25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Indonesia Terus Dorong Kemerdekaan Palestina

Retno menuturkan, banyak pihak menaruh harapan besar pada KTT Luar Biasa OKI nanti. KTT OKI harus menghasilkan pesan yang kuat, optimal, dan dapat diimplementasi terkait penolakan negara-negara OKI terhadap langkah Amerika Serikat. Selain itu, penting bagi OKI untuk menyepakati langkah konkret untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

”Negara-negara OKI harus dapat memanfaatkan momen ini tidak saja untuk membulatkan dukungannya terhadap penolakan kebijakan Amerika Serikat. Tapi juga yang lebih penting mendorong agar secepatnya dapat merealisasikan kemerdekaan Palestina,” kata Retno.

Sementara itu, protes keras terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel terus mengemuka. Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini tutut mengutuk sikap Trump yang dianggap meresahkan dan memicu persoalan yang lebih besar.

”Aisyiyah bersikap sebagaimana sikap Muhammadiyah tentu kami mengutuk bagaimana sikap presiden AS dengan kebijakannya yang seperti itu, yang jauh dari harapan semua negara,” ujar Noordjanah usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sore kemarin (11/12). Selain memberikan pernyataan lisan pada publik, Aisiyah juga sudah menyatakan keberatan dan kecaman itu melalui kedutaan besar Amerika Serikat di Indonesia.

Dia menuturkan pemerintah harus bisa lebih aktif memanfaatkan pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang akan digelar pada pekan ini di Istanbul, Turki. Dia menyebut Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia semestinya bisa mengambil langkah tegas terhadap kebijakan Trump yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

”Sikap negara (Indonesia, red) harus tegas terhadap hal-hal yang semacam ini,” ujar dia. Noordjanah menilai tindakan Trump itu akan mengganggu stabilitas perdamaian dunia. Padahal, semua pihak sedang berupaya pada penyelesaian konflik di Timur Tengah. ”Tetapi Presiden AS justru bertindak tidak sesuai dengan kepentingan banyak pihak,” tambah dia.

Sebelumnya, kecaman banyak berdatangan dari berbagai organsasi masyarakat. Mulai dari MUI, IPNU, Barisan Ansor Serba Guna, hingga Rohaniawan Romo Benny Susetyo. Romo Benny menyebut bahwa krisis Jerusalem bukan hanya sekadar konflik agama. Tapi juga kemanusiaan. (and/byu/jun/jpg)

Retno menuturkan, banyak pihak menaruh harapan besar pada KTT Luar Biasa OKI nanti. KTT OKI harus menghasilkan pesan yang kuat, optimal, dan dapat diimplementasi terkait penolakan negara-negara OKI terhadap langkah Amerika Serikat. Selain itu, penting bagi OKI untuk menyepakati langkah konkret untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

”Negara-negara OKI harus dapat memanfaatkan momen ini tidak saja untuk membulatkan dukungannya terhadap penolakan kebijakan Amerika Serikat. Tapi juga yang lebih penting mendorong agar secepatnya dapat merealisasikan kemerdekaan Palestina,” kata Retno.

Sementara itu, protes keras terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel terus mengemuka. Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini tutut mengutuk sikap Trump yang dianggap meresahkan dan memicu persoalan yang lebih besar.

”Aisyiyah bersikap sebagaimana sikap Muhammadiyah tentu kami mengutuk bagaimana sikap presiden AS dengan kebijakannya yang seperti itu, yang jauh dari harapan semua negara,” ujar Noordjanah usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sore kemarin (11/12). Selain memberikan pernyataan lisan pada publik, Aisiyah juga sudah menyatakan keberatan dan kecaman itu melalui kedutaan besar Amerika Serikat di Indonesia.

Dia menuturkan pemerintah harus bisa lebih aktif memanfaatkan pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang akan digelar pada pekan ini di Istanbul, Turki. Dia menyebut Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia semestinya bisa mengambil langkah tegas terhadap kebijakan Trump yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

”Sikap negara (Indonesia, red) harus tegas terhadap hal-hal yang semacam ini,” ujar dia. Noordjanah menilai tindakan Trump itu akan mengganggu stabilitas perdamaian dunia. Padahal, semua pihak sedang berupaya pada penyelesaian konflik di Timur Tengah. ”Tetapi Presiden AS justru bertindak tidak sesuai dengan kepentingan banyak pihak,” tambah dia.

Sebelumnya, kecaman banyak berdatangan dari berbagai organsasi masyarakat. Mulai dari MUI, IPNU, Barisan Ansor Serba Guna, hingga Rohaniawan Romo Benny Susetyo. Romo Benny menyebut bahwa krisis Jerusalem bukan hanya sekadar konflik agama. Tapi juga kemanusiaan. (and/byu/jun/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/