30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dibacoki Depan Istri Sampai Tewas

(Ist/New Tapanuli), Jasad Martinus Gulo yang tewas dibunuh di perkebunan sawit Dusun l, Desa Lumut Nauli, Kecamatan Sibabangun, Kamis (12/1) pagi kemarin.

TAPTENG, SUMUTPOS.CO -Martinus Gulo(27) dibantai dengan sadis. Warga Dusun l, Desa Lumut Nauli, Kecamatan Sibabangun, ini dibacoki sampai tewas di depan istrinya saat memanen sawit, Kamis (12/1) sekira pukul 09.00 WIB.

Informasi dihimpun, pembunuhan sadis itu diketahui saat Rosmadina Halawa (29) mendengar jeritan suaminya, Martinus Gulo, tengah memanen buah sawit dari kebun tak jauh dari kediaman mereka.

Mendengar itu, Rosmadina pun keluar rumah dan mendengar suara suaminya,” Tolong sudah dibunuh aku.” Teriakan itu juga mengundang para tetangganya, Setiawan Ndraha (23) dan Pamaha Gulo (24).

Saat itu pula, Rosmadina dan kedua tetangganya itu melihat Martinus dibacoki 4 orang pria pakai yang masih mereka kenal, menggunakan dodos, tombak dan parang.

Mengetahui aksi mereka diketahui Rosmadina dan warga, keempat pelaku pun melarikan diri. Martinus dengan kondisi bersimbah darah yang dihampiri, sudah tak bernyawa lagi.

Peristiwa berdarah berujung maut itupun, secepat kilat menyebar ke seluruh desa hingga kepada pihak berwajib. Oleh Rosmadina dan warga, nama-nama keempat pelaku yang diketahui  masih ada pertalian keluarga itupun, dibeberkan.

Mendapat indentitas pelaku, petugas Polsek Sibabangun pun berhasil meringkus dua dari empat pelaku yakni, Noverius Zebua (30) dan Kanaha Waruwu (25). Keduanya diciduk tidak jauh dari lokasi pembantaian yang mereka lakoni. “Sementara 2 pelaku lagi yakni Kabuala Waruwu (26) dan Ama Yasa Zebua (30) warga Desa Simarlelan, Kabupaten Tapanuli Selatan masih dalam pencarian. Kita berharap dalam waktu singkat kedua pelaku lainnya dapat ditangkap,”jelas Kapolsek Sibabangun, Iptu Herman Ginting.

Untuk motifnya, sambung Herman, diduga dari persoalan tanah yang ditanami sawit di lokasi kejadian. Dimana kedua belah pihak, sama-sama mengklaim kalau lahan itu merupakan milik mereka. “Antara para pelaku dan korban sama-sama mengklaim bahwa lahan itu milik mereka, sehingga terjadi pertengkaran berujung pembunuhan. Para pelaku dan korban juga masih ada hubungan keluarga, meskipun kediaman meraka sudah berbeda kabupaten. Sebab, mereka bermukim di perbatasan kabupaten Tapteng dan Kabupaten Tapsel,”papar Herman.

Terkait aksi pelaku, tambah Herman, Martinus mengalami luka di sekujur tubuh. “Luka robek di ketiak sebelah kiri, kaki, siku sebelah kanan dan bahkan di bagian kepala dan semua luka yang timbul akibat senjata tajam,”bebernya mengakhiri. (rb/han).

 

(Ist/New Tapanuli), Jasad Martinus Gulo yang tewas dibunuh di perkebunan sawit Dusun l, Desa Lumut Nauli, Kecamatan Sibabangun, Kamis (12/1) pagi kemarin.

TAPTENG, SUMUTPOS.CO -Martinus Gulo(27) dibantai dengan sadis. Warga Dusun l, Desa Lumut Nauli, Kecamatan Sibabangun, ini dibacoki sampai tewas di depan istrinya saat memanen sawit, Kamis (12/1) sekira pukul 09.00 WIB.

Informasi dihimpun, pembunuhan sadis itu diketahui saat Rosmadina Halawa (29) mendengar jeritan suaminya, Martinus Gulo, tengah memanen buah sawit dari kebun tak jauh dari kediaman mereka.

Mendengar itu, Rosmadina pun keluar rumah dan mendengar suara suaminya,” Tolong sudah dibunuh aku.” Teriakan itu juga mengundang para tetangganya, Setiawan Ndraha (23) dan Pamaha Gulo (24).

Saat itu pula, Rosmadina dan kedua tetangganya itu melihat Martinus dibacoki 4 orang pria pakai yang masih mereka kenal, menggunakan dodos, tombak dan parang.

Mengetahui aksi mereka diketahui Rosmadina dan warga, keempat pelaku pun melarikan diri. Martinus dengan kondisi bersimbah darah yang dihampiri, sudah tak bernyawa lagi.

Peristiwa berdarah berujung maut itupun, secepat kilat menyebar ke seluruh desa hingga kepada pihak berwajib. Oleh Rosmadina dan warga, nama-nama keempat pelaku yang diketahui  masih ada pertalian keluarga itupun, dibeberkan.

Mendapat indentitas pelaku, petugas Polsek Sibabangun pun berhasil meringkus dua dari empat pelaku yakni, Noverius Zebua (30) dan Kanaha Waruwu (25). Keduanya diciduk tidak jauh dari lokasi pembantaian yang mereka lakoni. “Sementara 2 pelaku lagi yakni Kabuala Waruwu (26) dan Ama Yasa Zebua (30) warga Desa Simarlelan, Kabupaten Tapanuli Selatan masih dalam pencarian. Kita berharap dalam waktu singkat kedua pelaku lainnya dapat ditangkap,”jelas Kapolsek Sibabangun, Iptu Herman Ginting.

Untuk motifnya, sambung Herman, diduga dari persoalan tanah yang ditanami sawit di lokasi kejadian. Dimana kedua belah pihak, sama-sama mengklaim kalau lahan itu merupakan milik mereka. “Antara para pelaku dan korban sama-sama mengklaim bahwa lahan itu milik mereka, sehingga terjadi pertengkaran berujung pembunuhan. Para pelaku dan korban juga masih ada hubungan keluarga, meskipun kediaman meraka sudah berbeda kabupaten. Sebab, mereka bermukim di perbatasan kabupaten Tapteng dan Kabupaten Tapsel,”papar Herman.

Terkait aksi pelaku, tambah Herman, Martinus mengalami luka di sekujur tubuh. “Luka robek di ketiak sebelah kiri, kaki, siku sebelah kanan dan bahkan di bagian kepala dan semua luka yang timbul akibat senjata tajam,”bebernya mengakhiri. (rb/han).

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/