Regional Mebidang belum difungsikan,” beber Tuahman.

Merespon hal itu,Tuahman menegaskan bahwa air merupakan sumber kehidupan yang selalu dibutuhkan manusia di setiap sendi aktifitas. Maka dari itu, hal ini harus menjadi perhatian Pj Gubsu Hassanudin dan Perumda Tirtanadi. Sebab selain SPAM Regional yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi, Pemprovsu melalui Tirtanadi juga telah membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) dibeberapa tempat di Sumut.

“Harusnya tidak ada kita dengan masyarakat pelanggan yang menjerit karena mati air. Apalagi ini sampai seminggu. Kemana fungsi beberapa IPA yang telah dibangun itu. Penyertaan modal juga sudah diberikan kepada Tirtanadi untuk meningkatkan produksi debit air bersih, tapi masih kita dengar juga jeritan masyarakat akibat mati air. Ini harus menjadi perhatian Pj Gubsu Hassanudin dan Perumda Tirtanadi,” pungkasnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sumut, dr Tuahman Franciscus Purba Sp.An, mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera memfungsikan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional Medan-Binjai-Deliserdang (Mebidang) yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo.

Sebab saat peresmian tersebut, Presiden Jokowi meminta Gubernur Sumut, Bupati dan Wali Kota di Sumut untuk segera menindaklanjuti sambungan-sambungan ke rumah tangga karena menyangkut kebutuhan air bersih 88 ribu saluran rumah tangga atau sekitar 440 ribu jiwa.

Hal ini dikatakan Tuahman Purba sebagai respon atas keluhan masyarakat pelanggan yang berada Perumnas Helvetia, Kecamatan Helvetia yang selama satu Minggu tidak lagi mendapatkan suplai air bersih dari Perumda Tirtanadi Sumut. Alhasil, warga tidak bisa melakukan aktifitas sehari-hari seperti mandi, mencuci dan lain sebagainya.

“Kita mendesak Kementerian PUPR agar segera memfungsikan SPAM Regional Mebidang itu. Karena Presiden Jokowi telah meresmikan dan saat ini masyarakat Kota Medan mengalami krisis air, khususnya di kawasan Helvetia,” ucap Tuahman, Kamis (12/10/2023).

Dikatakan Tuahman, mendengar keluhan masyarakat pelanggan Perumnas Helvetia yang selama satu Minggu tidak tersuplai air bersih, dirinya langsung menemui masyarakat untuk melihat kondisi sebenarnya. Selanjutnya, dirinya langsung menghubungi Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirtanadi Kabir Bedi untuk segera mengirimkan mobil tangki air bersih.

Tak hanya itu, Politisi Senior Partai NasDem ini juga menghubungi Kepala Cabang Perumda Tirtanadi Sei Agul, Robert Manik untuk segera memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat pelanggan Perumnas Helvetia sampai suplai air bersih normal kembali.

“Kita juga meminta Perumda Tirtanadi agar terus mengirimkan Mobil Tangki Air Bersih ke Perumnas Helvetia sampai suplai air bersih ke daerah ini normal kembali,” ujar Tuahman.

Ketika menghubungi Dirut Perumda Tirtanadi, Tuahman meminta penjelasan kepada Kabir Bedi prihal berhentinya suplai air bersih ke masyarakat pelanggan yang ada di kawasan Perumnas Helvetia.

“Saya langsung tanya sama Kabir, kenapa ini bisa terjadi. Beliau menjawab bahwa kurangnya pasokan air di kawasan Helvetia dikarenakan debit air yang kurang dari kawasan IPA Sunggal dan masih terjadi defisit air yang disebabkan SPAM Regional Mebidang belum difungsikan,” beber Tuahman.

Merespon hal itu,Tuahman menegaskan bahwa air merupakan sumber kehidupan yang selalu dibutuhkan manusia di setiap sendi aktifitas. Maka dari itu, hal ini harus menjadi perhatian Pj Gubsu Hassanudin dan Perumda Tirtanadi. Sebab selain SPAM Regional yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi, Pemprovsu melalui Tirtanadi juga telah membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) dibeberapa tempat di Sumut.

“Harusnya tidak ada kita dengan masyarakat pelanggan yang menjerit karena mati air. Apalagi ini sampai seminggu. Kemana fungsi beberapa IPA yang telah dibangun itu. Penyertaan modal juga sudah diberikan kepada Tirtanadi untuk meningkatkan produksi debit air bersih, tapi masih kita dengar juga jeritan masyarakat akibat mati air. Ini harus menjadi perhatian Pj Gubsu Hassanudin dan Perumda Tirtanadi,” pungkasnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/